Bladsye

Vrydag 15 Maart 2013

All About PIK KRR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) 1. Pengertian Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari,oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya (BKKBN,2008.hlm.8). PIK-KRR adalah nama generik. Untuk menampung kebutuhan program KRR dan menarik minat remaja datang ke PIK-KRR, nama generik ini dapat dikembangkan dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program dan selera remaja setempat. 2. Ruang lingkup Ruang lingkup PIK-KRR meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup (life skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja. 3. Tahapan PIK-KRR Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaannya PIK-KRR, maka PIK-KRR dikembangkan melalui 3 tahapan yaitu : a. Tahap tumbuh b. Tahap tegak c. Tahap tegar 7 Universitas Sumatera Utara Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut didasarkan pada: a. Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan b. Ciri-ciri kegiatan yang dilakukan c. Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki. 4. Sasaran (Audience) Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK-KRR, sebagai berikut: a. Pembina Pembina PIK-KRR adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah remaja, memberi dukungan dan aktif membina PIK-KRR, baik yang berasal dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau organisasi pemuda/remaja lainnya, seperti : 1) Kepala Desa/Lurah 2) Camat 3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana (SKPDKB) 4) Bupati/Walikota 5) Kepala BKKBN Propinsi 6) PLKB/PKB 7) Guru 8) Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama 9) Bidan 10) Pengelola KB Kecamatan 8 Universitas Sumatera Utara 11) Rektor/Kepala Sekolah/Pimpinan Pondok Pesantren 12) Pimpinan lembaga/institusi lain yang terkait (Pramuka, Organisasi keagamaan, dan lain lain). 13) Dan lain-lain. b. Pengelola PIK-KRR Pengelola PIK-KRR adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK-KRR serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan Modul dan kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN. Pengelola PIK-KRR terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan kegiatan, Pendidik sebaya dan konselor sebaya. 5. Tujuan PIK-KRR Pembentukan PIK-KRR di lingkungan remaja (desa, sekolah,pesantren,tempat kerja, dan lain-lain) bertujuan untuk memberikan informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup (Life Skills), pelayanan konseling dan rujukan KRR untuk mewujudkan tegar remaja dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera (Muadz, 2008, hlm.19). 9 Universitas Sumatera Utara 6. Sasaran (Audience) Dalam rangka pembentukan PIK-KRR, pihak-pihak terkait (stakeholders) yang menjadi sasaran antara lain : a. Sasaran Utama : Kelompok-kelompok remaja b. Sasaran Pengaruh : Aktivis Remaja/ Institusi Pemuda/ Pendidik Sebaya/Konselor Sebaya c. Sasaran Penentu : Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, Pimpinan Sekolah, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Instansi / Perusahaan. 7. Indikator Keberhasilan : Terwujudnya PIK-KRR tahap TUMBUH di desa, kecamatan sekolah/ pesantren, Perguruan Tinggi, masjid, gereja, mall, tempat kerja dan lain lain. 8. Langkah-langkah kegiatan : Langkah-langkah pembentukan PIK-KRR meliputi : a. Sarasehan anggota kelompok remaja dalam rangka pembentukan PIK-KRR dan Pengelola PIK-KRR. b. Konsultasi dan koordinasi untuk memperoleh dukungan/ persetujuan dengan Pimpinan setempat (Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, sekolah, pesantren, Perguruan Tinggi dan tempat kerja). 10 Universitas Sumatera Utara c. Menyusun program kegiatan. d. Meresmikan pembentukkan PIK-KRR (launching). 9. Evaluasi Keberhasilan Tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembentukan PIK-KRR sudah/belum tercapai, masalah-masalahyang dihadapi baik yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait (sasaran) maupun berhubungan dengan proses yang telah dilalui. Kegiatan evaluasi ini akan lebih efektif untuk ditindak lanjuti apabila dilakukan secara bersama-sama dengan sasaran-sasaran yang terkait. 10. Isu – Isu Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja Yang Di Sampaikan Dalam Program PIK-KRR Secara garis besar besar ruang lingkup / pokok bahasan kesehatan reproduksi remaja adalah : A. Subtansi Seksualitas 1). Ruang lingkup materi ini meliputi : a) Tumbuh Kembang Remaja b) Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi c) Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah 11 Universitas Sumatera Utara 2). Pengertian Seksualitas Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk seksual. (emosi, kepribadian, sikap, dll). Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks, yang memiliki beberapa arti, yaitu: 1. Jenis Kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan a). Jenis kelamin : keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar). b). Reproduksi seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu. Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda. c). Organ reproduksi: organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis. d). Rangsangan atau gairah seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan tertarik sekali (seperti magnit) pada seseorang sehingga terasa ada getaran “aneh” yang muncul dalam tubuh. e). Hubungan seks: Hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis) sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi. 12 Universitas Sumatera Utara f). Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Terdapat empat orientasi seksual : (1). Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda). (2). Homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki, lesbian pada perempuan). (3) Biseksual (tertarik pada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan). (4) Transeksual (tertarik dengan sesama jenis dengan mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan kondisi fisiknya). g). Kelainan Perilaku Seksual (sexual disorders) adalah kecenderungan seseorang untuk memperoleh kepuasan seksual melalui tingkah laku tertentu. Misalnya: (1). Vayourisme (memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip) (2). Fetihisme (memperoleh kepuasan seksual dengan menggunakan bendabenda mati untuk merangsang) (3) Sadisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai/ menyiksa pasangannya) (4) Machosisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri). a. Tumbuh kembang remaja Pengertian tumbuh kembang adalah pertumbuhan fisik/tubuh dan perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh Kembang Remaja merupakan proses atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik dan psikologis tersebut ditandai dengan: 13 Universitas Sumatera Utara 1) Pubertas Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh: dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan organorgan reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dll). masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada perempuan (lebih cepat daripada laki-laki) dan berakhir sekitar umur 17-18 tahun. 2) Pada Masa Pubertas, Tubuh Akan Mengalami : a) Tubuh mengalami perubahan kerja hormon Perubahan terjadi karena hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar bawah otak mengeluarkan hormon-hormon tertentu, antara lain hormon estrogen dan testosteron. b) Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dan pada laki-laki yang dominan adalah hormon testosteron. c) Pada perempuan, hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki sifat kewanitaan setelah remaja. Sedangkan hormon progesteron efeknya yang utama adalah melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di kulit, mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi. d) Pada laki-laki, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hormon ini ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Karena di masa puber hormonhormon seksual berkembang dengan pesat, remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis 14 Universitas Sumatera Utara (ereksi). Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi). 3) Perubahan fisik pada perempuan Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan perubahan fisik, seperti tumbuh payu dara, panggul mulai melebar dan membesar, mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina dan akan mengalami haid atau menstruasi. Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia, menopause terjadi rata-rata di atas usia 50 tahun. Proses menstruasi dimulai ketika pubertas, ovarium nya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi, Menstruasi yang pertama disebut menarche. 15 Universitas Sumatera Utara Menstruasi terjadi kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun). Variasi Ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat vital dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Rata-rata masa menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami haid hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu. Menstruasi akan terus selama sel telur yang matang tidak dibuahi sperma. Pada kebanyakan perempuan, siklus haid berkisar antara 28 sampai 29 hari. Namun demikian, siklus yang berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal. Siklus menjadi teratur setelah tahun pertama dan seterusnya. 4) Perubahan fisik pada laki-laki Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja lakilaki, tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah. Pada saat mimpi basah secara alamiah sperma akan keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut ’mimpi basah’. Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki. 16 Universitas Sumatera Utara b. Sistem ( Anatomi, Fungsi, dan Proses ) alat reproduksi remaja Dalam Sistem (anatomi, fungsi dan proses) alat reproduksi akan diuraikan tentang organ reproduksi baik pria maupun wanita beserta fungsinya, kehamilan dan proses disekitar kehamilan dan persalinan. 1) Organ Reproduksi Perempuan Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan dan fungsinya. a). ovarium (indung telur) Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi. b). Fimbrae (umbai-umbai) Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan.Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur. c). Tuba Falopi (saluran telur) Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae. 17 Universitas Sumatera Utara d).Uterus (rahim) Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30 - 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. e). Cervix (leher rahim) Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar. f). Vagina (lubang senggama) Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastik dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat keluarnya menstruasi, dan bayi. g). Mulut vagina Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Hymen (selaput dara) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. 18 Universitas Sumatera Utara 2) Organ Reproduksi Laki-Laki Berikut adalah gambaran organ reproduksi laki-laki beserta penjelasan fungsinya. a). Penis Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut ereksi. b). Glans Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang, dan beberapa macam kanker. c). Uretra (saluran kencing) Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing / uretra. d). Vas deferens (saluran sperma) Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm. 19 Universitas Sumatera Utara e). Epididymis Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya berkelokkelok dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan berkumpul di Epididymis. f). Testis (pelir) Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan. g). Scrotum Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. h). Kelenjar prostat Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon laki-laki (testosteron). i). Vesikula seminalis Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media pengantar sperma. 20 Universitas Sumatera Utara j). Kandung kencing Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni). 3) Kehamilan Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma lakilaki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi. a. Kondisi yang Menyebabkan Kehamilan Usia Subur yaitu usia di mana seorang individu secara seksual sudah matang, pada umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak diproduksinya sperma, biasanya ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan dimulai sejak diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menopause (berakhirnya usia subur) adalah saat tidak diproduksinya lagi sel telur pada perempuan. Menopause terjadi pada usia sekitar 40-50 tahun. Pada laki-laki dikenal dengan nama andropause, yaitu tidak diproduksinya lagi sperma. Pada andropause produksi testosterone menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya andropause lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70 tahun). Variasi usia menopause dan andropause disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya factor genetis maupun gizi. Melakukan hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laki dan perempuan hingga terjadi penetrasi. 21 Universitas Sumatera Utara b. Pertemuan Sperma dan Ovum Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung telur. Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote). Baik sel telur maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat. Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi 4 sel dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel yang tertanam tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan. c. Tanda-Tanda Kehamilan Tanda-tanda kehamilan ditandai dengan : 1). Tidak datang haid, 2). Pusing dan muntah pada pagi hari, 3). Buah dada membesar, 4). Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap, 5). Perut membesar, 6). Terdengar detak jantung janin, 7). Ibu merasakan gerakan bayi, 8). Teraba bagian bayi, 9). Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG. 4) Persalinan Persalinan yang berisiko tinggi dapat terjadi apabila: a. Terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun). b. Terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun). c. Terlalu banyak (jumlah anak sudah lebih dari 3 orang). d. Terlalu dekat (jarak kehamilan kurang dari 3 tahun). 22 Universitas Sumatera Utara e. Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (persalinan macet, operasi, lahir mati, lahir prematur, kehamilan kembar, atau mengalami keguguran 3 kali berturut-turut ). f. Adanya kelainan letak (bayi dalam kandungan). d. Beberapa tanda bahaya kehamilan dan persalinan 1). Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke rumah sakit dimana persalinan harus segera ditolong tenaga medis, 2). Terjadi perdarahan, 3). Pengeluaran cairan pada kehamilan, 4). Pucat dan berat badan kurang dari 45 Kg, 5). Gejala kejang yang timbul tiba-tiba, 6). Pembengkakan di tubuh terutama pada kaki, pandangan kabur, dan sering sakit kepala, 7). Tekanan darah yang meningkat, 8). Demam dengan temperatur suhu diatas 38 derajat celcius. e. Pengaturan kehamilan Alasan perlunya pengaturan kehamilan a. Memulihkan kesehatan dan kesiapan fisik setelah melahirkan. b. Dapat merencanakan kehamilan berikutnya. c. Meningkatkan konsentrasi untuk mengasuh anak. d. Merencanakan kesiapan ekonomi. 23 Universitas Sumatera Utara c. Konsekuensi hubungan seks pra-nikah (kehamilan tidak diinginkan / KTD, aborsi, infeksi menular seksual / IMS). 1. Kehamilan Tak Diinginkan (KTD) Pengertian Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua-duanya calon orang tua bayi tersebut. KTD dapat terjadi karena : a. Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan. b. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date-rape). c. Tidak menggunakan alat kontrasepsi. d. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang benar atau kegagalan alat kontrasepsinya sendiri (efektivitas/ efikasi) Dampak KTD a. Dampak fisik : pendarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah, dll. b. Dampak psikologis : tidak percaya diri, malu, stres. c. Dampak sosial : drop-out sekolah, dikucilkan masyarakat, dll. 2. Aborsi Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha 24 Universitas Sumatera Utara penguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis (self treatment/unsafe abortion). Aborsi dapat dibedakan atas indikasi medis (terapeuticus) dan Kriminal (Criminalis). Alasan remaja memilih aborsi : a) Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah. b) Takut pada kemarahan orangtua. c) Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak. d) Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah. e) Tidak mencintai pacar yang menghamili. f) Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan, terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri. 3. Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ kelamin seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. a. Jenis-jenis IMS 1) Gonore/GO (Kencing nanah) − Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea. − Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh. − Gejala 25 Universitas Sumatera Utara a). pada pria: Dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning kehijauan, rasa gatal, panas, dan nyeri. Mulut uretra bengkak dan agak merah. b). pada wanita Terdapat keputihan (cairan vagina), kental, berwarna kekuningan Rasa nyeri di rongga panggul Rasa sakit waktu haid. − Akibat: Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan, infeksi mata pada bayi yang dilahirkan, memudahkan penularan HIV, lahir muda, cacat bayi, lahir mati 2) Sifilis (Raja Singa) − Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum − Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seksual. − Gejala: Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang bisa sembuh sendiri Bintil / bercak merah di tubuh, tanpa gejala klinis yang jelas kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit − Akibat: Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, memudahkan penularan HIV. 26 Universitas Sumatera Utara 3) Herpes Genitalis − Penyebab : Virus Herpes Simplex − Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk. − Gejala: Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada kemaluan, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang sendiri, gejala kambuh lagi seperti disebut sebelumnya namun tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor pencetus (misalnya stres) dan menetap seumur hidup − Akibat: Rasa nyeri berasal dari syaraf dapat ditularkan kepada bayi pada waktu lahir dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat bayi dan lahir mati, memudahkan penularan HIV Kanker leher rahim 4) Trikomonas Vaginalis − Penyebab: Sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis − Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh − Gejala: Cairan vagina (keputiihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman − Akibat: Kulit seputar bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi premature. memudahkan penularan HIV. 27 Universitas Sumatera Utara b. Pencegahan IMS a) tidak melakukan hubungan seksual sama sekali Menjalankan perilaku seksual yang sehat b) Menghindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan c) Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi d) Memeriksakan segera bila ada gejala-gejala IMS yang dicurigai. c. Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah : a) Menghindari melakukan hubungan seksual sebelum menikah b) Melakukan kegiatan-kegiatan positif (menghilangkan keinginan melakukan hubungan seksual) c) Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular IMS d) Meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan agama e) Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman sebaya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perilaku seksual f) Jangan malu untuk bertanya g) Menolak ajakan pasangan yang meminta untuk melakukan hubungan seksual h) Mengendalikan diri saat bermesraan i)Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya. d. Pengobatan IMS IMS yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan, sedangkan IMS yang disebabkan oleh virus tidak. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Jika kita terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati, serta 28 Universitas Sumatera Utara jangan mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan. B. Subtansi HIV dan AIDS HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV. Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi media penularan hanya ada pada: a) Darah b) Cairan sperma (air mani) c) Cairan vagina Dari tiga cairan tersebut, HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam aliran darah orang yang tidak terinfeksi HIV 29 Universitas Sumatera Utara 1. Penularan HIV, tidak menular melalui : a) Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain di rumah, tempat kerja atau tempat umum lainnya. b) Makanan, udara, dan air (kolam renang, toilet, dll) c) Gigitan serangga/nyamuk d) Batuk, bersin, meludah e) Bersalaman, menyentuh, berpelukan atau cium pipi 2. Proses Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS: Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu: A : Abstinence - Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi, terutama seks pranikah B : Be faithful - Saling setia dengan pasangannya C : Condom - Menggunakan kondom secara konsisten dan benar D : Drugs - Tolak penggunaan NAPZA E : Equipment - Jangan pakai jarum suntik bersama (Muadz, 2008) 3. Untuk Remaja Karena semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya seharihari termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu dilakukan remaja antara lain : a) Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan di sini yaitu hubungan seks tidak aman berisiko infeksi menular seksual (IMS), dan memperbesar risiko penularan HIV dan AIDS 30 Universitas Sumatera Utara b) Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV dan AIDS c) Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja, dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan oran tua, guru, teman maupun orang yang memang paham mengenai hal ini d) Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik e) Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang sudah terpapar HIV f)Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab C. Substansi NAPZA a) Pengertian NAPZA Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additif lainnya) zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalaui mulut), dihirup (melalui hidung). Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan berbahaya lainnya). b) Jenis-jenis NAFZA, terdiri dari : a) Opioid (Opiad) b) Alkohol c) Jenis- Jenis Psikotropika, yang terdiri dari : Ecstasy, Candu,Morfin, Heroin (Putaw), Codein, Demarol, Methadon 31 Universitas Sumatera Utara d) Zat Adiktif Lainnya Contoh : lem dan whipped cream. c) Penyalahgunaan NAFZA Penyalahgunaan NAPZA adalah Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter. Digunakan secara berkali-kali atau terus menerus. Penyalahgunaan NAPZA menyebabkan ketagihan/kecanduan atau ketergantungan baik secara fisik/jasmani maupun mental emosional, bahkan menimbulkan gangguan fisik, mental, emosional, dan fungsi sosial. Biasanya penyalahgunaan menghasilkan akibat yang serius, dan dalam beberapa kasus, bisa fatal atau mengakibatkan kematian dan tentunya kerugian sosial dan ekonomi yang luar biasa. d) Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA a. Pencegahan (Preventif) b. Mengurangi pasokan (Supply Reduction) c. Mengurangi permintaan (Demand Reduction) d. Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction) 32 Universitas Sumatera Utara e) Penyembuhan (kuratif) Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat sekunder, artinya penanggulangan yang dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi : a. Fase penerimaan awal (inisial intake) antara 1-3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental. b. Fase detoksifikasi antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. c. Terapi komplikasi medic f) Pemulihan (Rehabilitatif) Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini memakan waktu cukup lama dan biasanya dilakukan di lembaga-lembaga khusus seperti klinik rehabilitasi dan kelompok masyarakat yangn dibentuk khusus untuk itu (therapeutic community). Tahap ini biasanya terdiri atas: a) Fase Stabilisasi Antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat; b) Fase Sosialisasi dalam Masyarakat Agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dan lain-lain. 33 Universitas Sumatera Utara B. Pengetahuan (knowledge) 1. Defenisi pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini mulai terjadi setelah orang melakukan pengindraan terjadi melalui panca indra manusia meliputi : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003). Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang di ketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya yang objek melebur melebur sabjek. Pengetahuan pada hakikatnya yang dituntut atau ingin dicapai tujuanya adalah mencapai kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agustino, 2005). Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoadmodjo (2005), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun : 1. Awarennes (Kesadaran ), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek). 34 Universitas Sumatera Utara 2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap mulai timbul. 3. Evaluation (menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi. 4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diketahui oleh stimulus. 5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. 2. Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali (recal) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami (Comprehension) Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication) Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real (sebenarnya). 4. Analisis (Analysis) 35 Universitas Sumatera Utara Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen komponen, tepi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (Evaluation) C. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 1. PENGERTIAN Kesehatan reproduksi remaja adalah fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem reproduksinya (WHO 1992 dikutip dari nancy pardede hlm.167) D. REMAJA 1. Pengertian Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul cirri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahab psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologik remaja, merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan biologi, psikologi, dan sosial (biopsikososial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. 36 Universitas Sumatera Utara Sering kali dalam pembahasan soal remaja digunakan istilah pubertas dan adolesen. Istilah pubertas untuk menyatakan perubahan digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak-anak kemasa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak-anak ke tahap dewasa (soetjiningsih, 2004, hlm. 1). 2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja Berdasarkan kematanganan Psikososial dan seksual Dalam tumbuh kembang menuju dewasa, semua remaja akan melewati tahapantahapan sebagai berikut : a. Masa remaja awal / dini (early adolesence) : umur 10-12 tahun b. Masa remaja pertengahan (middle adolensence) : umur 13-15 tahun c. Masa remaja lanjut (late adolesence) : umur 16-19 tahun (soetjiningsih, 2004, hlm.2). 37 Universitas Sumatera Utara

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking