Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) "Najmus Syabab" Sekolah Tinggi Agama Islama Rasyidiyah Khalidiyah (STAI RAKHA) Amuntai
Vrydag 15 Maart 2013
All About PIK KRR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
1. Pengertian
Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari,oleh, dan untuk remaja
guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi
remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya (BKKBN,2008.hlm.8).
PIK-KRR adalah nama generik. Untuk menampung kebutuhan program KRR
dan menarik minat remaja datang ke PIK-KRR, nama generik ini dapat dikembangkan
dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program dan selera remaja setempat.
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup PIK-KRR meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi
KRR, keterampilan kecakapan hidup (life skills), pelayanan konseling, rujukan,
pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya
sesuai dengan ciri dan minat remaja.
3. Tahapan PIK-KRR
Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaannya PIK-KRR,
maka PIK-KRR dikembangkan melalui 3 tahapan yaitu :
a. Tahap tumbuh
b. Tahap tegak
c. Tahap tegar
7
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut
didasarkan pada:
a. Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan
b. Ciri-ciri kegiatan yang dilakukan
c. Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki.
4. Sasaran (Audience)
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan,
pelayanan dan pembinaan PIK-KRR, sebagai berikut:
a. Pembina
Pembina PIK-KRR adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi
terhadap masalah-masalah remaja, memberi dukungan dan aktif membina PIK-KRR,
baik yang berasal dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau
organisasi pemuda/remaja lainnya, seperti :
1) Kepala Desa/Lurah
2) Camat
3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana (SKPDKB)
4) Bupati/Walikota
5) Kepala BKKBN Propinsi
6) PLKB/PKB
7) Guru
8) Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama
9) Bidan
10) Pengelola KB Kecamatan
8
Universitas Sumatera Utara
11) Rektor/Kepala Sekolah/Pimpinan Pondok Pesantren
12) Pimpinan lembaga/institusi lain yang terkait (Pramuka, Organisasi keagamaan,
dan lain lain).
13) Dan lain-lain.
b. Pengelola PIK-KRR
Pengelola PIK-KRR adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola
langsung PIK-KRR serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan Modul dan
kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN. Pengelola PIK-KRR terdiri dari
Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan kegiatan, Pendidik sebaya dan
konselor sebaya.
5. Tujuan PIK-KRR
Pembentukan PIK-KRR di lingkungan remaja (desa, sekolah,pesantren,tempat
kerja, dan lain-lain) bertujuan untuk memberikan informasi KRR, keterampilan
kecakapan hidup (Life Skills), pelayanan konseling dan rujukan KRR untuk
mewujudkan tegar remaja dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera
(Muadz, 2008, hlm.19).
9
Universitas Sumatera Utara
6. Sasaran (Audience)
Dalam rangka pembentukan PIK-KRR, pihak-pihak terkait (stakeholders) yang menjadi
sasaran antara lain :
a. Sasaran Utama : Kelompok-kelompok remaja
b. Sasaran Pengaruh : Aktivis Remaja/ Institusi Pemuda/ Pendidik Sebaya/Konselor
Sebaya
c. Sasaran Penentu : Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat,
Tokoh agama, Pimpinan Sekolah, Pimpinan Pondok Pesantren,
Pimpinan Instansi / Perusahaan.
7. Indikator Keberhasilan :
Terwujudnya PIK-KRR tahap TUMBUH di desa, kecamatan sekolah/
pesantren, Perguruan Tinggi, masjid, gereja, mall, tempat kerja dan lain lain.
8. Langkah-langkah kegiatan :
Langkah-langkah pembentukan PIK-KRR meliputi :
a. Sarasehan anggota kelompok remaja dalam rangka pembentukan PIK-KRR dan
Pengelola PIK-KRR.
b. Konsultasi dan koordinasi untuk memperoleh dukungan/ persetujuan dengan
Pimpinan setempat (Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh
masyarakat, Tokoh agama, sekolah, pesantren, Perguruan Tinggi dan tempat
kerja).
10
Universitas Sumatera Utara
c. Menyusun program kegiatan.
d. Meresmikan pembentukkan PIK-KRR (launching).
9. Evaluasi Keberhasilan
Tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembentukan PIK-KRR
sudah/belum tercapai, masalah-masalahyang dihadapi baik yang berhubungan dengan
pihak-pihak terkait (sasaran) maupun berhubungan dengan proses yang telah dilalui.
Kegiatan evaluasi ini akan lebih efektif untuk ditindak lanjuti apabila dilakukan secara
bersama-sama dengan sasaran-sasaran yang terkait.
10. Isu – Isu Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja Yang Di Sampaikan
Dalam Program PIK-KRR
Secara garis besar besar ruang lingkup / pokok bahasan kesehatan reproduksi
remaja adalah :
A. Subtansi Seksualitas
1). Ruang lingkup materi ini meliputi :
a) Tumbuh Kembang Remaja
b) Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi
c) Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah
11
Universitas Sumatera Utara
2). Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk
seksual. (emosi, kepribadian, sikap, dll). Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks,
yang memiliki beberapa arti, yaitu:
1. Jenis Kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan
a). Jenis kelamin : keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan
perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah
pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh
masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar).
b). Reproduksi seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki
maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu.
Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki
dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda.
c). Organ reproduksi: organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ
bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina
dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis.
d). Rangsangan atau gairah seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan
tertarik sekali (seperti magnit) pada seseorang sehingga terasa ada getaran
“aneh” yang muncul dalam tubuh.
e). Hubungan seks: Hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa
terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis)
sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi.
12
Universitas Sumatera Utara
f). Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari
pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Terdapat empat orientasi
seksual :
(1). Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda).
(2). Homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki,
lesbian pada perempuan).
(3) Biseksual (tertarik pada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan).
(4) Transeksual (tertarik dengan sesama jenis dengan mempunyai sifat yang
bertolak belakang dengan kondisi fisiknya).
g). Kelainan Perilaku Seksual (sexual disorders) adalah kecenderungan seseorang
untuk memperoleh kepuasan seksual melalui tingkah laku tertentu. Misalnya:
(1). Vayourisme (memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip)
(2). Fetihisme (memperoleh kepuasan seksual dengan menggunakan bendabenda
mati untuk merangsang)
(3) Sadisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai/ menyiksa
pasangannya)
(4) Machosisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri).
a. Tumbuh kembang remaja
Pengertian tumbuh kembang adalah pertumbuhan fisik/tubuh dan
perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh Kembang Remaja merupakan proses
atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa yang
ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik dan psikologis
tersebut ditandai dengan:
13
Universitas Sumatera Utara
1) Pubertas
Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh:
dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan organorgan
reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun
sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dll). masa puber berkisar antara 13-14
tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada perempuan (lebih cepat daripada laki-laki)
dan berakhir sekitar umur 17-18 tahun.
2) Pada Masa Pubertas, Tubuh Akan Mengalami :
a) Tubuh mengalami perubahan kerja hormon Perubahan terjadi karena
hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar
bawah otak mengeluarkan hormon-hormon tertentu, antara lain hormon estrogen
dan testosteron.
b) Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dan pada laki-laki yang
dominan adalah hormon testosteron.
c) Pada perempuan, hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki
sifat kewanitaan setelah remaja. Sedangkan hormon progesteron efeknya yang
utama adalah melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di
kulit, mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar
agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi.
d) Pada laki-laki, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hormon ini
ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta menyebabkan
terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Karena di masa puber hormonhormon
seksual berkembang dengan pesat, remaja sangat mudah terangsang
secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis
14
Universitas Sumatera Utara
(ereksi). Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul
tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak
terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan
menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi).
3) Perubahan fisik pada perempuan
Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan
perubahan fisik, seperti tumbuh payu dara, panggul mulai melebar dan membesar, mulai
tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina dan akan mengalami haid atau
menstruasi.
Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat
pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat menopause,
ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia, menopause terjadi
rata-rata di atas usia 50 tahun.
Proses menstruasi dimulai ketika pubertas, ovarium nya mulai berfungsi dan
terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan
ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim
menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh
ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya
dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan
terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding
rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi, Menstruasi
yang pertama disebut menarche.
15
Universitas Sumatera Utara
Menstruasi terjadi kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun).
Variasi Ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi
biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat vital
dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Rata-rata masa
menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami haid
hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu. Menstruasi akan terus selama sel
telur yang matang tidak dibuahi sperma. Pada kebanyakan perempuan, siklus haid
berkisar antara 28 sampai 29 hari. Namun demikian, siklus yang berlangsung dari 20
sampai 35 hari masih dianggap normal. Siklus menjadi teratur setelah tahun pertama dan
seterusnya.
4) Perubahan fisik pada laki-laki
Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar
ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja lakilaki,
tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu
tertentu keluar sebagai mimpi basah. Pada saat mimpi basah secara alamiah sperma akan
keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut ’mimpi basah’. Mimpi
basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi
karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu dikeluarkan. Ini adalah
pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki.
16
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem ( Anatomi, Fungsi, dan Proses ) alat reproduksi remaja
Dalam Sistem (anatomi, fungsi dan proses) alat reproduksi akan diuraikan
tentang organ reproduksi baik pria maupun wanita beserta fungsinya, kehamilan dan
proses disekitar kehamilan dan persalinan.
1) Organ Reproduksi Perempuan
Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan dan
fungsinya.
a). ovarium (indung telur)
Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai)
dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum),
sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel
telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma
sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat
menstruasi.
b). Fimbrae (umbai-umbai)
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan.Umbai-umbai ini berfungsi untuk
menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
c). Tuba Falopi (saluran telur)
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum
dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae.
17
Universitas Sumatera Utara
d).Uterus (rahim)
Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya antara 30 - 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih
sebesar telur ayam kampung.
e). Cervix (leher rahim)
Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke
dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat
keluar.
f). Vagina (lubang senggama)
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6,5
cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastik dengan berlipat-lipat. Fungsinya
sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat keluarnya menstruasi, dan bayi.
g). Mulut vagina
Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian
luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Hymen (selaput dara) yaitu
selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung
pembuluh darah.
18
Universitas Sumatera Utara
2) Organ Reproduksi Laki-Laki
Berikut adalah gambaran organ reproduksi laki-laki beserta penjelasan
fungsinya.
a). Penis
Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara
seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar
disebut ereksi.
b). Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di
beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau
yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis
sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang, dan beberapa macam
kanker.
c). Uretra (saluran kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah
awal dari saluran kencing / uretra.
d). Vas deferens (saluran sperma)
Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. Vas
deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm.
19
Universitas Sumatera Utara
e). Epididymis
Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya berkelokkelok
dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan
berkumpul di Epididymis.
f). Testis (pelir)
Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan
sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.
Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang
dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang
matang akan terjadi pembuahan.
g). Scrotum
Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang
mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif
tetap.
h). Kelenjar prostat
Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon laki-laki (testosteron).
i). Vesikula seminalis
Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media
pengantar sperma.
20
Universitas Sumatera Utara
j). Kandung kencing
Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
3) Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses
regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma lakilaki
yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin, dan
berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.
a. Kondisi yang Menyebabkan Kehamilan
Usia Subur yaitu usia di mana seorang individu secara seksual sudah matang,
pada umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak
diproduksinya sperma, biasanya ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan
dimulai sejak diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi.
Menopause (berakhirnya usia subur) adalah saat tidak diproduksinya lagi sel
telur pada perempuan. Menopause terjadi pada usia sekitar 40-50 tahun. Pada laki-laki
dikenal dengan nama andropause, yaitu tidak diproduksinya lagi sperma. Pada
andropause produksi testosterone menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya andropause
lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70 tahun). Variasi usia menopause dan andropause
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya factor genetis maupun gizi. Melakukan
hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laki dan perempuan hingga
terjadi penetrasi.
21
Universitas Sumatera Utara
b. Pertemuan Sperma dan Ovum
Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung
telur. Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang
masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote). Baik sel telur
maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat.
Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi 4 sel
dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil
konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel yang tertanam
tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk
selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
c. Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan ditandai dengan :
1). Tidak datang haid, 2). Pusing dan muntah pada pagi hari, 3). Buah dada
membesar, 4). Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap, 5). Perut membesar, 6).
Terdengar detak jantung janin, 7). Ibu merasakan gerakan bayi, 8). Teraba bagian bayi,
9). Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG.
4) Persalinan
Persalinan yang berisiko tinggi dapat terjadi apabila:
a. Terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun).
b. Terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun).
c. Terlalu banyak (jumlah anak sudah lebih dari 3 orang).
d. Terlalu dekat (jarak kehamilan kurang dari 3 tahun).
22
Universitas Sumatera Utara
e. Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (persalinan macet, operasi,
lahir mati, lahir prematur, kehamilan kembar, atau mengalami keguguran 3
kali berturut-turut ).
f. Adanya kelainan letak (bayi dalam kandungan).
d. Beberapa tanda bahaya kehamilan dan persalinan
1). Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke rumah sakit dimana
persalinan harus segera ditolong tenaga medis, 2). Terjadi perdarahan, 3). Pengeluaran
cairan pada kehamilan, 4). Pucat dan berat badan kurang dari 45 Kg, 5). Gejala kejang
yang timbul tiba-tiba, 6). Pembengkakan di tubuh terutama pada kaki, pandangan kabur,
dan sering sakit kepala, 7). Tekanan darah yang meningkat, 8). Demam dengan
temperatur suhu diatas 38 derajat celcius.
e. Pengaturan kehamilan
Alasan perlunya pengaturan kehamilan
a. Memulihkan kesehatan dan kesiapan fisik setelah melahirkan.
b. Dapat merencanakan kehamilan berikutnya.
c. Meningkatkan konsentrasi untuk mengasuh anak.
d. Merencanakan kesiapan ekonomi.
23
Universitas Sumatera Utara
c. Konsekuensi hubungan seks pra-nikah (kehamilan tidak diinginkan / KTD, aborsi,
infeksi menular seksual / IMS).
1. Kehamilan Tak Diinginkan (KTD)
Pengertian Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang
tidak diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua-duanya calon orang
tua bayi tersebut.
KTD dapat terjadi karena :
a. Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat
menyebabkan kehamilan.
b. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date-rape).
c. Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
d. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi tanpa
disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang benar atau
kegagalan alat kontrasepsinya sendiri (efektivitas/ efikasi)
Dampak KTD
a. Dampak fisik : pendarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah, dll.
b. Dampak psikologis : tidak percaya diri, malu, stres.
c. Dampak sosial : drop-out sekolah, dikucilkan masyarakat, dll.
2. Aborsi
Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara
alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha
24
Universitas Sumatera Utara
penguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang
aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis (self treatment/unsafe
abortion). Aborsi dapat dibedakan atas indikasi medis (terapeuticus) dan Kriminal
(Criminalis).
Alasan remaja memilih aborsi :
a) Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah.
b) Takut pada kemarahan orangtua.
c) Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak.
d) Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah.
e) Tidak mencintai pacar yang menghamili.
f) Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan,
terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ kelamin
seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular
seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
a. Jenis-jenis IMS
1) Gonore/GO (Kencing nanah)
− Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea.
− Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh.
− Gejala
25
Universitas Sumatera Utara
a). pada pria:
Dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning
kehijauan, rasa gatal, panas, dan nyeri. Mulut uretra bengkak dan agak merah.
b). pada wanita
Terdapat keputihan (cairan vagina), kental, berwarna kekuningan Rasa nyeri di
rongga panggul Rasa sakit waktu haid.
− Akibat: Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan, infeksi mata pada
bayi yang dilahirkan, memudahkan penularan HIV, lahir muda, cacat bayi, lahir
mati
2) Sifilis (Raja Singa)
− Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum
− Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman
masuk ke tubuh melalui hubungan seksual.
− Gejala: Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang
bisa sembuh sendiri Bintil / bercak merah di tubuh, tanpa gejala klinis yang jelas
kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit
− Akibat: Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan
jantung Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan
dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, memudahkan penularan HIV.
26
Universitas Sumatera Utara
3) Herpes Genitalis
− Penyebab : Virus Herpes Simplex
− Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan rasa
terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk.
− Gejala: Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada
kemaluan, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu
hilang sendiri, gejala kambuh lagi seperti disebut sebelumnya namun tidak
senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor
pencetus (misalnya stres) dan menetap seumur hidup
− Akibat: Rasa nyeri berasal dari syaraf dapat ditularkan kepada bayi pada waktu
lahir dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan menyebabkan
lahir muda, cacat bayi dan lahir mati, memudahkan penularan HIV Kanker leher
rahim
4) Trikomonas Vaginalis
− Penyebab: Sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis
− Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh
− Gejala: Cairan vagina (keputiihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan
berbau busuk, bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan
terasa tidak nyaman
− Akibat: Kulit seputar bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi premature.
memudahkan penularan HIV.
27
Universitas Sumatera Utara
b. Pencegahan IMS
a) tidak melakukan hubungan seksual sama sekali Menjalankan perilaku
seksual yang sehat
b) Menghindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
c) Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi
d) Memeriksakan segera bila ada gejala-gejala IMS yang dicurigai.
c. Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah :
a) Menghindari melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b) Melakukan kegiatan-kegiatan positif (menghilangkan keinginan melakukan
hubungan seksual)
c) Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular IMS
d) Meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan agama
e) Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman sebaya mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan perilaku seksual
f) Jangan malu untuk bertanya
g) Menolak ajakan pasangan yang meminta untuk melakukan hubungan seksual
h) Mengendalikan diri saat bermesraan
i)Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya.
d. Pengobatan IMS
IMS yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan, sedangkan IMS yang
disebabkan oleh virus tidak. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga
kesehatan. Jika kita terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati, serta
28
Universitas Sumatera Utara
jangan mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan
oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan
seksual selama masih ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga
kesehatan.
B. Subtansi HIV dan AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun
jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu
melawan penyakit yang masuk.
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua
penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau kumpulan berbagai gejala
penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.
Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa
menjadi media penularan hanya ada pada:
a) Darah
b) Cairan sperma (air mani)
c) Cairan vagina
Dari tiga cairan tersebut, HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu
jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam aliran darah orang yang tidak
terinfeksi HIV
29
Universitas Sumatera Utara
1. Penularan HIV, tidak menular melalui :
a) Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain di rumah, tempat
kerja atau tempat umum lainnya.
b) Makanan, udara, dan air (kolam renang, toilet, dll)
c) Gigitan serangga/nyamuk
d) Batuk, bersin, meludah
e) Bersalaman, menyentuh, berpelukan atau cium pipi
2. Proses Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS:
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu:
A : Abstinence - Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi,
terutama seks pranikah
B : Be faithful - Saling setia dengan pasangannya
C : Condom - Menggunakan kondom secara konsisten dan benar
D : Drugs - Tolak penggunaan NAPZA
E : Equipment - Jangan pakai jarum suntik bersama (Muadz, 2008)
3. Untuk Remaja
Karena semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya seharihari
termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu
dilakukan remaja antara lain :
a) Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan di sini
yaitu hubungan seks tidak aman berisiko infeksi menular seksual (IMS), dan
memperbesar risiko penularan HIV dan AIDS
30
Universitas Sumatera Utara
b) Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV dan
AIDS
c) Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja,
dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan oran tua, guru, teman
maupun orang yang memang paham mengenai hal ini
d) Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan
tindik
e) Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang
sudah terpapar HIV
f)Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan
tidak bertanggung jawab
C. Substansi NAPZA
a) Pengertian NAPZA
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additif lainnya) zat kimiawi
yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalaui mulut), dihirup
(melalui hidung). Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika
dan Bahan-bahan berbahaya lainnya).
b) Jenis-jenis NAFZA, terdiri dari :
a) Opioid (Opiad)
b) Alkohol
c) Jenis- Jenis Psikotropika, yang terdiri dari : Ecstasy, Candu,Morfin, Heroin
(Putaw), Codein, Demarol, Methadon
31
Universitas Sumatera Utara
d) Zat Adiktif Lainnya Contoh : lem dan whipped cream.
c) Penyalahgunaan NAFZA
Penyalahgunaan NAPZA adalah Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan
pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter.
Digunakan secara berkali-kali atau terus menerus.
Penyalahgunaan NAPZA menyebabkan ketagihan/kecanduan atau
ketergantungan baik secara fisik/jasmani maupun mental emosional, bahkan
menimbulkan gangguan fisik, mental, emosional, dan fungsi sosial.
Biasanya penyalahgunaan menghasilkan akibat yang serius, dan dalam beberapa
kasus, bisa fatal atau mengakibatkan kematian dan tentunya kerugian sosial dan
ekonomi yang luar biasa.
d) Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
a. Pencegahan (Preventif)
b. Mengurangi pasokan (Supply Reduction)
c. Mengurangi permintaan (Demand Reduction)
d. Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)
32
Universitas Sumatera Utara
e) Penyembuhan (kuratif)
Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat sekunder, artinya penanggulangan
yang dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi :
a. Fase penerimaan awal (inisial intake) antara 1-3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental.
b. Fase detoksifikasi antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
c. Terapi komplikasi medic
f) Pemulihan (Rehabilitatif)
Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat tertier, yaitu upaya untuk
merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap
ini memakan waktu cukup lama dan biasanya dilakukan di lembaga-lembaga khusus
seperti klinik rehabilitasi dan kelompok masyarakat yangn dibentuk khusus untuk itu
(therapeutic community). Tahap ini biasanya terdiri atas:
a) Fase Stabilisasi
Antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat;
b) Fase Sosialisasi dalam Masyarakat
Agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dan lain-lain.
33
Universitas Sumatera Utara
B. Pengetahuan (knowledge)
1. Defenisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini mulai terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terjadi melalui panca indra manusia meliputi : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba, sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003).
Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang
mengetahui dengan objek yang di ketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara
subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini
subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya yang objek melebur melebur sabjek.
Pengetahuan pada hakikatnya yang dituntut atau ingin dicapai tujuanya adalah mencapai
kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa
terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agustino, 2005).
Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada
perilaku oleh pengetahuan.
Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoadmodjo (2005),
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru),
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun :
1. Awarennes (Kesadaran ), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek).
34
Universitas Sumatera Utara
2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
mulai timbul.
3. Evaluation (menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang diketahui oleh stimulus.
5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat
yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali (recal) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi
real (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
35
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen
komponen, tepi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
C. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
1. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi remaja adalah fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem
reproduksinya (WHO 1992 dikutip dari nancy pardede hlm.167)
D. REMAJA
1. Pengertian
Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana
terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul cirri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas
dan terjadi perubahan-perubahab psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh
kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya, tingkat tercapainya
potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologik remaja, merupakan hasil
interaksi antara faktor genetik dan lingkungan biologi, psikologi, dan sosial
(biopsikososial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri
tersendiri pada setiap remaja.
36
Universitas Sumatera Utara
Sering kali dalam pembahasan soal remaja digunakan istilah pubertas dan
adolesen. Istilah pubertas untuk menyatakan perubahan digunakan untuk menyatakan
perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari
masa anak-anak kemasa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat
kelamin dari tahap anak-anak ke tahap dewasa (soetjiningsih, 2004, hlm. 1).
2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja Berdasarkan kematanganan Psikososial
dan seksual
Dalam tumbuh kembang menuju dewasa, semua remaja akan melewati tahapantahapan
sebagai berikut :
a. Masa remaja awal / dini (early adolesence) : umur 10-12 tahun
b. Masa remaja pertengahan (middle adolensence) : umur 13-15 tahun
c. Masa remaja lanjut (late adolesence) : umur 16-19 tahun
(soetjiningsih, 2004, hlm.2).
37
Universitas Sumatera Utara
Teken in op:
Plaas opmerkings (Atom)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking