PIK-M STAI RAKHA AMUNTAI
Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) "Najmus Syabab" Sekolah Tinggi Agama Islama Rasyidiyah Khalidiyah (STAI RAKHA) Amuntai
Sondag 17 Maart 2013
HIV/AIDS
HIV dan AIDS
HIV + penicilliosis marneffeia
HIV + Candidiasis
HIV + Herpes Simpleks
HIV + Sifilis
HIV + tumor
HIV + Kaposi’s Sarcoma
PRINSIP PENULARAN HIV
Dikenal dengan ESSE
(KEDUPCUMA):
EXIT: keluar.
SURVIVE: virus hidup
SUFFICIENT: cukup
ENTER: masuk.
HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.
JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling
Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini
JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam setting medis.
Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV.
Kapan test HIV dilakukan?
Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing
Penapisan darah dan organ Biasanya dilakukan sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan
Mendiagnosa infeksi HIV pada individu KTS
Melaksanakan surveilans tes terhadap kelompok masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)
TES YANG MENGIDENTIFIKASI
ANTIBODI
ELISA
Western Blot
Dipstick
VIRUS HIV PCR
SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK
Karena:
Periode jendela
Kerusakan sampel darah
Reagen rusak
Kesalahan pada prosedur pelaksanaan tes darah
BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF?
Mempertahankan perilaku yang aman
Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman
Mempertahankan hasil tes yang negatif
Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan lingkungannya
Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?”
Sekedar cemas atau…
Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-seksual?
MENGAPA KTS PENTING ?
Mengetahui status lebih dini akan memudahkan perencanaan penanganan
Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan baik)
Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas
STIGMA ODHA
Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)
Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini.
Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior.
DISKRIMINASI ODHA
Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV seseorang.
Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.
BIODATA PENGURUS PIK-M NAJMUS SYABAB
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : DIDI SETIWAN
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 4 Desember 1990
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. H. Saberan Effendi RT.VI No.15 Desa Palampitan Hilir
Kecamatan Amuntai Selatan Kab. HSU
8. Telpon/HP : 0877 1657 1006
9. Email : add.azza04@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Palampitan Hilir
b. MTSN Model Amuntai Tengah
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Ketua PIK-M “Najmus Syabab” STAI RAKHA Amuntai
12. Prestasi : -
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2009/2010
- Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2010/2011
- Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai Tahun 2011/2012
- Ketua PIK-M Najmus Syabab STAI RAKHA Amuntai Tahun 2012 - sekarang
- Bendahara Umum Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU Tahun 2012/2014
- Ketua Dewan Kerja Ranting (DKR) Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU Tahun 2012-sekarang
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- Wakil Sekretaris Pusat Belajar PIK R-M Kab. HSU Tahun 2012 – sekarang
- Ikatan Alumnus MAN 2 Amuntai (IKAMADA)
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
DIDI SETIAWAN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : YULIANA
2. Tempat Tanggal Lahir : Pandawanan, 18 Agustus 1994
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Desa Pandawanan Rt.01 Kec. Amuntai Utara
8. Telpon/HP :0896 6417 7681
9. Email : -
10. Pendidikan : a. SDN Pandawanan
b. SMPN 1 Amuntai Utara
c. MAN 1 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M “Najmus Syabab”
12. Prestasi :
- Juara 1 Duta Lalu Lintas Tingkat SMA Se-Kab.HSU
- Siswa Terbaik Ke-2 MAN 1 Amuntai
- Juara 1 Tartilul Qur’an Puteri
- Juara Favorit Duta Anti Narkoba Se-HSU
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MAN 1 Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- KAMMI Komsat Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
YULIANA
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : MAHRANI
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 15 Mei 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Bridgen H. Hasan Baseri Desa Kota Raden Hulu RW.oo1
8. Telpon/HP : 0821 5570 6788
9. Email : abangfitri13@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Kota Raden Hulu
b. MTS Darul Ulum
c. MA Darul Ulum
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M “Najmus Syabab”
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MTs & MA Darul Ulum
- Bendahara Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Language Club STAI RAKHA Amuntai
- Kwaran Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU
- Ikatan Alumnus Darul Ulum
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
MAHRANI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : M. ALPIANOOR
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 31 Agustus 1992
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Keramat RT.III No.26 Desa Pakacangan
8. Telpon/HP : 0853 3281 9302
9. Email : wahyu.coy91@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Murung Sari 4
b. MTS NIPA RAKHA
c. MA NIPA RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Sekretaris PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA NIPA RAKHA
- FKKM STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Tahun 2013-sekarang
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
M. ALPIANOOR
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : HERMAN SYAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Pugaan, 20 Mei 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Desa Pugaan RT.01 No.13Kec. Pugaan Kab. Tabalong
8. Telpon/HP : 0877 1657 4516
9. Email : -
10. Pendidikan : a. SDN Pugaan
b. MTSN Pugaan
c. MAN Kelua
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang NAPZA
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai Tahun
- FKKM STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
HERMANSYAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ALFIAN
2. Tempat Tanggal Lahir : Teluk Paring, 10 Maret 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Nelayan Desa Teluk paring RT.III No.30
Kec. Amuntai Selatan
8. Telpon/HP : 0853 4834 4479
9. Email : alfian.alarabi@yahoo.com
10. Pendidikan : a. MI Nurul Khairat
b. MTSN Model Amuntai
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA AMUNTAI
11. Jabatan : Bendahara PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kab. HSU
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- KAMMI Komsat Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ALFIAN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ZAINAL ABIDIN
2. Tempat Tanggal Lahir : Matang Lurus, 1 Desember 1987
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Jermani husien KM.8 Desa Matang Lurus
8. Telpon/HP : 0877 1656 7638
9. Email : -
10. Pendidikan : a. MI
b. MTS
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang Pelaporan
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ZAINAL ABIDIN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : WINA LESTARI
2. Tempat Tanggal Lahir : Ampah, 22 November 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Kelurahan Paliwara
8. Telpon/HP : 0856 5119 0816
9. Email : Winalestari50@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. MI Ampah
b. MTS Ampah
c. MA Ampah
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara Terfavorit Penyuluhan NAPZA se-HSU
- Juara II Syarhil Qur’an se-Barito Timur
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA Ampah
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
WINA LESTARI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : DINA RAMAYANTI
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 23 Nopember 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Rakha Rt.02 No.076 Gang Suka Damai Desa Pakapuran
8. Telpon/HP : 0878 1511 3861
9. Email : dinaramayanti@ymail.com
10. Pendidikan : a. SDN Pakapuran 1
b. SMPN 2 Amuntai
c. MAN 1 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi : Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK Se-Provinsi
13. Pengalaman Organisasi :
- Saka Bhayangkara
- Saka Wirakartika
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
DINA RAMAYANTI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : HJ. ISTIQAMAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Mekkah, 28 April 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Pertahanan RT.3 RW.2 Desa Kayakah
Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU
8. Telpon/HP : 0877 1658 6871
9. Email : Rievarf@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. SDN Kayakah
b. MTS Darul Istiqamah
c. MA NIPI RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK se-Provinsi
- Juara 3 Hifzul Qur’an
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA NIPI RAKHA
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab.HSU
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
HJ. ISTIQAMAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ISTIQAMAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Kuangan, 1 Oktober 1992
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Amuntai – Tanjung Desa Kuangan RT.2 Np.15
Kec. Amuntai Utara 71471
8. Telpon/HP : 0819 5351 0501
9. Email : istyazkiya@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. SDN Sungai Turak
b. MTSN Model Amuntai
c.MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 2 lomba Pidato Bahasa Inggris
- Finalis Duta Anti Narkoba 2012
13. Pengalaman Organisasi :
- Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ISTIQAMAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : Fauzia Inayah
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 29 Mei 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Nelayan Komp.PCP1 Blok F No.6 Rt.9 Rw.5
Desa Kota Raja Kec. Amuntai Selatan
8. Telpon/HP : 0896 9216 0547
9. Email : fauzia.inayah@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Kota Raja
b. MTS NIPI RAKHA
c. MA NIPI RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang HIV / AIDS
12. Prestasi :
- Juara 2 Lomba Mengarang tingkat SLTP Tahun 2007
- Juara Harapan Ketiga Mengarang tingkat SLTA Tahun 2009 & 2010
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua III (akhwat) Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2008/2009
- Sekretaris Umum Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2009/2010
-MENWA KAURMINPERS Tahun 2012/2013
- PD PII HSU Kabid Kaderisasi 2008/20110
- PW PII Kalsel Departemen Kemuslimatan 2012/2014
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
FAUZIA INAYAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : RIRI SUNDARI
2. Tempat Tanggal Lahir : Muara Komam, 12 Desember 1990
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Rakha RT.3 No.11 Desa Pamintangan Kec. Amuntai Utara
8. Telpon/HP : 0856 5412 2180
9. Email : ririesundarie@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Muara Komam
b. SLTPN 1 Muara Komam
c. MA Darul Istiqamah
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bendahara PIK Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 2 Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak se-Ponpes Darul IStiqamah
- Juara 2 HUT Bhayangkara
- Juara 1 Gerak Jalan Tingkat SD
- Juara 1 Cerdas Cermat Tingkat SD
- Juara 2 Perkemahan di SLTPN 1 Muara Komam
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS SLTPN 1 Muara Komam
- Ketua Reka Kerja Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
RIRI SUNDARI
Life Skill
Outline
Keterampilan Fisik (Physical Skills)
Keterampilan Mental (Mental Skills)
Keterampilan Emosional (Emotional Skills)
Keterampilan Spiritual (Spiritual Skills)
Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Keterampilan Menghadapi Kesulitan (Adversity Skills)
Keterampilan Hidup (Life Skills)
Kenapa Remaja Perlu Life Skills ?
Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi :
Pertumbuhan fisik
Perkembangan mental
Perkembangan emosional
Perkembangan spriritual
Kenapa Remaja Perlu Life Skills ?
2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial :
Melanjutkan sekolah
Mencari pekerjaan
Memulai kehidupan berkeluarga
Menjadi anggota masyarakat
Mempraktekan hidup sehat
Keterampilan memahami tubuh sendiri
Keterampilan berkomunikasi dengan tubuh sendiri
Keterampilan mengatur pola makan
Olah raga murah dan sehat
Keterampilan mengelola tidur untuk terapi kesehatan
Keterampilan Fisik a. Memahami tubuh sendiri
1. Paham makna sehat yang hakiki.
2. Paham bagaimana mencegah penyakit.
Keterampilan fisik b. Bekomunikasi dengan Tubuh Sendiri
Keterampilan Fisik c. Mengatur Pola Makan
Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan, al :
Karbohidrat : 60% (sumber : nasi, jagung, gandum, tepung, sagu, roti, kentang, ubi, singkong).
Protein : 20-50% (sumber : kedelai, kacang, ikan, daging sapi, ayam)
Lemak : < 25% (sumber : mentega, alpukat, minyak)
Vitamin : +10% (sumber : buah dan sayur)
Mineral : +10% (sumber : buah yg mengandung air & serat)
Air : 50% : 1,5 - 2 liter
Keterampilan Fisik d. Olah Raga Murah dan Sehat
Brisk walking menurunkan resiko stroke, diabetes, osteoporosis, hipertensi, kolesterol dan penyakit paru-paru.
Keterampilan fisik e. Tidur Sebagai Terapi Kesehatan
Tips alami mengoptimalkan kualitas tidur :
Olahraga teratur (2 hari sekali)
Hindari minum banyak menjelang tidur (maksimal 2 atau 4 jam sebelum tidur)
Hindari makan pada malam hari (maksimal 4 jam sebelum tidur)
Berdoa
Akhiri aktifitas dengan senyuman sebelum tidur
2. Keterampilan Mental (Mental Skills)
Keterampilan mempercayai & menghargai diri
Keterampilan berpikir positif
Keterampilan mengatasi stres
Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Keterampilan Mental a. Mempercayai dan Menghargai Diri
Percaya diri : kemampuan seseorang melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik maupun buruk.
PD berkaitan dengan HD
Harga diri : pandangan seseorang terhadap keunggulan yang dimilikinya (ditentukan oleh penampilan, kemampuan, kinerja & penilaian oleh orang-orang yang berpengaruh baginya)
Lanjutan …
Tips meningkatkan percaya diri, antaralain:
Kenali kelebihan dan kekurangan diri
Berdamai dengan kekurangan
Yakin tidak ada yang sempurna
Menjadi diri sendiri
Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri
Keterampilan Mental b. Berpikir Positif
Berpikir positif : keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman.
Karena :
Berpikir positif dapat mencegah terjerumus dalam kesedihan, kesusahan atau persoalan yang sesungguhnya dapat diatasi.
Lanjutan …
Tips untuk berpikir positif:
Kelemahan diri sendiri jadikan motivasi kelebihan
Yakinlah Tuhan menciptakan kelebihan dan kekurang disertai dengan segala manfaatnya
Keterampilan Mental c. Mengatasi stres (coping skill)
Apa itu stres ?
“Ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi tuntutan-tuntutan atau tekanan-tekanan di sekelilingnya” (Richard Bugelski dan Anthony M. Graziano, 1980).
Stress adalah kombinasi dari stressor (pemicu/penyebab stres) dan respons stress (reaksi otak dan tubuh).
Lanjutan …
Apa tanda-tanda stress ?
Psikologis & Fisik (Psikosomatis) : Sakit kepala, sakit dada, iritasi kulit, berkeringat, sakit otot, gangguan pencernaan, alergi, mulut kering, gangguan tidur, sering pilek, tekanan darah, otot tegang, jantung berdegup, dll.
Mental & Emosional : Curiga dan tidak berdaya, pikiran kosong (blank), kehilangan semangat dan rasa humor, cemas, kehilangan harga diri dan kepercayaan diri, perubahan selera makan, merasa tersingkir dan sendiri, kehilangan daya ingat, membuat kesalahan-kesalahan, tidak dapat santai, dst
Perilaku : Kecelakaan dan kecerobohan, makan dan bicara cepat, memotong pembicaraan, mengambil keputusan irasional, bekerja lambat, tidak kooperatif, konsumsi alkohol dan obat-obatan, perilaku obsesif/berlebihan, tertawa keras karena tegang, menggertakan gigi, dll.
Filosofis : Merasa tidak berdaya, mempertanyakan nilai-nilai, motivasi rendah, pikiran negative mengenai diri sendiri dan orang lain, dll
Lanjutan …
Bagaimana cara mengelola stress ?
Kenali dan kelola stressor (situasi yang menyebabkan stress). Stressor, misalnya : situasi baru, tidak menyenangkan atau sulit diatasi.
Temukan jenis, cara dan waktu stress yang sesuai dengan individu, prioritas dan situasi hidupnya.
Alihkan stressor menjadi hal positif. Misalnya dengan mitigasi seperti olah raga, rekreasi, relaksasi.
Keterampilan Mental d. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghadapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktekan.
3. Keterampilan Emosional
Keterampilan bersikap tegas (Asertif)
Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Komunikasi Interpersonal)
Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa harus menyakiti pihak lain ataupun merendahkan diri di hadapan pihak lain.
Keuntungan perilaku asertif, antara lain :
Meningkatkan kepercayaan diri
Meningkatkan kemampuan diri
Meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh apa yang dibutuhkan atau diinginkan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya.
Lanjutan …
Hakikat Komunikasi Interpersonal :
Adanya partisipasi (participation)
Adanya ketersambungan (connectedness)
Adanya kesejajaran (equality)
Adanya kebenaran (truth)
Adanya kejujuran (sinserity)
Adanya saling memberi makna (shared meaning)
Kegiatan komunikasi itu sendiri menghasilkan tumbuh kembang bersama (self generating)
Lanjutan …
Hambatan komunikasi efektif :
Menilai (judging) yaitu memaksakan nilai yang anda anut pada orang lain dan membentuk solusi untuk masalah mereka.
Mengirim solusi (sending solution) yaitu menyampaikan ide pemecahan masalah sebelum diminta.
Mengabaikan perhatian orang lain yaitu perasaan dan perhatian orang lain tidak diperhitungkan.
Lanjutan …
Proses komunikasi terdiri dari 3 cara, yaitu :
1. Pasif
Tidak dapat mengekspresikan atau dilakukan dengan cara yang tidak langsung
2. Agresif
Berkomunikasi dengan cara yang melukai/ menyakiti atau menyerang orang lain
3. Asertif
Menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan langsung tanpa menyakiti dan tetap menghormati orang lain
4. Keterampilan Spiritual
Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual
Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual
Keterampilan Spiritual a. Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual
Kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran, dan emosi manusia digerakan atas dasar suara hati atau rohani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya
Keterampilan Spiritual b. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Keterampilan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya.
Dengan kesadaran tersebut akan membawa manusia untuk tanpa henti berusaha menjadi lebih dekat kepada Penciptanya.
Keterampilan Spiritual c. Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual
Keterampilan dalam melaksanakan semua kegiatan spiritual baik jasmani, pikiran, dan emosi yang dilaksanakan atas dorongan rohani atau kata hati untuk mendapatkan keridhoan Illahi
5. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Kemampuan atau keterampilan khusus (kejuruan) yang dimiliki oleh remaja dalam bidang non akademik.
Kemampuan remaja dalam berwirausaha sesuai dengan bakat dan minatnya untuk dapat menghasilkan uang tambahan (pemberdayaan ekonomi remaja) sehingga remaja mampu hidup dan bekerja secara mandiri.
Lanjutan …
Mengubah hobi menjadi profit :
Luangkan waktu
Tambah pengetahuan
Belajar langsung dari ahli atau sukses
Tawarkan hasil karya anda
Lanjutan …
Aneka hobi untuk dijadikan bisnis :
Musik : Kursus dan Rental Studio Musik
Melukis : Penjual dan kolektor lukisan
Desain : Percetakan, biro desain grafis
Makanan : jasa pembuatan kue, toko roti dan kue
Menulis : penulis
Fotografi : Fotografer, studio foto mini
Internet : bisnis online, warnet
Koleksi unik : jual koleksi
Lanjutan …
Aneka hobi untuk dijadikan bisnis :
Utak-atik mesin : bengkel
Nongkrong di kafe : bikin kafe
Games : rental PS
Baca : bikin taman bacaan
Kerajinan tangan :souvenir
Tanaman : jual tanaman
6. Adversity Skills
Memberitahu seberapa jauh kita mampu bertahan menghadapi kesulitan
Meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur
Meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa yang akan gagal
Meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan
Tiga Kategori Orang Berdasarkan AQ
1. Quitters (orang yang berhenti)
Orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti
2. Campers (orang yang berkemah)
Mereka yang pergi tidak seberapa jauh, dan berhenti di tempat yang nyaman sebagai tempat bersembunyi dari situasi yang tidak bersahabat
3. Climbers (orang yang terus mendaki)
Orang yang selalu memikirkan kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental atau hambatan lainnya menghalangi pendakian
TERIMA KASIH
PKBR
PKBR
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Remaja dan permasalahannya (jumlah remaja-mahasiswa sangat besar (30% dari jumlah penduduk); besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa)
Komunikasi orang tua dan remaja tentang permasalahan remaja (keluarga (orang tua) dan masyarakat dan permasalahannya)
Konsep dan strategi PKBR perlu di redesign (dulu pendekatannya hanya kepada remaja tapi sekarang kepada keluarga dan masyarakat)
Untuk itu perlu dikembangkan wadah yang ditujukan untuk remaja dan keluarga yang disebut dengan PIK Remaja/Mahasiswa dan Kelompok BKR
Mengapa PKBR Diperlukan?
Sebagai informasi yang berkaitan dengan menyiapkan diri remaja untuk kehidupan berkeluarga yang baik
Menyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis
Pengertian PKBR
Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa
Suatu wadah program PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya
Remaja (Adolescent)
Penduduk usia 10-19 tahun (WHO)
Pemuda (Youth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA)
Orang muda (Young people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPA dan WHO)
Generasi Muda (Young Generation) adalah penduduk usia 12-24 tahun (World Bank)
Remaja sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah
3 Faktor Pendukung Program PKBR
Assets/capabilities remaja:
Meningkatkan kemauan dan kemampuan positif yang ada pada diri remaja
Resources/opportunities remaja:
Mengembangkan jaringan dan dukungan yang ada di luar diri remaja
Second chance (kesempatan kedua):
Mengurangi konsekwensi negatif bagi remaja yang sudah berperilaku tidak sehat
Substansi Program PKBR
8 Fungsi Keluarga
Pendewasaan Usia Perkawinan
TRIAD KRR: Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS
Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education)
1. Fungsi Agama:
Terdapat 12 nilai dasar, yaitu : Iman, Taqwa, Kejujuran, Tenggang Rasa, Rajin, Kesalehan, Ketaatan, Disiplin, Sopan Santun, Kesabaran, Kasih sayang
2. Sosial Budaya :
Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat.
Terdapat 7 nilai dasar, yaitu : Gotong Royong, Sopan Santun, Kerukunan, Peduli, Kebersamaan, Toleransi Dan Kebangsaan
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya.
Terdapat 8 (delapan) nilai dasar yang mesti dipahami dan ditanamkan dalam keluarga yaitu : empati, akrab, adil, pemaaf, setia, suka menolong, pengorbanan, tanggung jawab
4. Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarga.
Terdapat 5 dasar yang mesti dipahami yaitu : aman, pemaat, tanggap, tabah dan peduli
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia.
Terdapat 3 nilai dasar yang mesti dipahami yaitu : tanggung jawab, sehat dan teguh
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Terdapat 7 nilai dasar yang harus dipahami yaitu : percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab, kerjasama
7. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet
8. Fungsi Lingkungan
Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingukungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawian (PUP) dalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria
TRIAD KRR
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual
NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung) dan dihirup (melalui hidung)
HIV dan AIDS:
HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan
Keterampilan Hidup
Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja
1. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi
Pertumbuhan fisik
Perkembangan mental
Perkembangan emosional
Perkembangan spriritual
Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja
2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial :
Melanjutkan sekolah
Mencari pekerjaan
Memulai kehidupan berkeluarga
Menjadi anggota masyarakat
Mempraktekan hidup sehat
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan Umum:
Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe)
Tujuan Khusus:
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan
Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia
Pengertian Generasi Berencana (GenRe)
GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi.
PROMOSI GenRe
Mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak
Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS
Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan
Sasaran
Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
Mahasiswa/mahasiswi belum menikah
Keluarga
Masyarakat peduli remaja
KKP Program PKBR Tahun 2011
PIK Remaja/Mahasiswa
Tumbuh : 10.043
Tegak : 2.013
Tegar : 1.113
Jumlah Total : 13.169
Keluarga yang aktif dalam kegiatan BKR : 1.487.052
BKR Percontohan : 6.543
C. STRATEGI PROGRAM PKBR
Strategi Program PKBR
Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan program PKBR melalui orientasi, workshop dan pelatihan
Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Mengembangkan materi program PKBR (4 substansi)
Meningkatkan kemitraan program PKBR dengan stakeholder dan mitra kerja terkait
Strategi Program PKBR
Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE
Meningkatkan advokasi dan KIE, Diseminasi tentang program PKBR kepada stakeholder, mitra kerja, keluarga dan remaja
Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang
D. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
1. Memberdayakan SDM Pengelola dan Pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa
Workshop/Orientasi/Pelatihan bagi:
Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa
Pengelola Program PKBR di Kabupaten/Kota (3 Regional)
Stakeholder dan Mitra kerja
Studi Banding PIK Remaja/Mahasiswa ke PIK Unggulan
Tukar Pengalaman PIK Remaja/Mahasiswa Tingkat Nasional
2. Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Membentuk :
Need asessment
Mapping (Peta Kerja)
Advokasi
Sosialisasi
Meresmikan PIK (launching)
Mengembangkan/Pelembagaan:
Pelatihan/orientasi untuk PS, KS, dan pengelola
Fasilitasi/pembinaan/bimbingan dan monitoring
3. Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE
Mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Unggulan dan CoE
Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Tukar pengalaman pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa
Ajang ngumpul remaja
Pemilihan PIK Remaja Unggulan
Pemilihan Duta Mahasiswa KKB
4. Mengembangkan Materi Program PKBR (4 substansi)
Menyusun dan mengembangkan materi program PKBR
Menyempurnakan materi program PKBR yang sudah ada
Memperbanyak materi yang didistribusikan ke Kabupaten/Kota, menyesuaikan prototype yang sudah ada
Mensosialisasikan website ceria
Melakukan review materi program PKBR kepada Remaja dan Keluarga
5. Meningkatkan Kemitraan Program PKBR Dengan Stakeholder dan Mitra Kerja Terkait
Workshop keterpaduan program PKBR dengan mitra kerja
Mengembangkan MOU dengan mitra kerja
Koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program PKBR dengan lintas sektor
6. Meningkatkan Advokasi dan KIE, Diseminasi Tentang Program PKBR Kepada Stakeholder, Mitra Kerja, Keluarga dan Remaja
Bhakti sosial program PKBR
Sosialisasi/Advokasi program PKBR melalui:
Media lini atas
TV
Radio
Surat kabar/Majalah/Tabloid
Situs berita KKB
Media lini bawah
Leaflet
Booklet
Lembar balik
Fact Sheet
Journal
Folders
Kartu ucapan selamat dan terimakasih
Lanjutan……
Media antara (through the line)
Transit Media di Halte, Stasiun atau Terminal
Mobile Media pada Bus Kota, Bus Antarkota atau Angkutan Kota
Neon Sign
Poster
Billboard
Spanduk
Umbul-umbul
Mobil Unit Penerangan
Pameran
Media Tradisional
Mupen KB
Event yang berkaitan dengan Program PKBR
NAPZA
NAPZA
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
2010
a. Pengertian NAPZA
Pengertian NAPZA
Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Penggugunaan Napza secara terus-
menerus akan mengakibatkan
ketergantungan secara
fisik/psikologis serta kerusakan pd
sistem syaraf & organ-organ tubuh.
Pengertian Narkotika
PenggolonganNARKOTIKA
Golongan I :
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
tidak ditujukan untuk terapi
potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,
Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
NARKOTIKA
Golongan II:
berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir
digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Contoh: morfin, petidin
NARKOTIKA
Golongan III:
berkhasiat pengobatan
banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: kodein
Pengertian Alkohol
Pengertian Psikotropika
Pengertian Zat Adiktif
NAPZA b. Jenis NAPZA
GanjaCandu CocainaJamurKaktusTembakauPinangSirih, dll
AmphetaminKodeinLem, dll
NAPZA b. Jenis NAPZA
OpiumMorfinKodein
KafeinKokainEcstasyTembakau
LSDMeskalinGanja
NAPZA b. Jenis NAPZA
Alkohol
Ecstasy
Sedativa
LSD,dll
HeroinMorfin,dll
KodeinHeroinMorfin,dll
Metamphetamin Kokain
Ganja,dll
NAPZA b. Jenis NAPZA
Heroin Morfin
Kodein
Methampetamin
dll
HeroinKodein, dll
EcstasySedativa Transkuiliser, dll
MethamphetaminAmphetamin, dll
Oxycodon, dll
LSD, dll
b. Jenis NAPZA
Mengenal Beberapa
Jenis Napza:
Ganja/Mariyuana
Heroin/Putaw
Kokain/Crack
MDMA/Ecstasy
Methamphetamin /shabu-shabu
Amphetamin
LSD
Sedativa
b. Jenis Ganja/Mariyuana
b. Jenis Heroin/Putaw
b. Jenis Kokain/Crack
b. Jenis MDMA/Ecstasy
b. Jenis Methamphetamin/Shabu-Shabu
b. Jenis Amphetamin
b. Jenis LSD
Jenis Sedativa
Biasanya digunakan untuk mengurangi stress atau sulit
tidur.Sedativa atau sedativ-
hipnotik merupakan zat yang
dapat mengurangi fungsi
sistem syaraf pusat .
HASIL OLAHAN TEMBAKAU TERBUNGKUS CERUTU ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHSLKAN TANAMAN ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHASILKAN DARI TANAMAN NICOTIANA TOBACUM, NICOTIANA RUSTICA DAN SPESIES LAINNYA / SINTETISNYA YANG MENGANDUNG NIKOTIN, TAR DAN ZAT ADIKTIF DENGAN ATAU TANPA BAHAN TAMBAHAN.
DEFINISI ROKOK
MENGELUARKAN 4000 BHN KIMIA BERBHY - Nikotin ketagihan, merusak jantung - TAR kerusakan sel paru-paru kanker - CO berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen
1. BATANG ROKOK YG DIISAP
Zat Kimia Dalam Rokok
PENGERTIAN c. Penyalahgunaan NAPZA
Pemakaian NAPZA yang bukan
untuk tujuan pengobatan yang
menyebabkan ketagihan,
kecanduan, ketergantungan .
Biasanya penyalahgunaan dapat
mengakibatkan yang serius
dalam beberapa kasus.
c. Penyalahgunaan NAPZA
Pengguna Napza ada 4 Indikator :
Coba-coba
Sosial / rekreasi
Situasional
Ketergantungan
c. Penyalahgunaan
Tahap pengguna:
Pemakai coba-coba
c. Penyalahgunaan
Tahap pengguna:
Situasional
c. Penyalahgunaan Napza
Faktor penyebab :
Internal
Eksternal
Zat kandungan
c. Penyalahgunaan
Faktor penyebab:
Internal
c. Penyalahgunaan
Faktor penyebab:
1. Zat kandungan
c. Dampak dari penyalahgunaan Napza
Fisik
Psikologik
Sos-ek
c. Dampak dari Penyalahgunaan
Fisik
c.Dampak dari Penyalahgunaan
Psikologik
c. Dampak dari Penyalahgunaan
Sos-ek
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Preventif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Kuratif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Rehabilitatif
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
Vrydag 15 Maart 2013
Free Sex
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya?
Saat remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja.
Gambaran seks bebas dikalangan remaja
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000.
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri ini.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.
Penyebab prilaku seks bebas
Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
Jika saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga sekitar.
Akibat Perilaku Seks Bebas
Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi.
Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO.
Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital).
Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih?
Jadi sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat
"Remaja"
belajarpsikologi.com
Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling
* Bimbingan Konseling
* Ilmu Psikologi »
o Jurnal Psikologi
o Teori Psikologi
o Tes Psikologi
o Tokoh Psikologi
o Psikologi Sosial
* Klinis
* Organisasi Industri
* Pendidikan
* Perkembangan »
o Psikologi Anak
o Psikologi Dewasa
o Psikologi Remaja
* Informasi »
o Tips Anda
* Metode Penelitian
ilmu akuntansi
Home » Psikologi Remaja »Pengertian Remaja Menurut Para Ahli
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Pengertian Remaja
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)
Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
Teken in op:
Plasings (Atom)