Bladsye

Sondag 17 Maart 2013

HIV/AIDS

HIV dan AIDS HIV + penicilliosis marneffeia HIV + Candidiasis HIV + Herpes Simpleks HIV + Sifilis HIV + tumor HIV + Kaposi’s Sarcoma PRINSIP PENULARAN HIV Dikenal dengan ESSE (KEDUPCUMA): EXIT: keluar. SURVIVE: virus hidup SUFFICIENT: cukup ENTER: masuk. HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain. JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam setting medis. Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV. Kapan test HIV dilakukan? Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing Penapisan darah dan organ  Biasanya dilakukan sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS Melaksanakan surveilans  tes terhadap kelompok masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV) TES YANG MENGIDENTIFIKASI ANTIBODI ELISA Western Blot Dipstick VIRUS HIV  PCR SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK Karena: Periode jendela Kerusakan sampel darah Reagen rusak Kesalahan pada prosedur pelaksanaan tes darah BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF? Mempertahankan perilaku yang aman Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman Mempertahankan hasil tes yang negatif Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan lingkungannya Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?” Sekedar cemas atau… Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-seksual? MENGAPA KTS PENTING ? Mengetahui status lebih dini akan memudahkan perencanaan penanganan Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan baik) Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas STIGMA ODHA Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”) Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini. Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior. DISKRIMINASI ODHA Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV seseorang. Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.

BIODATA PENGURUS PIK-M NAJMUS SYABAB

BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : DIDI SETIWAN 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 4 Desember 1990 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. H. Saberan Effendi RT.VI No.15 Desa Palampitan Hilir Kecamatan Amuntai Selatan Kab. HSU 8. Telpon/HP : 0877 1657 1006 9. Email : add.azza04@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Palampitan Hilir b. MTSN Model Amuntai Tengah c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Ketua PIK-M “Najmus Syabab” STAI RAKHA Amuntai 12. Prestasi : - 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2009/2010 - Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2010/2011 - Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai Tahun 2011/2012 - Ketua PIK-M Najmus Syabab STAI RAKHA Amuntai Tahun 2012 - sekarang - Bendahara Umum Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU Tahun 2012/2014 - Ketua Dewan Kerja Ranting (DKR) Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU Tahun 2012-sekarang - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - Wakil Sekretaris Pusat Belajar PIK R-M Kab. HSU Tahun 2012 – sekarang - Ikatan Alumnus MAN 2 Amuntai (IKAMADA) - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat DIDI SETIAWAN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : YULIANA 2. Tempat Tanggal Lahir : Pandawanan, 18 Agustus 1994 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Desa Pandawanan Rt.01 Kec. Amuntai Utara 8. Telpon/HP :0896 6417 7681 9. Email : - 10. Pendidikan : a. SDN Pandawanan b. SMPN 1 Amuntai Utara c. MAN 1 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M “Najmus Syabab” 12. Prestasi : - Juara 1 Duta Lalu Lintas Tingkat SMA Se-Kab.HSU - Siswa Terbaik Ke-2 MAN 1 Amuntai - Juara 1 Tartilul Qur’an Puteri - Juara Favorit Duta Anti Narkoba Se-HSU 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MAN 1 Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - KAMMI Komsat Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat YULIANA BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : MAHRANI 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 15 Mei 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Bridgen H. Hasan Baseri Desa Kota Raden Hulu RW.oo1 8. Telpon/HP : 0821 5570 6788 9. Email : abangfitri13@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Kota Raden Hulu b. MTS Darul Ulum c. MA Darul Ulum d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M “Najmus Syabab” 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MTs & MA Darul Ulum - Bendahara Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai - Ketua Language Club STAI RAKHA Amuntai - Kwaran Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU - Ikatan Alumnus Darul Ulum Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat MAHRANI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : M. ALPIANOOR 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 31 Agustus 1992 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Keramat RT.III No.26 Desa Pakacangan 8. Telpon/HP : 0853 3281 9302 9. Email : wahyu.coy91@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Murung Sari 4 b. MTS NIPA RAKHA c. MA NIPA RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Sekretaris PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA NIPA RAKHA - FKKM STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Ketua Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Tahun 2013-sekarang Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat M. ALPIANOOR BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : HERMAN SYAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Pugaan, 20 Mei 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Desa Pugaan RT.01 No.13Kec. Pugaan Kab. Tabalong 8. Telpon/HP : 0877 1657 4516 9. Email : - 10. Pendidikan : a. SDN Pugaan b. MTSN Pugaan c. MAN Kelua d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang NAPZA 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai Tahun - FKKM STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat HERMANSYAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ALFIAN 2. Tempat Tanggal Lahir : Teluk Paring, 10 Maret 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Nelayan Desa Teluk paring RT.III No.30 Kec. Amuntai Selatan 8. Telpon/HP : 0853 4834 4479 9. Email : alfian.alarabi@yahoo.com 10. Pendidikan : a. MI Nurul Khairat b. MTSN Model Amuntai c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA AMUNTAI 11. Jabatan : Bendahara PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kab. HSU - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - KAMMI Komsat Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ALFIAN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ZAINAL ABIDIN 2. Tempat Tanggal Lahir : Matang Lurus, 1 Desember 1987 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Jermani husien KM.8 Desa Matang Lurus 8. Telpon/HP : 0877 1656 7638 9. Email : - 10. Pendidikan : a. MI b. MTS c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang Pelaporan 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ZAINAL ABIDIN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : WINA LESTARI 2. Tempat Tanggal Lahir : Ampah, 22 November 1991 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Kelurahan Paliwara 8. Telpon/HP : 0856 5119 0816 9. Email : Winalestari50@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. MI Ampah b. MTS Ampah c. MA Ampah d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara Terfavorit Penyuluhan NAPZA se-HSU - Juara II Syarhil Qur’an se-Barito Timur 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA Ampah - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Ketua Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat WINA LESTARI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : DINA RAMAYANTI 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 23 Nopember 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Rakha Rt.02 No.076 Gang Suka Damai Desa Pakapuran 8. Telpon/HP : 0878 1511 3861 9. Email : dinaramayanti@ymail.com 10. Pendidikan : a. SDN Pakapuran 1 b. SMPN 2 Amuntai c. MAN 1 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK Se-Provinsi 13. Pengalaman Organisasi : - Saka Bhayangkara - Saka Wirakartika - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat DINA RAMAYANTI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : HJ. ISTIQAMAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Mekkah, 28 April 1991 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Pertahanan RT.3 RW.2 Desa Kayakah Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU 8. Telpon/HP : 0877 1658 6871 9. Email : Rievarf@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. SDN Kayakah b. MTS Darul Istiqamah c. MA NIPI RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK se-Provinsi - Juara 3 Hifzul Qur’an 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA NIPI RAKHA - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab.HSU - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat HJ. ISTIQAMAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ISTIQAMAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Kuangan, 1 Oktober 1992 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Amuntai – Tanjung Desa Kuangan RT.2 Np.15 Kec. Amuntai Utara 71471 8. Telpon/HP : 0819 5351 0501 9. Email : istyazkiya@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. SDN Sungai Turak b. MTSN Model Amuntai c.MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 2 lomba Pidato Bahasa Inggris - Finalis Duta Anti Narkoba 2012 13. Pengalaman Organisasi : - Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ISTIQAMAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : Fauzia Inayah 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 29 Mei 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Nelayan Komp.PCP1 Blok F No.6 Rt.9 Rw.5 Desa Kota Raja Kec. Amuntai Selatan 8. Telpon/HP : 0896 9216 0547 9. Email : fauzia.inayah@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Kota Raja b. MTS NIPI RAKHA c. MA NIPI RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang HIV / AIDS 12. Prestasi : - Juara 2 Lomba Mengarang tingkat SLTP Tahun 2007 - Juara Harapan Ketiga Mengarang tingkat SLTA Tahun 2009 & 2010 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua III (akhwat) Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2008/2009 - Sekretaris Umum Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2009/2010 -MENWA KAURMINPERS Tahun 2012/2013 - PD PII HSU Kabid Kaderisasi 2008/20110 - PW PII Kalsel Departemen Kemuslimatan 2012/2014 Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat FAUZIA INAYAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : RIRI SUNDARI 2. Tempat Tanggal Lahir : Muara Komam, 12 Desember 1990 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Rakha RT.3 No.11 Desa Pamintangan Kec. Amuntai Utara 8. Telpon/HP : 0856 5412 2180 9. Email : ririesundarie@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Muara Komam b. SLTPN 1 Muara Komam c. MA Darul Istiqamah d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bendahara PIK Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 2 Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak se-Ponpes Darul IStiqamah - Juara 2 HUT Bhayangkara - Juara 1 Gerak Jalan Tingkat SD - Juara 1 Cerdas Cermat Tingkat SD - Juara 2 Perkemahan di SLTPN 1 Muara Komam 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS SLTPN 1 Muara Komam - Ketua Reka Kerja Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat RIRI SUNDARI

Life Skill

Outline Keterampilan Fisik (Physical Skills) Keterampilan Mental (Mental Skills) Keterampilan Emosional (Emotional Skills) Keterampilan Spiritual (Spiritual Skills) Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills) Keterampilan Menghadapi Kesulitan (Adversity Skills) Keterampilan Hidup (Life Skills) Kenapa Remaja Perlu Life Skills ? Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi : Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan emosional Perkembangan spriritual Kenapa Remaja Perlu Life Skills ? 2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial : Melanjutkan sekolah Mencari pekerjaan Memulai kehidupan berkeluarga Menjadi anggota masyarakat Mempraktekan hidup sehat Keterampilan memahami tubuh sendiri Keterampilan berkomunikasi dengan tubuh sendiri Keterampilan mengatur pola makan Olah raga murah dan sehat Keterampilan mengelola tidur untuk terapi kesehatan Keterampilan Fisik a. Memahami tubuh sendiri 1. Paham makna sehat yang hakiki. 2. Paham bagaimana mencegah penyakit. Keterampilan fisik b. Bekomunikasi dengan Tubuh Sendiri Keterampilan Fisik c. Mengatur Pola Makan Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan, al : Karbohidrat : 60% (sumber : nasi, jagung, gandum, tepung, sagu, roti, kentang, ubi, singkong). Protein : 20-50% (sumber : kedelai, kacang, ikan, daging sapi, ayam) Lemak : < 25% (sumber : mentega, alpukat, minyak) Vitamin : +10% (sumber : buah dan sayur) Mineral : +10% (sumber : buah yg mengandung air & serat) Air : 50% : 1,5 - 2 liter Keterampilan Fisik d. Olah Raga Murah dan Sehat Brisk walking  menurunkan resiko stroke, diabetes, osteoporosis, hipertensi, kolesterol dan penyakit paru-paru. Keterampilan fisik e. Tidur Sebagai Terapi Kesehatan Tips alami mengoptimalkan kualitas tidur : Olahraga teratur (2 hari sekali) Hindari minum banyak menjelang tidur (maksimal 2 atau 4 jam sebelum tidur) Hindari makan pada malam hari (maksimal 4 jam sebelum tidur) Berdoa Akhiri aktifitas dengan senyuman sebelum tidur 2. Keterampilan Mental (Mental Skills) Keterampilan mempercayai & menghargai diri Keterampilan berpikir positif Keterampilan mengatasi stres Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah Keterampilan Mental a. Mempercayai dan Menghargai Diri Percaya diri : kemampuan seseorang melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik maupun buruk. PD berkaitan dengan HD Harga diri : pandangan seseorang terhadap keunggulan yang dimilikinya (ditentukan oleh penampilan, kemampuan, kinerja & penilaian oleh orang-orang yang berpengaruh baginya) Lanjutan … Tips meningkatkan percaya diri, antaralain: Kenali kelebihan dan kekurangan diri Berdamai dengan kekurangan Yakin tidak ada yang sempurna Menjadi diri sendiri Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri Keterampilan Mental b. Berpikir Positif Berpikir positif : keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman. Karena : Berpikir positif dapat mencegah terjerumus dalam kesedihan, kesusahan atau persoalan yang sesungguhnya dapat diatasi. Lanjutan … Tips untuk berpikir positif: Kelemahan diri sendiri jadikan motivasi kelebihan Yakinlah Tuhan menciptakan kelebihan dan kekurang disertai dengan segala manfaatnya Keterampilan Mental c. Mengatasi stres (coping skill) Apa itu stres ? “Ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi tuntutan-tuntutan atau tekanan-tekanan di sekelilingnya” (Richard Bugelski dan Anthony M. Graziano, 1980). Stress adalah kombinasi dari stressor (pemicu/penyebab stres) dan respons stress (reaksi otak dan tubuh). Lanjutan … Apa tanda-tanda stress ? Psikologis & Fisik (Psikosomatis) : Sakit kepala, sakit dada, iritasi kulit, berkeringat, sakit otot, gangguan pencernaan, alergi, mulut kering, gangguan tidur, sering pilek, tekanan darah, otot tegang, jantung berdegup, dll. Mental & Emosional : Curiga dan tidak berdaya, pikiran kosong (blank), kehilangan semangat dan rasa humor, cemas, kehilangan harga diri dan kepercayaan diri, perubahan selera makan, merasa tersingkir dan sendiri, kehilangan daya ingat, membuat kesalahan-kesalahan, tidak dapat santai, dst Perilaku : Kecelakaan dan kecerobohan, makan dan bicara cepat, memotong pembicaraan, mengambil keputusan irasional, bekerja lambat, tidak kooperatif, konsumsi alkohol dan obat-obatan, perilaku obsesif/berlebihan, tertawa keras karena tegang, menggertakan gigi, dll. Filosofis : Merasa tidak berdaya, mempertanyakan nilai-nilai, motivasi rendah, pikiran negative mengenai diri sendiri dan orang lain, dll Lanjutan … Bagaimana cara mengelola stress ? Kenali dan kelola stressor (situasi yang menyebabkan stress). Stressor, misalnya : situasi baru, tidak menyenangkan atau sulit diatasi. Temukan jenis, cara dan waktu stress yang sesuai dengan individu, prioritas dan situasi hidupnya. Alihkan stressor menjadi hal positif. Misalnya dengan mitigasi seperti olah raga, rekreasi, relaksasi. Keterampilan Mental d. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghadapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktekan. 3. Keterampilan Emosional Keterampilan bersikap tegas (Asertif) Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Komunikasi Interpersonal) Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa harus menyakiti pihak lain ataupun merendahkan diri di hadapan pihak lain. Keuntungan perilaku asertif, antara lain : Meningkatkan kepercayaan diri Meningkatkan kemampuan diri Meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh apa yang dibutuhkan atau diinginkan Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya. Lanjutan … Hakikat Komunikasi Interpersonal : Adanya partisipasi (participation) Adanya ketersambungan (connectedness) Adanya kesejajaran (equality) Adanya kebenaran (truth) Adanya kejujuran (sinserity) Adanya saling memberi makna (shared meaning) Kegiatan komunikasi itu sendiri menghasilkan tumbuh kembang bersama (self generating) Lanjutan … Hambatan komunikasi efektif : Menilai (judging) yaitu memaksakan nilai yang anda anut pada orang lain dan membentuk solusi untuk masalah mereka. Mengirim solusi (sending solution) yaitu menyampaikan ide pemecahan masalah sebelum diminta. Mengabaikan perhatian orang lain yaitu perasaan dan perhatian orang lain tidak diperhitungkan. Lanjutan … Proses komunikasi terdiri dari 3 cara, yaitu : 1. Pasif Tidak dapat mengekspresikan atau dilakukan dengan cara yang tidak langsung 2. Agresif Berkomunikasi dengan cara yang melukai/ menyakiti atau menyerang orang lain 3. Asertif Menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan langsung tanpa menyakiti dan tetap menghormati orang lain 4. Keterampilan Spiritual Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual Keterampilan Spiritual a. Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual Kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran, dan emosi manusia digerakan atas dasar suara hati atau rohani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya Keterampilan Spiritual b. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual Keterampilan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya. Dengan kesadaran tersebut akan membawa manusia untuk tanpa henti berusaha menjadi lebih dekat kepada Penciptanya. Keterampilan Spiritual c. Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual Keterampilan dalam melaksanakan semua kegiatan spiritual baik jasmani, pikiran, dan emosi yang dilaksanakan atas dorongan rohani atau kata hati untuk mendapatkan keridhoan Illahi 5. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills) Kemampuan atau keterampilan khusus (kejuruan) yang dimiliki oleh remaja dalam bidang non akademik. Kemampuan remaja dalam berwirausaha sesuai dengan bakat dan minatnya untuk dapat menghasilkan uang tambahan (pemberdayaan ekonomi remaja) sehingga remaja mampu hidup dan bekerja secara mandiri. Lanjutan … Mengubah hobi menjadi profit : Luangkan waktu Tambah pengetahuan Belajar langsung dari ahli atau sukses Tawarkan hasil karya anda Lanjutan … Aneka hobi untuk dijadikan bisnis : Musik : Kursus dan Rental Studio Musik Melukis : Penjual dan kolektor lukisan Desain : Percetakan, biro desain grafis Makanan : jasa pembuatan kue, toko roti dan kue Menulis : penulis Fotografi : Fotografer, studio foto mini Internet : bisnis online, warnet Koleksi unik : jual koleksi Lanjutan … Aneka hobi untuk dijadikan bisnis : Utak-atik mesin : bengkel Nongkrong di kafe : bikin kafe Games : rental PS Baca : bikin taman bacaan Kerajinan tangan :souvenir Tanaman : jual tanaman 6. Adversity Skills Memberitahu seberapa jauh kita mampu bertahan menghadapi kesulitan Meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur Meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa yang akan gagal Meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan Tiga Kategori Orang Berdasarkan AQ 1. Quitters (orang yang berhenti) Orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti 2. Campers (orang yang berkemah) Mereka yang pergi tidak seberapa jauh, dan berhenti di tempat yang nyaman sebagai tempat bersembunyi dari situasi yang tidak bersahabat 3. Climbers (orang yang terus mendaki) Orang yang selalu memikirkan kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental atau hambatan lainnya menghalangi pendakian TERIMA KASIH

PKBR

PKBR A. PENDAHULUAN Latar Belakang Remaja dan permasalahannya (jumlah remaja-mahasiswa sangat besar (30% dari jumlah penduduk); besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa) Komunikasi orang tua dan remaja tentang permasalahan remaja (keluarga (orang tua) dan masyarakat dan permasalahannya) Konsep dan strategi PKBR perlu di redesign (dulu pendekatannya hanya kepada remaja tapi sekarang kepada keluarga dan masyarakat) Untuk itu perlu dikembangkan wadah yang ditujukan untuk remaja dan keluarga yang disebut dengan PIK Remaja/Mahasiswa dan Kelompok BKR Mengapa PKBR Diperlukan? Sebagai informasi yang berkaitan dengan menyiapkan diri remaja untuk kehidupan berkeluarga yang baik Menyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis Pengertian PKBR Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa Suatu wadah program PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya Remaja (Adolescent) Penduduk usia 10-19 tahun (WHO) Pemuda (Youth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA) Orang muda (Young people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPA dan WHO) Generasi Muda (Young Generation) adalah penduduk usia 12-24 tahun (World Bank) Remaja sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah 3 Faktor Pendukung Program PKBR Assets/capabilities remaja: Meningkatkan kemauan dan kemampuan positif yang ada pada diri remaja Resources/opportunities remaja: Mengembangkan jaringan dan dukungan yang ada di luar diri remaja Second chance (kesempatan kedua): Mengurangi konsekwensi negatif bagi remaja yang sudah berperilaku tidak sehat Substansi Program PKBR 8 Fungsi Keluarga Pendewasaan Usia Perkawinan TRIAD KRR: Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education) 1. Fungsi Agama: Terdapat 12 nilai dasar, yaitu : Iman, Taqwa, Kejujuran, Tenggang Rasa, Rajin, Kesalehan, Ketaatan, Disiplin, Sopan Santun, Kesabaran, Kasih sayang 2. Sosial Budaya : Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat. Terdapat 7 nilai dasar, yaitu : Gotong Royong, Sopan Santun, Kerukunan, Peduli, Kebersamaan, Toleransi Dan Kebangsaan 3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya. Terdapat 8 (delapan) nilai dasar yang mesti dipahami dan ditanamkan dalam keluarga yaitu : empati, akrab, adil, pemaaf, setia, suka menolong, pengorbanan, tanggung jawab 4. Fungsi Perlindungan Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarga. Terdapat 5 dasar yang mesti dipahami yaitu : aman, pemaat, tanggap, tabah dan peduli 5. Fungsi Reproduksi Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia. Terdapat 3 nilai dasar yang mesti dipahami yaitu : tanggung jawab, sehat dan teguh 6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Terdapat 7 nilai dasar yang harus dipahami yaitu : percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab, kerjasama 7. Fungsi Ekonomi Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet 8. Fungsi Lingkungan Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingukungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin Pendewasaan Usia Perkawinan Pendewasaan Usia Perkawian (PUP) dalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria TRIAD KRR Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung) dan dihirup (melalui hidung) HIV dan AIDS: HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan Keterampilan Hidup Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja 1. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan emosional Perkembangan spriritual Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja 2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial : Melanjutkan sekolah Mencari pekerjaan Memulai kehidupan berkeluarga Menjadi anggota masyarakat Mempraktekan hidup sehat B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Tujuan Umum: Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe) Tujuan Khusus: Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia Pengertian Generasi Berencana (GenRe) GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi. PROMOSI GenRe Mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan Sasaran Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah Mahasiswa/mahasiswi belum menikah Keluarga Masyarakat peduli remaja KKP Program PKBR Tahun 2011 PIK Remaja/Mahasiswa Tumbuh : 10.043 Tegak : 2.013 Tegar : 1.113 Jumlah Total : 13.169 Keluarga yang aktif dalam kegiatan BKR : 1.487.052 BKR Percontohan : 6.543 C. STRATEGI PROGRAM PKBR Strategi Program PKBR Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan program PKBR melalui orientasi, workshop dan pelatihan Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Mengembangkan materi program PKBR (4 substansi) Meningkatkan kemitraan program PKBR dengan stakeholder dan mitra kerja terkait Strategi Program PKBR Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE Meningkatkan advokasi dan KIE, Diseminasi tentang program PKBR kepada stakeholder, mitra kerja, keluarga dan remaja Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang D. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL 1. Memberdayakan SDM Pengelola dan Pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa Workshop/Orientasi/Pelatihan bagi: Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa Pengelola Program PKBR di Kabupaten/Kota (3 Regional) Stakeholder dan Mitra kerja Studi Banding PIK Remaja/Mahasiswa ke PIK Unggulan Tukar Pengalaman PIK Remaja/Mahasiswa Tingkat Nasional 2. Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Membentuk : Need asessment Mapping (Peta Kerja) Advokasi Sosialisasi Meresmikan PIK (launching) Mengembangkan/Pelembagaan: Pelatihan/orientasi untuk PS, KS, dan pengelola Fasilitasi/pembinaan/bimbingan dan monitoring 3. Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE Mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Unggulan dan CoE Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Tukar pengalaman pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa Ajang ngumpul remaja Pemilihan PIK Remaja Unggulan Pemilihan Duta Mahasiswa KKB 4. Mengembangkan Materi Program PKBR (4 substansi) Menyusun dan mengembangkan materi program PKBR Menyempurnakan materi program PKBR yang sudah ada Memperbanyak materi yang didistribusikan ke Kabupaten/Kota, menyesuaikan prototype yang sudah ada Mensosialisasikan website ceria Melakukan review materi program PKBR kepada Remaja dan Keluarga 5. Meningkatkan Kemitraan Program PKBR Dengan Stakeholder dan Mitra Kerja Terkait Workshop keterpaduan program PKBR dengan mitra kerja Mengembangkan MOU dengan mitra kerja Koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program PKBR dengan lintas sektor 6. Meningkatkan Advokasi dan KIE, Diseminasi Tentang Program PKBR Kepada Stakeholder, Mitra Kerja, Keluarga dan Remaja Bhakti sosial program PKBR Sosialisasi/Advokasi program PKBR melalui: Media lini atas TV Radio Surat kabar/Majalah/Tabloid Situs berita KKB Media lini bawah Leaflet Booklet Lembar balik Fact Sheet Journal Folders Kartu ucapan selamat dan terimakasih Lanjutan…… Media antara (through the line) Transit Media di Halte, Stasiun atau Terminal Mobile Media pada Bus Kota, Bus Antarkota atau Angkutan Kota Neon Sign Poster Billboard Spanduk Umbul-umbul Mobil Unit Penerangan Pameran Media Tradisional Mupen KB Event yang berkaitan dengan Program PKBR

NAPZA

NAPZA Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010 a. Pengertian NAPZA Pengertian NAPZA Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Penggugunaan Napza secara terus- menerus akan mengakibatkan ketergantungan secara fisik/psikologis serta kerusakan pd sistem syaraf & organ-organ tubuh. Pengertian Narkotika Penggolongan NARKOTIKA Golongan I : digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak ditujukan untuk terapi potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja NARKOTIKA Golongan II: berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Contoh: morfin, petidin NARKOTIKA Golongan III: berkhasiat pengobatan banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh: kodein Pengertian Alkohol Pengertian Psikotropika Pengertian Zat Adiktif NAPZA b. Jenis NAPZA Ganja Candu Cocaina Jamur Kaktus Tembakau Pinang Sirih, dll Amphetamin Kodein Lem, dll NAPZA b. Jenis NAPZA Opium Morfin Kodein Kafein Kokain Ecstasy Tembakau LSD Meskalin Ganja NAPZA b. Jenis NAPZA Alkohol Ecstasy Sedativa LSD,dll Heroin Morfin,dll Kodein Heroin Morfin,dll Metamphetamin Kokain Ganja,dll NAPZA b. Jenis NAPZA Heroin Morfin Kodein Methampetamin dll Heroin Kodein, dll Ecstasy Sedativa Transkuiliser, dll Methamphetamin Amphetamin, dll Oxycodon, dll LSD, dll b. Jenis NAPZA Mengenal Beberapa Jenis Napza: Ganja/Mariyuana Heroin/Putaw Kokain/Crack MDMA/Ecstasy Methamphetamin /shabu-shabu Amphetamin LSD Sedativa b. Jenis Ganja/Mariyuana b. Jenis Heroin/Putaw b. Jenis Kokain/Crack b. Jenis MDMA/Ecstasy b. Jenis Methamphetamin/Shabu-Shabu b. Jenis Amphetamin b. Jenis LSD Jenis Sedativa Biasanya digunakan untuk mengurangi stress atau sulit tidur.Sedativa atau sedativ- hipnotik merupakan zat yang dapat mengurangi fungsi sistem syaraf pusat . HASIL OLAHAN TEMBAKAU TERBUNGKUS CERUTU ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHSLKAN TANAMAN ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHASILKAN DARI TANAMAN NICOTIANA TOBACUM, NICOTIANA RUSTICA DAN SPESIES LAINNYA / SINTETISNYA YANG MENGANDUNG NIKOTIN, TAR DAN ZAT ADIKTIF DENGAN ATAU TANPA BAHAN TAMBAHAN. DEFINISI ROKOK MENGELUARKAN 4000 BHN KIMIA BERBHY - Nikotin  ketagihan, merusak jantung - TAR  kerusakan sel paru-paru  kanker - CO  berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen 1. BATANG ROKOK YG DIISAP Zat Kimia Dalam Rokok PENGERTIAN c. Penyalahgunaan NAPZA Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan yang menyebabkan ketagihan, kecanduan, ketergantungan . Biasanya penyalahgunaan dapat mengakibatkan yang serius dalam beberapa kasus. c. Penyalahgunaan NAPZA Pengguna Napza ada 4 Indikator : Coba-coba Sosial / rekreasi Situasional Ketergantungan c. Penyalahgunaan Tahap pengguna: Pemakai coba-coba c. Penyalahgunaan Tahap pengguna: Situasional c. Penyalahgunaan Napza Faktor penyebab : Internal Eksternal Zat kandungan c. Penyalahgunaan Faktor penyebab: Internal c. Penyalahgunaan Faktor penyebab: 1. Zat kandungan c. Dampak dari penyalahgunaan Napza Fisik Psikologik Sos-ek c. Dampak dari Penyalahgunaan Fisik c.Dampak dari Penyalahgunaan Psikologik c. Dampak dari Penyalahgunaan Sos-ek c. Penanggulangan Penyalahgunaan Preventif Kuratif Rehabilitatif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Preventif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Kuratif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Rehabilitatif NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi

Vrydag 15 Maart 2013

Free Sex

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya? Saat remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan. Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja. Gambaran seks bebas dikalangan remaja Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri ini. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini. Penyebab prilaku seks bebas Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas. Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas. Jika saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga sekitar. Akibat Perilaku Seks Bebas Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi. Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya. Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO. Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital). Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih? Jadi sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat

"Remaja"

belajarpsikologi.com Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling * Bimbingan Konseling * Ilmu Psikologi » o Jurnal Psikologi o Teori Psikologi o Tes Psikologi o Tokoh Psikologi o Psikologi Sosial * Klinis * Organisasi Industri * Pendidikan * Perkembangan » o Psikologi Anak o Psikologi Dewasa o Psikologi Remaja * Informasi » o Tips Anda * Metode Penelitian ilmu akuntansi Home » Psikologi Remaja »Pengertian Remaja Menurut Para Ahli Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Pengertian Remaja Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192) Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.