Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) "Najmus Syabab" Sekolah Tinggi Agama Islama Rasyidiyah Khalidiyah (STAI RAKHA) Amuntai
Sondag 17 Maart 2013
HIV/AIDS
HIV dan AIDS
HIV + penicilliosis marneffeia
HIV + Candidiasis
HIV + Herpes Simpleks
HIV + Sifilis
HIV + tumor
HIV + Kaposi’s Sarcoma
PRINSIP PENULARAN HIV
Dikenal dengan ESSE
(KEDUPCUMA):
EXIT: keluar.
SURVIVE: virus hidup
SUFFICIENT: cukup
ENTER: masuk.
HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.
JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling
Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini
JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam setting medis.
Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV.
Kapan test HIV dilakukan?
Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing
Penapisan darah dan organ Biasanya dilakukan sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan
Mendiagnosa infeksi HIV pada individu KTS
Melaksanakan surveilans tes terhadap kelompok masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)
TES YANG MENGIDENTIFIKASI
ANTIBODI
ELISA
Western Blot
Dipstick
VIRUS HIV PCR
SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK
Karena:
Periode jendela
Kerusakan sampel darah
Reagen rusak
Kesalahan pada prosedur pelaksanaan tes darah
BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF?
Mempertahankan perilaku yang aman
Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman
Mempertahankan hasil tes yang negatif
Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan lingkungannya
Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?”
Sekedar cemas atau…
Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-seksual?
MENGAPA KTS PENTING ?
Mengetahui status lebih dini akan memudahkan perencanaan penanganan
Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan baik)
Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas
STIGMA ODHA
Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)
Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini.
Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior.
DISKRIMINASI ODHA
Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV seseorang.
Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.
BIODATA PENGURUS PIK-M NAJMUS SYABAB
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : DIDI SETIWAN
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 4 Desember 1990
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. H. Saberan Effendi RT.VI No.15 Desa Palampitan Hilir
Kecamatan Amuntai Selatan Kab. HSU
8. Telpon/HP : 0877 1657 1006
9. Email : add.azza04@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Palampitan Hilir
b. MTSN Model Amuntai Tengah
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Ketua PIK-M “Najmus Syabab” STAI RAKHA Amuntai
12. Prestasi : -
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2009/2010
- Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2010/2011
- Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai Tahun 2011/2012
- Ketua PIK-M Najmus Syabab STAI RAKHA Amuntai Tahun 2012 - sekarang
- Bendahara Umum Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU Tahun 2012/2014
- Ketua Dewan Kerja Ranting (DKR) Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU Tahun 2012-sekarang
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- Wakil Sekretaris Pusat Belajar PIK R-M Kab. HSU Tahun 2012 – sekarang
- Ikatan Alumnus MAN 2 Amuntai (IKAMADA)
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
DIDI SETIAWAN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : YULIANA
2. Tempat Tanggal Lahir : Pandawanan, 18 Agustus 1994
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Desa Pandawanan Rt.01 Kec. Amuntai Utara
8. Telpon/HP :0896 6417 7681
9. Email : -
10. Pendidikan : a. SDN Pandawanan
b. SMPN 1 Amuntai Utara
c. MAN 1 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M “Najmus Syabab”
12. Prestasi :
- Juara 1 Duta Lalu Lintas Tingkat SMA Se-Kab.HSU
- Siswa Terbaik Ke-2 MAN 1 Amuntai
- Juara 1 Tartilul Qur’an Puteri
- Juara Favorit Duta Anti Narkoba Se-HSU
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MAN 1 Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- KAMMI Komsat Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
YULIANA
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : MAHRANI
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 15 Mei 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Bridgen H. Hasan Baseri Desa Kota Raden Hulu RW.oo1
8. Telpon/HP : 0821 5570 6788
9. Email : abangfitri13@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Kota Raden Hulu
b. MTS Darul Ulum
c. MA Darul Ulum
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M “Najmus Syabab”
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MTs & MA Darul Ulum
- Bendahara Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Language Club STAI RAKHA Amuntai
- Kwaran Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU
- Ikatan Alumnus Darul Ulum
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
MAHRANI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : M. ALPIANOOR
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 31 Agustus 1992
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Keramat RT.III No.26 Desa Pakacangan
8. Telpon/HP : 0853 3281 9302
9. Email : wahyu.coy91@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Murung Sari 4
b. MTS NIPA RAKHA
c. MA NIPA RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Sekretaris PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA NIPA RAKHA
- FKKM STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Tahun 2013-sekarang
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
M. ALPIANOOR
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : HERMAN SYAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Pugaan, 20 Mei 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Desa Pugaan RT.01 No.13Kec. Pugaan Kab. Tabalong
8. Telpon/HP : 0877 1657 4516
9. Email : -
10. Pendidikan : a. SDN Pugaan
b. MTSN Pugaan
c. MAN Kelua
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang NAPZA
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai Tahun
- FKKM STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
HERMANSYAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ALFIAN
2. Tempat Tanggal Lahir : Teluk Paring, 10 Maret 1991
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Nelayan Desa Teluk paring RT.III No.30
Kec. Amuntai Selatan
8. Telpon/HP : 0853 4834 4479
9. Email : alfian.alarabi@yahoo.com
10. Pendidikan : a. MI Nurul Khairat
b. MTSN Model Amuntai
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA AMUNTAI
11. Jabatan : Bendahara PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kab. HSU
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
- KAMMI Komsat Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ALFIAN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ZAINAL ABIDIN
2. Tempat Tanggal Lahir : Matang Lurus, 1 Desember 1987
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Jermani husien KM.8 Desa Matang Lurus
8. Telpon/HP : 0877 1656 7638
9. Email : -
10. Pendidikan : a. MI
b. MTS
c. MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang Pelaporan
12. Prestasi :
13. Pengalaman Organisasi :
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ZAINAL ABIDIN
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : WINA LESTARI
2. Tempat Tanggal Lahir : Ampah, 22 November 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Kelurahan Paliwara
8. Telpon/HP : 0856 5119 0816
9. Email : Winalestari50@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. MI Ampah
b. MTS Ampah
c. MA Ampah
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara Terfavorit Penyuluhan NAPZA se-HSU
- Juara II Syarhil Qur’an se-Barito Timur
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA Ampah
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Ketua Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
WINA LESTARI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : DINA RAMAYANTI
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 23 Nopember 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Rakha Rt.02 No.076 Gang Suka Damai Desa Pakapuran
8. Telpon/HP : 0878 1511 3861
9. Email : dinaramayanti@ymail.com
10. Pendidikan : a. SDN Pakapuran 1
b. SMPN 2 Amuntai
c. MAN 1 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi : Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK Se-Provinsi
13. Pengalaman Organisasi :
- Saka Bhayangkara
- Saka Wirakartika
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
DINA RAMAYANTI
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : HJ. ISTIQAMAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Mekkah, 28 April 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Pertahanan RT.3 RW.2 Desa Kayakah
Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU
8. Telpon/HP : 0877 1658 6871
9. Email : Rievarf@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. SDN Kayakah
b. MTS Darul Istiqamah
c. MA NIPI RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK se-Provinsi
- Juara 3 Hifzul Qur’an
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS MA NIPI RAKHA
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab.HSU
- Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
HJ. ISTIQAMAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : ISTIQAMAH
2. Tempat Tanggal Lahir : Kuangan, 1 Oktober 1992
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Amuntai – Tanjung Desa Kuangan RT.2 Np.15
Kec. Amuntai Utara 71471
8. Telpon/HP : 0819 5351 0501
9. Email : istyazkiya@yahoo.co.id
10. Pendidikan : a. SDN Sungai Turak
b. MTSN Model Amuntai
c.MAN 2 Amuntai
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 2 lomba Pidato Bahasa Inggris
- Finalis Duta Anti Narkoba 2012
13. Pengalaman Organisasi :
- Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU
- Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
- Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab. HSU
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
ISTIQAMAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : Fauzia Inayah
2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 29 Mei 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Nelayan Komp.PCP1 Blok F No.6 Rt.9 Rw.5
Desa Kota Raja Kec. Amuntai Selatan
8. Telpon/HP : 0896 9216 0547
9. Email : fauzia.inayah@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Kota Raja
b. MTS NIPI RAKHA
c. MA NIPI RAKHA
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bidang HIV / AIDS
12. Prestasi :
- Juara 2 Lomba Mengarang tingkat SLTP Tahun 2007
- Juara Harapan Ketiga Mengarang tingkat SLTA Tahun 2009 & 2010
13. Pengalaman Organisasi :
- Ketua III (akhwat) Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2008/2009
- Sekretaris Umum Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2009/2010
-MENWA KAURMINPERS Tahun 2012/2013
- PD PII HSU Kabid Kaderisasi 2008/20110
- PW PII Kalsel Departemen Kemuslimatan 2012/2014
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
FAUZIA INAYAH
BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB
STAI RAKHA AMUNTAI
1. Nama Lengkap : RIRI SUNDARI
2. Tempat Tanggal Lahir : Muara Komam, 12 Desember 1990
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin)
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Rakha RT.3 No.11 Desa Pamintangan Kec. Amuntai Utara
8. Telpon/HP : 0856 5412 2180
9. Email : ririesundarie@yahoo.com
10. Pendidikan : a. SDN Muara Komam
b. SLTPN 1 Muara Komam
c. MA Darul Istiqamah
d. STAI RAKHA Amuntai
11. Jabatan : Bendahara PIK Najmus Syabab
12. Prestasi :
- Juara 2 Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak se-Ponpes Darul IStiqamah
- Juara 2 HUT Bhayangkara
- Juara 1 Gerak Jalan Tingkat SD
- Juara 1 Cerdas Cermat Tingkat SD
- Juara 2 Perkemahan di SLTPN 1 Muara Komam
13. Pengalaman Organisasi :
- OSIS SLTPN 1 Muara Komam
- Ketua Reka Kerja Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai
- Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai
Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Amuntai, 8 April 2012
Yang membuat
RIRI SUNDARI
Life Skill
Outline
Keterampilan Fisik (Physical Skills)
Keterampilan Mental (Mental Skills)
Keterampilan Emosional (Emotional Skills)
Keterampilan Spiritual (Spiritual Skills)
Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Keterampilan Menghadapi Kesulitan (Adversity Skills)
Keterampilan Hidup (Life Skills)
Kenapa Remaja Perlu Life Skills ?
Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi :
Pertumbuhan fisik
Perkembangan mental
Perkembangan emosional
Perkembangan spriritual
Kenapa Remaja Perlu Life Skills ?
2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial :
Melanjutkan sekolah
Mencari pekerjaan
Memulai kehidupan berkeluarga
Menjadi anggota masyarakat
Mempraktekan hidup sehat
Keterampilan memahami tubuh sendiri
Keterampilan berkomunikasi dengan tubuh sendiri
Keterampilan mengatur pola makan
Olah raga murah dan sehat
Keterampilan mengelola tidur untuk terapi kesehatan
Keterampilan Fisik a. Memahami tubuh sendiri
1. Paham makna sehat yang hakiki.
2. Paham bagaimana mencegah penyakit.
Keterampilan fisik b. Bekomunikasi dengan Tubuh Sendiri
Keterampilan Fisik c. Mengatur Pola Makan
Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan, al :
Karbohidrat : 60% (sumber : nasi, jagung, gandum, tepung, sagu, roti, kentang, ubi, singkong).
Protein : 20-50% (sumber : kedelai, kacang, ikan, daging sapi, ayam)
Lemak : < 25% (sumber : mentega, alpukat, minyak)
Vitamin : +10% (sumber : buah dan sayur)
Mineral : +10% (sumber : buah yg mengandung air & serat)
Air : 50% : 1,5 - 2 liter
Keterampilan Fisik d. Olah Raga Murah dan Sehat
Brisk walking menurunkan resiko stroke, diabetes, osteoporosis, hipertensi, kolesterol dan penyakit paru-paru.
Keterampilan fisik e. Tidur Sebagai Terapi Kesehatan
Tips alami mengoptimalkan kualitas tidur :
Olahraga teratur (2 hari sekali)
Hindari minum banyak menjelang tidur (maksimal 2 atau 4 jam sebelum tidur)
Hindari makan pada malam hari (maksimal 4 jam sebelum tidur)
Berdoa
Akhiri aktifitas dengan senyuman sebelum tidur
2. Keterampilan Mental (Mental Skills)
Keterampilan mempercayai & menghargai diri
Keterampilan berpikir positif
Keterampilan mengatasi stres
Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Keterampilan Mental a. Mempercayai dan Menghargai Diri
Percaya diri : kemampuan seseorang melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik maupun buruk.
PD berkaitan dengan HD
Harga diri : pandangan seseorang terhadap keunggulan yang dimilikinya (ditentukan oleh penampilan, kemampuan, kinerja & penilaian oleh orang-orang yang berpengaruh baginya)
Lanjutan …
Tips meningkatkan percaya diri, antaralain:
Kenali kelebihan dan kekurangan diri
Berdamai dengan kekurangan
Yakin tidak ada yang sempurna
Menjadi diri sendiri
Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri
Keterampilan Mental b. Berpikir Positif
Berpikir positif : keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman.
Karena :
Berpikir positif dapat mencegah terjerumus dalam kesedihan, kesusahan atau persoalan yang sesungguhnya dapat diatasi.
Lanjutan …
Tips untuk berpikir positif:
Kelemahan diri sendiri jadikan motivasi kelebihan
Yakinlah Tuhan menciptakan kelebihan dan kekurang disertai dengan segala manfaatnya
Keterampilan Mental c. Mengatasi stres (coping skill)
Apa itu stres ?
“Ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi tuntutan-tuntutan atau tekanan-tekanan di sekelilingnya” (Richard Bugelski dan Anthony M. Graziano, 1980).
Stress adalah kombinasi dari stressor (pemicu/penyebab stres) dan respons stress (reaksi otak dan tubuh).
Lanjutan …
Apa tanda-tanda stress ?
Psikologis & Fisik (Psikosomatis) : Sakit kepala, sakit dada, iritasi kulit, berkeringat, sakit otot, gangguan pencernaan, alergi, mulut kering, gangguan tidur, sering pilek, tekanan darah, otot tegang, jantung berdegup, dll.
Mental & Emosional : Curiga dan tidak berdaya, pikiran kosong (blank), kehilangan semangat dan rasa humor, cemas, kehilangan harga diri dan kepercayaan diri, perubahan selera makan, merasa tersingkir dan sendiri, kehilangan daya ingat, membuat kesalahan-kesalahan, tidak dapat santai, dst
Perilaku : Kecelakaan dan kecerobohan, makan dan bicara cepat, memotong pembicaraan, mengambil keputusan irasional, bekerja lambat, tidak kooperatif, konsumsi alkohol dan obat-obatan, perilaku obsesif/berlebihan, tertawa keras karena tegang, menggertakan gigi, dll.
Filosofis : Merasa tidak berdaya, mempertanyakan nilai-nilai, motivasi rendah, pikiran negative mengenai diri sendiri dan orang lain, dll
Lanjutan …
Bagaimana cara mengelola stress ?
Kenali dan kelola stressor (situasi yang menyebabkan stress). Stressor, misalnya : situasi baru, tidak menyenangkan atau sulit diatasi.
Temukan jenis, cara dan waktu stress yang sesuai dengan individu, prioritas dan situasi hidupnya.
Alihkan stressor menjadi hal positif. Misalnya dengan mitigasi seperti olah raga, rekreasi, relaksasi.
Keterampilan Mental d. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghadapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktekan.
3. Keterampilan Emosional
Keterampilan bersikap tegas (Asertif)
Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Komunikasi Interpersonal)
Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa harus menyakiti pihak lain ataupun merendahkan diri di hadapan pihak lain.
Keuntungan perilaku asertif, antara lain :
Meningkatkan kepercayaan diri
Meningkatkan kemampuan diri
Meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh apa yang dibutuhkan atau diinginkan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya.
Lanjutan …
Hakikat Komunikasi Interpersonal :
Adanya partisipasi (participation)
Adanya ketersambungan (connectedness)
Adanya kesejajaran (equality)
Adanya kebenaran (truth)
Adanya kejujuran (sinserity)
Adanya saling memberi makna (shared meaning)
Kegiatan komunikasi itu sendiri menghasilkan tumbuh kembang bersama (self generating)
Lanjutan …
Hambatan komunikasi efektif :
Menilai (judging) yaitu memaksakan nilai yang anda anut pada orang lain dan membentuk solusi untuk masalah mereka.
Mengirim solusi (sending solution) yaitu menyampaikan ide pemecahan masalah sebelum diminta.
Mengabaikan perhatian orang lain yaitu perasaan dan perhatian orang lain tidak diperhitungkan.
Lanjutan …
Proses komunikasi terdiri dari 3 cara, yaitu :
1. Pasif
Tidak dapat mengekspresikan atau dilakukan dengan cara yang tidak langsung
2. Agresif
Berkomunikasi dengan cara yang melukai/ menyakiti atau menyerang orang lain
3. Asertif
Menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan langsung tanpa menyakiti dan tetap menghormati orang lain
4. Keterampilan Spiritual
Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual
Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual
Keterampilan Spiritual a. Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual
Kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran, dan emosi manusia digerakan atas dasar suara hati atau rohani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya
Keterampilan Spiritual b. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Keterampilan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya.
Dengan kesadaran tersebut akan membawa manusia untuk tanpa henti berusaha menjadi lebih dekat kepada Penciptanya.
Keterampilan Spiritual c. Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual
Keterampilan dalam melaksanakan semua kegiatan spiritual baik jasmani, pikiran, dan emosi yang dilaksanakan atas dorongan rohani atau kata hati untuk mendapatkan keridhoan Illahi
5. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Kemampuan atau keterampilan khusus (kejuruan) yang dimiliki oleh remaja dalam bidang non akademik.
Kemampuan remaja dalam berwirausaha sesuai dengan bakat dan minatnya untuk dapat menghasilkan uang tambahan (pemberdayaan ekonomi remaja) sehingga remaja mampu hidup dan bekerja secara mandiri.
Lanjutan …
Mengubah hobi menjadi profit :
Luangkan waktu
Tambah pengetahuan
Belajar langsung dari ahli atau sukses
Tawarkan hasil karya anda
Lanjutan …
Aneka hobi untuk dijadikan bisnis :
Musik : Kursus dan Rental Studio Musik
Melukis : Penjual dan kolektor lukisan
Desain : Percetakan, biro desain grafis
Makanan : jasa pembuatan kue, toko roti dan kue
Menulis : penulis
Fotografi : Fotografer, studio foto mini
Internet : bisnis online, warnet
Koleksi unik : jual koleksi
Lanjutan …
Aneka hobi untuk dijadikan bisnis :
Utak-atik mesin : bengkel
Nongkrong di kafe : bikin kafe
Games : rental PS
Baca : bikin taman bacaan
Kerajinan tangan :souvenir
Tanaman : jual tanaman
6. Adversity Skills
Memberitahu seberapa jauh kita mampu bertahan menghadapi kesulitan
Meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur
Meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa yang akan gagal
Meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan
Tiga Kategori Orang Berdasarkan AQ
1. Quitters (orang yang berhenti)
Orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti
2. Campers (orang yang berkemah)
Mereka yang pergi tidak seberapa jauh, dan berhenti di tempat yang nyaman sebagai tempat bersembunyi dari situasi yang tidak bersahabat
3. Climbers (orang yang terus mendaki)
Orang yang selalu memikirkan kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental atau hambatan lainnya menghalangi pendakian
TERIMA KASIH
PKBR
PKBR
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Remaja dan permasalahannya (jumlah remaja-mahasiswa sangat besar (30% dari jumlah penduduk); besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa)
Komunikasi orang tua dan remaja tentang permasalahan remaja (keluarga (orang tua) dan masyarakat dan permasalahannya)
Konsep dan strategi PKBR perlu di redesign (dulu pendekatannya hanya kepada remaja tapi sekarang kepada keluarga dan masyarakat)
Untuk itu perlu dikembangkan wadah yang ditujukan untuk remaja dan keluarga yang disebut dengan PIK Remaja/Mahasiswa dan Kelompok BKR
Mengapa PKBR Diperlukan?
Sebagai informasi yang berkaitan dengan menyiapkan diri remaja untuk kehidupan berkeluarga yang baik
Menyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis
Pengertian PKBR
Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa
Suatu wadah program PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya
Remaja (Adolescent)
Penduduk usia 10-19 tahun (WHO)
Pemuda (Youth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA)
Orang muda (Young people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPA dan WHO)
Generasi Muda (Young Generation) adalah penduduk usia 12-24 tahun (World Bank)
Remaja sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah
3 Faktor Pendukung Program PKBR
Assets/capabilities remaja:
Meningkatkan kemauan dan kemampuan positif yang ada pada diri remaja
Resources/opportunities remaja:
Mengembangkan jaringan dan dukungan yang ada di luar diri remaja
Second chance (kesempatan kedua):
Mengurangi konsekwensi negatif bagi remaja yang sudah berperilaku tidak sehat
Substansi Program PKBR
8 Fungsi Keluarga
Pendewasaan Usia Perkawinan
TRIAD KRR: Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS
Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education)
1. Fungsi Agama:
Terdapat 12 nilai dasar, yaitu : Iman, Taqwa, Kejujuran, Tenggang Rasa, Rajin, Kesalehan, Ketaatan, Disiplin, Sopan Santun, Kesabaran, Kasih sayang
2. Sosial Budaya :
Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat.
Terdapat 7 nilai dasar, yaitu : Gotong Royong, Sopan Santun, Kerukunan, Peduli, Kebersamaan, Toleransi Dan Kebangsaan
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya.
Terdapat 8 (delapan) nilai dasar yang mesti dipahami dan ditanamkan dalam keluarga yaitu : empati, akrab, adil, pemaaf, setia, suka menolong, pengorbanan, tanggung jawab
4. Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarga.
Terdapat 5 dasar yang mesti dipahami yaitu : aman, pemaat, tanggap, tabah dan peduli
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia.
Terdapat 3 nilai dasar yang mesti dipahami yaitu : tanggung jawab, sehat dan teguh
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Terdapat 7 nilai dasar yang harus dipahami yaitu : percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab, kerjasama
7. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet
8. Fungsi Lingkungan
Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingukungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawian (PUP) dalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria
TRIAD KRR
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual
NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung) dan dihirup (melalui hidung)
HIV dan AIDS:
HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan
Keterampilan Hidup
Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja
1. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi
Pertumbuhan fisik
Perkembangan mental
Perkembangan emosional
Perkembangan spriritual
Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja
2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial :
Melanjutkan sekolah
Mencari pekerjaan
Memulai kehidupan berkeluarga
Menjadi anggota masyarakat
Mempraktekan hidup sehat
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan Umum:
Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe)
Tujuan Khusus:
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak
Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan
Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia
Pengertian Generasi Berencana (GenRe)
GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi.
PROMOSI GenRe
Mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak
Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS
Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan
Sasaran
Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
Mahasiswa/mahasiswi belum menikah
Keluarga
Masyarakat peduli remaja
KKP Program PKBR Tahun 2011
PIK Remaja/Mahasiswa
Tumbuh : 10.043
Tegak : 2.013
Tegar : 1.113
Jumlah Total : 13.169
Keluarga yang aktif dalam kegiatan BKR : 1.487.052
BKR Percontohan : 6.543
C. STRATEGI PROGRAM PKBR
Strategi Program PKBR
Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan program PKBR melalui orientasi, workshop dan pelatihan
Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Mengembangkan materi program PKBR (4 substansi)
Meningkatkan kemitraan program PKBR dengan stakeholder dan mitra kerja terkait
Strategi Program PKBR
Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE
Meningkatkan advokasi dan KIE, Diseminasi tentang program PKBR kepada stakeholder, mitra kerja, keluarga dan remaja
Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang
D. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
1. Memberdayakan SDM Pengelola dan Pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa
Workshop/Orientasi/Pelatihan bagi:
Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa
Pengelola Program PKBR di Kabupaten/Kota (3 Regional)
Stakeholder dan Mitra kerja
Studi Banding PIK Remaja/Mahasiswa ke PIK Unggulan
Tukar Pengalaman PIK Remaja/Mahasiswa Tingkat Nasional
2. Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Membentuk :
Need asessment
Mapping (Peta Kerja)
Advokasi
Sosialisasi
Meresmikan PIK (launching)
Mengembangkan/Pelembagaan:
Pelatihan/orientasi untuk PS, KS, dan pengelola
Fasilitasi/pembinaan/bimbingan dan monitoring
3. Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE
Mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Unggulan dan CoE
Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa
Tukar pengalaman pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa
Ajang ngumpul remaja
Pemilihan PIK Remaja Unggulan
Pemilihan Duta Mahasiswa KKB
4. Mengembangkan Materi Program PKBR (4 substansi)
Menyusun dan mengembangkan materi program PKBR
Menyempurnakan materi program PKBR yang sudah ada
Memperbanyak materi yang didistribusikan ke Kabupaten/Kota, menyesuaikan prototype yang sudah ada
Mensosialisasikan website ceria
Melakukan review materi program PKBR kepada Remaja dan Keluarga
5. Meningkatkan Kemitraan Program PKBR Dengan Stakeholder dan Mitra Kerja Terkait
Workshop keterpaduan program PKBR dengan mitra kerja
Mengembangkan MOU dengan mitra kerja
Koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program PKBR dengan lintas sektor
6. Meningkatkan Advokasi dan KIE, Diseminasi Tentang Program PKBR Kepada Stakeholder, Mitra Kerja, Keluarga dan Remaja
Bhakti sosial program PKBR
Sosialisasi/Advokasi program PKBR melalui:
Media lini atas
TV
Radio
Surat kabar/Majalah/Tabloid
Situs berita KKB
Media lini bawah
Leaflet
Booklet
Lembar balik
Fact Sheet
Journal
Folders
Kartu ucapan selamat dan terimakasih
Lanjutan……
Media antara (through the line)
Transit Media di Halte, Stasiun atau Terminal
Mobile Media pada Bus Kota, Bus Antarkota atau Angkutan Kota
Neon Sign
Poster
Billboard
Spanduk
Umbul-umbul
Mobil Unit Penerangan
Pameran
Media Tradisional
Mupen KB
Event yang berkaitan dengan Program PKBR
NAPZA
NAPZA
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
2010
a. Pengertian NAPZA
Pengertian NAPZA
Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Penggugunaan Napza secara terus-
menerus akan mengakibatkan
ketergantungan secara
fisik/psikologis serta kerusakan pd
sistem syaraf & organ-organ tubuh.
Pengertian Narkotika
PenggolonganNARKOTIKA
Golongan I :
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
tidak ditujukan untuk terapi
potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,
Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
NARKOTIKA
Golongan II:
berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir
digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Contoh: morfin, petidin
NARKOTIKA
Golongan III:
berkhasiat pengobatan
banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: kodein
Pengertian Alkohol
Pengertian Psikotropika
Pengertian Zat Adiktif
NAPZA b. Jenis NAPZA
GanjaCandu CocainaJamurKaktusTembakauPinangSirih, dll
AmphetaminKodeinLem, dll
NAPZA b. Jenis NAPZA
OpiumMorfinKodein
KafeinKokainEcstasyTembakau
LSDMeskalinGanja
NAPZA b. Jenis NAPZA
Alkohol
Ecstasy
Sedativa
LSD,dll
HeroinMorfin,dll
KodeinHeroinMorfin,dll
Metamphetamin Kokain
Ganja,dll
NAPZA b. Jenis NAPZA
Heroin Morfin
Kodein
Methampetamin
dll
HeroinKodein, dll
EcstasySedativa Transkuiliser, dll
MethamphetaminAmphetamin, dll
Oxycodon, dll
LSD, dll
b. Jenis NAPZA
Mengenal Beberapa
Jenis Napza:
Ganja/Mariyuana
Heroin/Putaw
Kokain/Crack
MDMA/Ecstasy
Methamphetamin /shabu-shabu
Amphetamin
LSD
Sedativa
b. Jenis Ganja/Mariyuana
b. Jenis Heroin/Putaw
b. Jenis Kokain/Crack
b. Jenis MDMA/Ecstasy
b. Jenis Methamphetamin/Shabu-Shabu
b. Jenis Amphetamin
b. Jenis LSD
Jenis Sedativa
Biasanya digunakan untuk mengurangi stress atau sulit
tidur.Sedativa atau sedativ-
hipnotik merupakan zat yang
dapat mengurangi fungsi
sistem syaraf pusat .
HASIL OLAHAN TEMBAKAU TERBUNGKUS CERUTU ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHSLKAN TANAMAN ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHASILKAN DARI TANAMAN NICOTIANA TOBACUM, NICOTIANA RUSTICA DAN SPESIES LAINNYA / SINTETISNYA YANG MENGANDUNG NIKOTIN, TAR DAN ZAT ADIKTIF DENGAN ATAU TANPA BAHAN TAMBAHAN.
DEFINISI ROKOK
MENGELUARKAN 4000 BHN KIMIA BERBHY - Nikotin ketagihan, merusak jantung - TAR kerusakan sel paru-paru kanker - CO berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen
1. BATANG ROKOK YG DIISAP
Zat Kimia Dalam Rokok
PENGERTIAN c. Penyalahgunaan NAPZA
Pemakaian NAPZA yang bukan
untuk tujuan pengobatan yang
menyebabkan ketagihan,
kecanduan, ketergantungan .
Biasanya penyalahgunaan dapat
mengakibatkan yang serius
dalam beberapa kasus.
c. Penyalahgunaan NAPZA
Pengguna Napza ada 4 Indikator :
Coba-coba
Sosial / rekreasi
Situasional
Ketergantungan
c. Penyalahgunaan
Tahap pengguna:
Pemakai coba-coba
c. Penyalahgunaan
Tahap pengguna:
Situasional
c. Penyalahgunaan Napza
Faktor penyebab :
Internal
Eksternal
Zat kandungan
c. Penyalahgunaan
Faktor penyebab:
Internal
c. Penyalahgunaan
Faktor penyebab:
1. Zat kandungan
c. Dampak dari penyalahgunaan Napza
Fisik
Psikologik
Sos-ek
c. Dampak dari Penyalahgunaan
Fisik
c.Dampak dari Penyalahgunaan
Psikologik
c. Dampak dari Penyalahgunaan
Sos-ek
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Preventif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Kuratif
c. Penanggulangan Penyalahgunaan
Rehabilitatif
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat
Menghadapi stress
Mengatasi rasa rendah diri
Asertif
Negosiasi
Vrydag 15 Maart 2013
Free Sex
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya?
Saat remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja.
Gambaran seks bebas dikalangan remaja
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000.
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri ini.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.
Penyebab prilaku seks bebas
Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
Jika saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga sekitar.
Akibat Perilaku Seks Bebas
Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi.
Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO.
Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital).
Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih?
Jadi sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat
"Remaja"
belajarpsikologi.com
Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling
* Bimbingan Konseling
* Ilmu Psikologi »
o Jurnal Psikologi
o Teori Psikologi
o Tes Psikologi
o Tokoh Psikologi
o Psikologi Sosial
* Klinis
* Organisasi Industri
* Pendidikan
* Perkembangan »
o Psikologi Anak
o Psikologi Dewasa
o Psikologi Remaja
* Informasi »
o Tips Anda
* Metode Penelitian
ilmu akuntansi
Home » Psikologi Remaja »Pengertian Remaja Menurut Para Ahli
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Pengertian Remaja
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)
Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
All About PIK KRR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
1. Pengertian
Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari,oleh, dan untuk remaja
guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi
remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya (BKKBN,2008.hlm.8).
PIK-KRR adalah nama generik. Untuk menampung kebutuhan program KRR
dan menarik minat remaja datang ke PIK-KRR, nama generik ini dapat dikembangkan
dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program dan selera remaja setempat.
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup PIK-KRR meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi
KRR, keterampilan kecakapan hidup (life skills), pelayanan konseling, rujukan,
pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya
sesuai dengan ciri dan minat remaja.
3. Tahapan PIK-KRR
Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaannya PIK-KRR,
maka PIK-KRR dikembangkan melalui 3 tahapan yaitu :
a. Tahap tumbuh
b. Tahap tegak
c. Tahap tegar
7
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut
didasarkan pada:
a. Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan
b. Ciri-ciri kegiatan yang dilakukan
c. Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki.
4. Sasaran (Audience)
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan,
pelayanan dan pembinaan PIK-KRR, sebagai berikut:
a. Pembina
Pembina PIK-KRR adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi
terhadap masalah-masalah remaja, memberi dukungan dan aktif membina PIK-KRR,
baik yang berasal dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau
organisasi pemuda/remaja lainnya, seperti :
1) Kepala Desa/Lurah
2) Camat
3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana (SKPDKB)
4) Bupati/Walikota
5) Kepala BKKBN Propinsi
6) PLKB/PKB
7) Guru
8) Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama
9) Bidan
10) Pengelola KB Kecamatan
8
Universitas Sumatera Utara
11) Rektor/Kepala Sekolah/Pimpinan Pondok Pesantren
12) Pimpinan lembaga/institusi lain yang terkait (Pramuka, Organisasi keagamaan,
dan lain lain).
13) Dan lain-lain.
b. Pengelola PIK-KRR
Pengelola PIK-KRR adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola
langsung PIK-KRR serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan Modul dan
kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN. Pengelola PIK-KRR terdiri dari
Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan kegiatan, Pendidik sebaya dan
konselor sebaya.
5. Tujuan PIK-KRR
Pembentukan PIK-KRR di lingkungan remaja (desa, sekolah,pesantren,tempat
kerja, dan lain-lain) bertujuan untuk memberikan informasi KRR, keterampilan
kecakapan hidup (Life Skills), pelayanan konseling dan rujukan KRR untuk
mewujudkan tegar remaja dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera
(Muadz, 2008, hlm.19).
9
Universitas Sumatera Utara
6. Sasaran (Audience)
Dalam rangka pembentukan PIK-KRR, pihak-pihak terkait (stakeholders) yang menjadi
sasaran antara lain :
a. Sasaran Utama : Kelompok-kelompok remaja
b. Sasaran Pengaruh : Aktivis Remaja/ Institusi Pemuda/ Pendidik Sebaya/Konselor
Sebaya
c. Sasaran Penentu : Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat,
Tokoh agama, Pimpinan Sekolah, Pimpinan Pondok Pesantren,
Pimpinan Instansi / Perusahaan.
7. Indikator Keberhasilan :
Terwujudnya PIK-KRR tahap TUMBUH di desa, kecamatan sekolah/
pesantren, Perguruan Tinggi, masjid, gereja, mall, tempat kerja dan lain lain.
8. Langkah-langkah kegiatan :
Langkah-langkah pembentukan PIK-KRR meliputi :
a. Sarasehan anggota kelompok remaja dalam rangka pembentukan PIK-KRR dan
Pengelola PIK-KRR.
b. Konsultasi dan koordinasi untuk memperoleh dukungan/ persetujuan dengan
Pimpinan setempat (Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh
masyarakat, Tokoh agama, sekolah, pesantren, Perguruan Tinggi dan tempat
kerja).
10
Universitas Sumatera Utara
c. Menyusun program kegiatan.
d. Meresmikan pembentukkan PIK-KRR (launching).
9. Evaluasi Keberhasilan
Tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembentukan PIK-KRR
sudah/belum tercapai, masalah-masalahyang dihadapi baik yang berhubungan dengan
pihak-pihak terkait (sasaran) maupun berhubungan dengan proses yang telah dilalui.
Kegiatan evaluasi ini akan lebih efektif untuk ditindak lanjuti apabila dilakukan secara
bersama-sama dengan sasaran-sasaran yang terkait.
10. Isu – Isu Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja Yang Di Sampaikan
Dalam Program PIK-KRR
Secara garis besar besar ruang lingkup / pokok bahasan kesehatan reproduksi
remaja adalah :
A. Subtansi Seksualitas
1). Ruang lingkup materi ini meliputi :
a) Tumbuh Kembang Remaja
b) Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi
c) Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah
11
Universitas Sumatera Utara
2). Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk
seksual. (emosi, kepribadian, sikap, dll). Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks,
yang memiliki beberapa arti, yaitu:
1. Jenis Kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan
a). Jenis kelamin : keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan
perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah
pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh
masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar).
b). Reproduksi seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki
maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu.
Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki
dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda.
c). Organ reproduksi: organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ
bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina
dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis.
d). Rangsangan atau gairah seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan
tertarik sekali (seperti magnit) pada seseorang sehingga terasa ada getaran
“aneh” yang muncul dalam tubuh.
e). Hubungan seks: Hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa
terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis)
sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi.
12
Universitas Sumatera Utara
f). Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari
pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Terdapat empat orientasi
seksual :
(1). Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda).
(2). Homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki,
lesbian pada perempuan).
(3) Biseksual (tertarik pada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan).
(4) Transeksual (tertarik dengan sesama jenis dengan mempunyai sifat yang
bertolak belakang dengan kondisi fisiknya).
g). Kelainan Perilaku Seksual (sexual disorders) adalah kecenderungan seseorang
untuk memperoleh kepuasan seksual melalui tingkah laku tertentu. Misalnya:
(1). Vayourisme (memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip)
(2). Fetihisme (memperoleh kepuasan seksual dengan menggunakan bendabenda
mati untuk merangsang)
(3) Sadisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai/ menyiksa
pasangannya)
(4) Machosisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri).
a. Tumbuh kembang remaja
Pengertian tumbuh kembang adalah pertumbuhan fisik/tubuh dan
perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh Kembang Remaja merupakan proses
atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa yang
ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik dan psikologis
tersebut ditandai dengan:
13
Universitas Sumatera Utara
1) Pubertas
Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh:
dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan organorgan
reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun
sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dll). masa puber berkisar antara 13-14
tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada perempuan (lebih cepat daripada laki-laki)
dan berakhir sekitar umur 17-18 tahun.
2) Pada Masa Pubertas, Tubuh Akan Mengalami :
a) Tubuh mengalami perubahan kerja hormon Perubahan terjadi karena
hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar
bawah otak mengeluarkan hormon-hormon tertentu, antara lain hormon estrogen
dan testosteron.
b) Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dan pada laki-laki yang
dominan adalah hormon testosteron.
c) Pada perempuan, hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki
sifat kewanitaan setelah remaja. Sedangkan hormon progesteron efeknya yang
utama adalah melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di
kulit, mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar
agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi.
d) Pada laki-laki, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hormon ini
ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta menyebabkan
terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Karena di masa puber hormonhormon
seksual berkembang dengan pesat, remaja sangat mudah terangsang
secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis
14
Universitas Sumatera Utara
(ereksi). Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul
tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak
terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan
menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi).
3) Perubahan fisik pada perempuan
Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan
perubahan fisik, seperti tumbuh payu dara, panggul mulai melebar dan membesar, mulai
tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina dan akan mengalami haid atau
menstruasi.
Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat
pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat menopause,
ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia, menopause terjadi
rata-rata di atas usia 50 tahun.
Proses menstruasi dimulai ketika pubertas, ovarium nya mulai berfungsi dan
terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan
ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim
menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh
ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya
dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan
terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding
rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi, Menstruasi
yang pertama disebut menarche.
15
Universitas Sumatera Utara
Menstruasi terjadi kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun).
Variasi Ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi
biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat vital
dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Rata-rata masa
menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami haid
hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu. Menstruasi akan terus selama sel
telur yang matang tidak dibuahi sperma. Pada kebanyakan perempuan, siklus haid
berkisar antara 28 sampai 29 hari. Namun demikian, siklus yang berlangsung dari 20
sampai 35 hari masih dianggap normal. Siklus menjadi teratur setelah tahun pertama dan
seterusnya.
4) Perubahan fisik pada laki-laki
Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar
ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja lakilaki,
tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu
tertentu keluar sebagai mimpi basah. Pada saat mimpi basah secara alamiah sperma akan
keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut ’mimpi basah’. Mimpi
basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi
karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu dikeluarkan. Ini adalah
pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki.
16
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem ( Anatomi, Fungsi, dan Proses ) alat reproduksi remaja
Dalam Sistem (anatomi, fungsi dan proses) alat reproduksi akan diuraikan
tentang organ reproduksi baik pria maupun wanita beserta fungsinya, kehamilan dan
proses disekitar kehamilan dan persalinan.
1) Organ Reproduksi Perempuan
Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan dan
fungsinya.
a). ovarium (indung telur)
Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai)
dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum),
sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel
telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma
sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat
menstruasi.
b). Fimbrae (umbai-umbai)
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan.Umbai-umbai ini berfungsi untuk
menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
c). Tuba Falopi (saluran telur)
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum
dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae.
17
Universitas Sumatera Utara
d).Uterus (rahim)
Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya antara 30 - 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih
sebesar telur ayam kampung.
e). Cervix (leher rahim)
Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke
dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat
keluar.
f). Vagina (lubang senggama)
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6,5
cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastik dengan berlipat-lipat. Fungsinya
sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat keluarnya menstruasi, dan bayi.
g). Mulut vagina
Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian
luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Hymen (selaput dara) yaitu
selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung
pembuluh darah.
18
Universitas Sumatera Utara
2) Organ Reproduksi Laki-Laki
Berikut adalah gambaran organ reproduksi laki-laki beserta penjelasan
fungsinya.
a). Penis
Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara
seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar
disebut ereksi.
b). Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di
beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau
yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis
sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang, dan beberapa macam
kanker.
c). Uretra (saluran kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah
awal dari saluran kencing / uretra.
d). Vas deferens (saluran sperma)
Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. Vas
deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm.
19
Universitas Sumatera Utara
e). Epididymis
Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya berkelokkelok
dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan
berkumpul di Epididymis.
f). Testis (pelir)
Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan
sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.
Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang
dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang
matang akan terjadi pembuahan.
g). Scrotum
Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang
mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif
tetap.
h). Kelenjar prostat
Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon laki-laki (testosteron).
i). Vesikula seminalis
Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media
pengantar sperma.
20
Universitas Sumatera Utara
j). Kandung kencing
Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
3) Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses
regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma lakilaki
yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin, dan
berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.
a. Kondisi yang Menyebabkan Kehamilan
Usia Subur yaitu usia di mana seorang individu secara seksual sudah matang,
pada umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak
diproduksinya sperma, biasanya ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan
dimulai sejak diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi.
Menopause (berakhirnya usia subur) adalah saat tidak diproduksinya lagi sel
telur pada perempuan. Menopause terjadi pada usia sekitar 40-50 tahun. Pada laki-laki
dikenal dengan nama andropause, yaitu tidak diproduksinya lagi sperma. Pada
andropause produksi testosterone menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya andropause
lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70 tahun). Variasi usia menopause dan andropause
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya factor genetis maupun gizi. Melakukan
hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laki dan perempuan hingga
terjadi penetrasi.
21
Universitas Sumatera Utara
b. Pertemuan Sperma dan Ovum
Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung
telur. Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang
masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote). Baik sel telur
maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat.
Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi 4 sel
dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil
konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel yang tertanam
tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk
selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
c. Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan ditandai dengan :
1). Tidak datang haid, 2). Pusing dan muntah pada pagi hari, 3). Buah dada
membesar, 4). Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap, 5). Perut membesar, 6).
Terdengar detak jantung janin, 7). Ibu merasakan gerakan bayi, 8). Teraba bagian bayi,
9). Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG.
4) Persalinan
Persalinan yang berisiko tinggi dapat terjadi apabila:
a. Terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun).
b. Terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun).
c. Terlalu banyak (jumlah anak sudah lebih dari 3 orang).
d. Terlalu dekat (jarak kehamilan kurang dari 3 tahun).
22
Universitas Sumatera Utara
e. Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (persalinan macet, operasi,
lahir mati, lahir prematur, kehamilan kembar, atau mengalami keguguran 3
kali berturut-turut ).
f. Adanya kelainan letak (bayi dalam kandungan).
d. Beberapa tanda bahaya kehamilan dan persalinan
1). Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke rumah sakit dimana
persalinan harus segera ditolong tenaga medis, 2). Terjadi perdarahan, 3). Pengeluaran
cairan pada kehamilan, 4). Pucat dan berat badan kurang dari 45 Kg, 5). Gejala kejang
yang timbul tiba-tiba, 6). Pembengkakan di tubuh terutama pada kaki, pandangan kabur,
dan sering sakit kepala, 7). Tekanan darah yang meningkat, 8). Demam dengan
temperatur suhu diatas 38 derajat celcius.
e. Pengaturan kehamilan
Alasan perlunya pengaturan kehamilan
a. Memulihkan kesehatan dan kesiapan fisik setelah melahirkan.
b. Dapat merencanakan kehamilan berikutnya.
c. Meningkatkan konsentrasi untuk mengasuh anak.
d. Merencanakan kesiapan ekonomi.
23
Universitas Sumatera Utara
c. Konsekuensi hubungan seks pra-nikah (kehamilan tidak diinginkan / KTD, aborsi,
infeksi menular seksual / IMS).
1. Kehamilan Tak Diinginkan (KTD)
Pengertian Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang
tidak diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua-duanya calon orang
tua bayi tersebut.
KTD dapat terjadi karena :
a. Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat
menyebabkan kehamilan.
b. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date-rape).
c. Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
d. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi tanpa
disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang benar atau
kegagalan alat kontrasepsinya sendiri (efektivitas/ efikasi)
Dampak KTD
a. Dampak fisik : pendarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah, dll.
b. Dampak psikologis : tidak percaya diri, malu, stres.
c. Dampak sosial : drop-out sekolah, dikucilkan masyarakat, dll.
2. Aborsi
Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara
alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha
24
Universitas Sumatera Utara
penguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang
aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis (self treatment/unsafe
abortion). Aborsi dapat dibedakan atas indikasi medis (terapeuticus) dan Kriminal
(Criminalis).
Alasan remaja memilih aborsi :
a) Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah.
b) Takut pada kemarahan orangtua.
c) Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak.
d) Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah.
e) Tidak mencintai pacar yang menghamili.
f) Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan,
terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ kelamin
seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular
seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
a. Jenis-jenis IMS
1) Gonore/GO (Kencing nanah)
− Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea.
− Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh.
− Gejala
25
Universitas Sumatera Utara
a). pada pria:
Dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning
kehijauan, rasa gatal, panas, dan nyeri. Mulut uretra bengkak dan agak merah.
b). pada wanita
Terdapat keputihan (cairan vagina), kental, berwarna kekuningan Rasa nyeri di
rongga panggul Rasa sakit waktu haid.
− Akibat: Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan, infeksi mata pada
bayi yang dilahirkan, memudahkan penularan HIV, lahir muda, cacat bayi, lahir
mati
2) Sifilis (Raja Singa)
− Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum
− Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman
masuk ke tubuh melalui hubungan seksual.
− Gejala: Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang
bisa sembuh sendiri Bintil / bercak merah di tubuh, tanpa gejala klinis yang jelas
kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit
− Akibat: Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan
jantung Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan
dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, memudahkan penularan HIV.
26
Universitas Sumatera Utara
3) Herpes Genitalis
− Penyebab : Virus Herpes Simplex
− Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan rasa
terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk.
− Gejala: Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada
kemaluan, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu
hilang sendiri, gejala kambuh lagi seperti disebut sebelumnya namun tidak
senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor
pencetus (misalnya stres) dan menetap seumur hidup
− Akibat: Rasa nyeri berasal dari syaraf dapat ditularkan kepada bayi pada waktu
lahir dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan menyebabkan
lahir muda, cacat bayi dan lahir mati, memudahkan penularan HIV Kanker leher
rahim
4) Trikomonas Vaginalis
− Penyebab: Sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis
− Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh
− Gejala: Cairan vagina (keputiihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan
berbau busuk, bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan
terasa tidak nyaman
− Akibat: Kulit seputar bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi premature.
memudahkan penularan HIV.
27
Universitas Sumatera Utara
b. Pencegahan IMS
a) tidak melakukan hubungan seksual sama sekali Menjalankan perilaku
seksual yang sehat
b) Menghindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
c) Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi
d) Memeriksakan segera bila ada gejala-gejala IMS yang dicurigai.
c. Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah :
a) Menghindari melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b) Melakukan kegiatan-kegiatan positif (menghilangkan keinginan melakukan
hubungan seksual)
c) Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular IMS
d) Meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan agama
e) Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman sebaya mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan perilaku seksual
f) Jangan malu untuk bertanya
g) Menolak ajakan pasangan yang meminta untuk melakukan hubungan seksual
h) Mengendalikan diri saat bermesraan
i)Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya.
d. Pengobatan IMS
IMS yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan, sedangkan IMS yang
disebabkan oleh virus tidak. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga
kesehatan. Jika kita terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati, serta
28
Universitas Sumatera Utara
jangan mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan
oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan
seksual selama masih ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga
kesehatan.
B. Subtansi HIV dan AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun
jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu
melawan penyakit yang masuk.
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua
penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau kumpulan berbagai gejala
penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.
Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa
menjadi media penularan hanya ada pada:
a) Darah
b) Cairan sperma (air mani)
c) Cairan vagina
Dari tiga cairan tersebut, HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu
jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam aliran darah orang yang tidak
terinfeksi HIV
29
Universitas Sumatera Utara
1. Penularan HIV, tidak menular melalui :
a) Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain di rumah, tempat
kerja atau tempat umum lainnya.
b) Makanan, udara, dan air (kolam renang, toilet, dll)
c) Gigitan serangga/nyamuk
d) Batuk, bersin, meludah
e) Bersalaman, menyentuh, berpelukan atau cium pipi
2. Proses Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS:
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu:
A : Abstinence - Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi,
terutama seks pranikah
B : Be faithful - Saling setia dengan pasangannya
C : Condom - Menggunakan kondom secara konsisten dan benar
D : Drugs - Tolak penggunaan NAPZA
E : Equipment - Jangan pakai jarum suntik bersama (Muadz, 2008)
3. Untuk Remaja
Karena semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya seharihari
termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu
dilakukan remaja antara lain :
a) Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan di sini
yaitu hubungan seks tidak aman berisiko infeksi menular seksual (IMS), dan
memperbesar risiko penularan HIV dan AIDS
30
Universitas Sumatera Utara
b) Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV dan
AIDS
c) Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja,
dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan oran tua, guru, teman
maupun orang yang memang paham mengenai hal ini
d) Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan
tindik
e) Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang
sudah terpapar HIV
f)Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan
tidak bertanggung jawab
C. Substansi NAPZA
a) Pengertian NAPZA
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additif lainnya) zat kimiawi
yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalaui mulut), dihirup
(melalui hidung). Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika
dan Bahan-bahan berbahaya lainnya).
b) Jenis-jenis NAFZA, terdiri dari :
a) Opioid (Opiad)
b) Alkohol
c) Jenis- Jenis Psikotropika, yang terdiri dari : Ecstasy, Candu,Morfin, Heroin
(Putaw), Codein, Demarol, Methadon
31
Universitas Sumatera Utara
d) Zat Adiktif Lainnya Contoh : lem dan whipped cream.
c) Penyalahgunaan NAFZA
Penyalahgunaan NAPZA adalah Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan
pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter.
Digunakan secara berkali-kali atau terus menerus.
Penyalahgunaan NAPZA menyebabkan ketagihan/kecanduan atau
ketergantungan baik secara fisik/jasmani maupun mental emosional, bahkan
menimbulkan gangguan fisik, mental, emosional, dan fungsi sosial.
Biasanya penyalahgunaan menghasilkan akibat yang serius, dan dalam beberapa
kasus, bisa fatal atau mengakibatkan kematian dan tentunya kerugian sosial dan
ekonomi yang luar biasa.
d) Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
a. Pencegahan (Preventif)
b. Mengurangi pasokan (Supply Reduction)
c. Mengurangi permintaan (Demand Reduction)
d. Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)
32
Universitas Sumatera Utara
e) Penyembuhan (kuratif)
Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat sekunder, artinya penanggulangan
yang dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi :
a. Fase penerimaan awal (inisial intake) antara 1-3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental.
b. Fase detoksifikasi antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
c. Terapi komplikasi medic
f) Pemulihan (Rehabilitatif)
Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat tertier, yaitu upaya untuk
merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap
ini memakan waktu cukup lama dan biasanya dilakukan di lembaga-lembaga khusus
seperti klinik rehabilitasi dan kelompok masyarakat yangn dibentuk khusus untuk itu
(therapeutic community). Tahap ini biasanya terdiri atas:
a) Fase Stabilisasi
Antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat;
b) Fase Sosialisasi dalam Masyarakat
Agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dan lain-lain.
33
Universitas Sumatera Utara
B. Pengetahuan (knowledge)
1. Defenisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini mulai terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terjadi melalui panca indra manusia meliputi : indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba, sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003).
Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang
mengetahui dengan objek yang di ketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara
subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini
subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya yang objek melebur melebur sabjek.
Pengetahuan pada hakikatnya yang dituntut atau ingin dicapai tujuanya adalah mencapai
kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa
terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agustino, 2005).
Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada
perilaku oleh pengetahuan.
Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoadmodjo (2005),
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru),
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun :
1. Awarennes (Kesadaran ), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek).
34
Universitas Sumatera Utara
2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
mulai timbul.
3. Evaluation (menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang diketahui oleh stimulus.
5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat
yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali (recal) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi
real (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
35
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen
komponen, tepi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
C. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
1. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi remaja adalah fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem
reproduksinya (WHO 1992 dikutip dari nancy pardede hlm.167)
D. REMAJA
1. Pengertian
Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana
terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul cirri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas
dan terjadi perubahan-perubahab psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh
kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya, tingkat tercapainya
potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologik remaja, merupakan hasil
interaksi antara faktor genetik dan lingkungan biologi, psikologi, dan sosial
(biopsikososial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri
tersendiri pada setiap remaja.
36
Universitas Sumatera Utara
Sering kali dalam pembahasan soal remaja digunakan istilah pubertas dan
adolesen. Istilah pubertas untuk menyatakan perubahan digunakan untuk menyatakan
perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari
masa anak-anak kemasa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat
kelamin dari tahap anak-anak ke tahap dewasa (soetjiningsih, 2004, hlm. 1).
2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja Berdasarkan kematanganan Psikososial
dan seksual
Dalam tumbuh kembang menuju dewasa, semua remaja akan melewati tahapantahapan
sebagai berikut :
a. Masa remaja awal / dini (early adolesence) : umur 10-12 tahun
b. Masa remaja pertengahan (middle adolensence) : umur 13-15 tahun
c. Masa remaja lanjut (late adolesence) : umur 16-19 tahun
(soetjiningsih, 2004, hlm.2).
37
Universitas Sumatera Utara
ANGKA KEMATIAN ANAK
Banyaknya kematian anak-anak 1 - 4 tahun per 1000 penduduk umur 1 – 4 tahun. Dari angka kematian menurut umur biasanya terdapat pola-pola tertentu. Angka kematian anak biasanya lebih tinggi daripada angka kematian pada umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan pada tahun-tahun awal kehidupannya masih sangat mudah terpengaruh oleh penyakit yang berbahaya
ANGKA KEMATIAN KASAR (CDR)
(CRUDE DEATH RATE) banyaknya kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun di wilayah tertentu. Angka kematian kasar merupakan ratio kematian selama satu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, angka ini merupakan bentuk angka kematian yang paling kasar dibandingkan dengan angka kematian untuk seluruh penduduk tanpa membedakan karakteristik penduduk yang bersangkutan, misal: jenis kelamin
ANGKA KEMATIAN MENURUT JENIS KELAMIN
Banyaknya kematian yang dikelompokkan menurut jenis kelamin tertentu per seribu penduduk dalam jenis kelamin yang sama
Angka kematian khusus perempuan : jumlah kematian perempuan perseribu perempuan pada pertengahan tahun.
Angka kematian khusus laki-laki : jumlah kematian laki-laki per seribu pria pada pertengahan tahun
Alat Kontrasepsi
DEFINISI KB
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.
KONTRASEPSI
Metode kontrasepsi terdiri dari:
1. Kontrasepsi oral (pil KB)Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja.
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.
Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi).
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
- Resiko kanker jenis tertentu
- Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
- Ketegangan premenstruasi
- Perdarahan tidak teratur
- Anemia
- Kista payudara
- Kista ovarium
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
- Infeksi tuba falopii.
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.
Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh:
a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
d. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
e. Wanita yang memiliki bekuan darah
f. Wanita yang tungkainya sedang digips
g. Wanita penderita penyakit jantung
h. Wanita yang pernah menderita stroke
i. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
j. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:
a. Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan
Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.
Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.
Efek samping pil KB
a. Spotting
Sering terjadi pada tahun pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan.
Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
f. Mual dan sakit kepala.
g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.
I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).
Di lain pihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah.
Interaksi pil KB dengan obat lain
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).
Oba anti-kejang (fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB.
Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.
2. Kontrasepsi penghalangKontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita.
Yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:
A. Kondom.
Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.
Untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).
Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin.
Kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.
B. Diafragma.
Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.
C. Penutup serviks (leher rahim).
Penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.
D. Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina)
Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma.
3. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasiDisebut juga coitus interruptus.
Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
4. Metoda ritmikPada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
A. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek – 18) dan (siklus terpanjang – 11).
Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
B. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur).
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1? Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.
C. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi.
Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.
C. Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian bawah).
Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
5. Kontrasepsi implanKontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.
6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.
Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun.
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen.
Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi.
Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.
Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan.
Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur.
6. Kontrasepsi suntikanMedroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun.
Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi Medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.
Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
Keuntungan memakai KB suntik:
o Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
o Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
o Tidak mengganggu hubungan suami istri
o Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
o Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
o Dapat dipakai segera setelah masa nifas
o Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
o Dapat dipakai segera setelah keguguran
o Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
o Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
o Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
o Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
o Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
o Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering “tidak menyenangkan” , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
• Perdarahan bercak , terjadi pada tahun pertama pemakaian
• Jarang terjadi perdarahan yang banyak
• Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
• Sering menaikkan Berat Badan
• Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, “moodiness”, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
• Perlu suntikan ulangan teratur
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:
1. perokok berat
2. menyusui
3. gemuk atau kurus
4. remaja
5. baru keguguran
6. Berpenyakit Tiroid
7. Epilepsi
8. TBC (bukan TBC kandungan)
9. Varises ringan
10. Hipertensi ringan
11. Siklus haid tidak teratur
12. Anemi kekurangan zat besi
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi.
• IUD (intra uterine device, spiral).Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.
Terdapat 2 macam IUD:
- melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
- melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD:
- Perdarahan dan nyeri
- Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
- Perforasi rahim
- Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam
- Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%.
STERILISASI
Sterilisasi merupakan cara berkeluarga berencana yang sifatnya permanen.
Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi, sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba.
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis).
Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.
Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
- Perdarahan
- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan.
Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).
Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan total.
Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari.
Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi.
Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup saluran tuba.
Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas.
Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan.
Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).
ABORSI
Aborsi adalah pengguguran kandungan.
Secara umum, kontrasepsi dan sterilisasi memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aborsi, terutama pada wanita muda.
Karena itu kontrasepsi dan sterilisasi merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencegah kehamilan dan aborsi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika teknik lainnya yang lebih aman telah gagal dilakukan.
Metoda aborsi terdiri dari:
1. Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi rahim melalui vagina.
Evakuasi pembedahan merupakan 97% dari aborsi dan hampir selalu dilakukan pada kehamilan yang berumur kurang dari 12 minggu.
Digunakan teknik kuretase aspirasi.
Untuk kehamilan yang berusia 7-12 minggu, serviks biasanya harus dilebarkan terlebih dahulu (dilatasi) karena selang penghisapnya lebih besar.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada serviks, bisa digunakan laminaria (akar rumput laut yang dikeringkan) atau dilator lainnya yang menyerap air. Laminaria dimasukkan ke dalam saluran servikal dan dibiarkan selama 4-5 jam, biasanya semalaman. Karena laminaria menyerap sejumlah air dari tubuh, maka laminaria akan mengembang dan menyebabkan peregangan lubang serviks.
Untuk kehamilan yang berusia lebih dari 12 minggu teknik yang paling sering digunakan adalah D&E (dilatasi dan evakuasi). Alat penghisap dan forseps digunakan untuk mengeluarkan hasil pembuahan lalu dilakukan pengerokan rahim secara perlahan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan telah dikeluarkan.
Dilatasi dan evakuasi semakin banyak digunakan pada kehamilan lanjut untuk merangsang aborsi karena komplikasinya lebih ringan dibandingkan dengan pamekaian obat.
2. Obat-obatan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga isi rahim keluar.
Obat-obatan (misalnya mifepriston/RU 486 dan prostaglandin) kadang digunakan untuk merangsang aborsi, terutama pada kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat ini D&E bisa menyebabkan komplikasi yang serius (seperti kerusakan rahim atau usus).
RU 486 bisa digunakan segera setelah pembuahan.
Prostaglandin adalah obat yang merangsang kontraksi usu, bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau suppositoria vagina. Efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, kemerahan pada wajah dan pingsan. Pada beberapa wanita, prostaglandin bisa memicu suatu serangan asma.
Mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan yang berusia kurang dari 7 minggu.
Obat ini menghalangi kerja progesteron di dalam lapisan rahim sehingga prostaglandin lebih efektif.
Pil KB dosis tinggi kadang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan 1 kali hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi tidak selalu efektif. Pil KB harus diminum dalam waktu 72 jam. Efek sampingnya adalah mual dan muntah.
Komplikasi aborsi secara langsung berhubungan dengan umur kehamilan dan metoda yang digunakan. Semakin tua umur kehamilan, semakin besar resiko terjadinya komplikasi:
- Perforasi rahim oleh alat bedah
- Perforasi usus atau organ lainnya
- Perdarahan selama atau segera setelah aborsi
- Perdarahan tertunda karena adanya sisa plasenta di dalam rahim
- Infeksi rahim
- Pembentukan jaringan parut di dalam rahim.
Teken in op:
Plasings (Atom)