Bladsye

Sondag 17 Maart 2013

HIV/AIDS

HIV dan AIDS HIV + penicilliosis marneffeia HIV + Candidiasis HIV + Herpes Simpleks HIV + Sifilis HIV + tumor HIV + Kaposi’s Sarcoma PRINSIP PENULARAN HIV Dikenal dengan ESSE (KEDUPCUMA): EXIT: keluar. SURVIVE: virus hidup SUFFICIENT: cukup ENTER: masuk. HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain. JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus disertai konseling Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam setting medis. Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV. Kapan test HIV dilakukan? Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing Penapisan darah dan organ  Biasanya dilakukan sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS Melaksanakan surveilans  tes terhadap kelompok masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV) TES YANG MENGIDENTIFIKASI ANTIBODI ELISA Western Blot Dipstick VIRUS HIV  PCR SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK Karena: Periode jendela Kerusakan sampel darah Reagen rusak Kesalahan pada prosedur pelaksanaan tes darah BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES NEGATIF? Mempertahankan perilaku yang aman Mengubah perilaku dari yang berisiko ke perilaku aman Mempertahankan hasil tes yang negatif Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya, masyarakat dan lingkungannya Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?” Sekedar cemas atau… Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-seksual? MENGAPA KTS PENTING ? Mengetahui status lebih dini akan memudahkan perencanaan penanganan Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan baik) Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas STIGMA ODHA Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”) Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini. Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior. DISKRIMINASI ODHA Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV seseorang. Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.

BIODATA PENGURUS PIK-M NAJMUS SYABAB

BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : DIDI SETIWAN 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 4 Desember 1990 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. H. Saberan Effendi RT.VI No.15 Desa Palampitan Hilir Kecamatan Amuntai Selatan Kab. HSU 8. Telpon/HP : 0877 1657 1006 9. Email : add.azza04@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Palampitan Hilir b. MTSN Model Amuntai Tengah c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Ketua PIK-M “Najmus Syabab” STAI RAKHA Amuntai 12. Prestasi : - 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2009/2010 - Ketua Dewan Racana Pangeran Surynata STAI RAKHA Amuntai Tahun 2010/2011 - Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai Tahun 2011/2012 - Ketua PIK-M Najmus Syabab STAI RAKHA Amuntai Tahun 2012 - sekarang - Bendahara Umum Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU Tahun 2012/2014 - Ketua Dewan Kerja Ranting (DKR) Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU Tahun 2012-sekarang - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - Wakil Sekretaris Pusat Belajar PIK R-M Kab. HSU Tahun 2012 – sekarang - Ikatan Alumnus MAN 2 Amuntai (IKAMADA) - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat DIDI SETIAWAN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : YULIANA 2. Tempat Tanggal Lahir : Pandawanan, 18 Agustus 1994 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Desa Pandawanan Rt.01 Kec. Amuntai Utara 8. Telpon/HP :0896 6417 7681 9. Email : - 10. Pendidikan : a. SDN Pandawanan b. SMPN 1 Amuntai Utara c. MAN 1 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M “Najmus Syabab” 12. Prestasi : - Juara 1 Duta Lalu Lintas Tingkat SMA Se-Kab.HSU - Siswa Terbaik Ke-2 MAN 1 Amuntai - Juara 1 Tartilul Qur’an Puteri - Juara Favorit Duta Anti Narkoba Se-HSU 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MAN 1 Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - KAMMI Komsat Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat YULIANA BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : MAHRANI 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 15 Mei 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Bridgen H. Hasan Baseri Desa Kota Raden Hulu RW.oo1 8. Telpon/HP : 0821 5570 6788 9. Email : abangfitri13@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Kota Raden Hulu b. MTS Darul Ulum c. MA Darul Ulum d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M “Najmus Syabab” 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MTs & MA Darul Ulum - Bendahara Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai - Ketua Language Club STAI RAKHA Amuntai - Kwaran Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab.HSU - Ikatan Alumnus Darul Ulum Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat MAHRANI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : M. ALPIANOOR 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 31 Agustus 1992 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Keramat RT.III No.26 Desa Pakacangan 8. Telpon/HP : 0853 3281 9302 9. Email : wahyu.coy91@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Murung Sari 4 b. MTS NIPA RAKHA c. MA NIPA RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Sekretaris PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA NIPA RAKHA - FKKM STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Ketua Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Tahun 2013-sekarang Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat M. ALPIANOOR BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : HERMAN SYAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Pugaan, 20 Mei 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Desa Pugaan RT.01 No.13Kec. Pugaan Kab. Tabalong 8. Telpon/HP : 0877 1657 4516 9. Email : - 10. Pendidikan : a. SDN Pugaan b. MTSN Pugaan c. MAN Kelua d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang NAPZA 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai Tahun - FKKM STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat HERMANSYAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ALFIAN 2. Tempat Tanggal Lahir : Teluk Paring, 10 Maret 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Nelayan Desa Teluk paring RT.III No.30 Kec. Amuntai Selatan 8. Telpon/HP : 0853 4834 4479 9. Email : alfian.alarabi@yahoo.com 10. Pendidikan : a. MI Nurul Khairat b. MTSN Model Amuntai c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA AMUNTAI 11. Jabatan : Bendahara PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kab. HSU - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan - KAMMI Komsat Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ALFIAN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ZAINAL ABIDIN 2. Tempat Tanggal Lahir : Matang Lurus, 1 Desember 1987 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Jermani husien KM.8 Desa Matang Lurus 8. Telpon/HP : 0877 1656 7638 9. Email : - 10. Pendidikan : a. MI b. MTS c. MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang Pelaporan 12. Prestasi : 13. Pengalaman Organisasi : - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ZAINAL ABIDIN BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : WINA LESTARI 2. Tempat Tanggal Lahir : Ampah, 22 November 1991 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Kelurahan Paliwara 8. Telpon/HP : 0856 5119 0816 9. Email : Winalestari50@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. MI Ampah b. MTS Ampah c. MA Ampah d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Konselor Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara Terfavorit Penyuluhan NAPZA se-HSU - Juara II Syarhil Qur’an se-Barito Timur 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA Ampah - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Ketua Teater Boemeo Oetara STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Pangeran Suryanata STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat WINA LESTARI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : DINA RAMAYANTI 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 23 Nopember 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Rakha Rt.02 No.076 Gang Suka Damai Desa Pakapuran 8. Telpon/HP : 0878 1511 3861 9. Email : dinaramayanti@ymail.com 10. Pendidikan : a. SDN Pakapuran 1 b. SMPN 2 Amuntai c. MAN 1 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK Se-Provinsi 13. Pengalaman Organisasi : - Saka Bhayangkara - Saka Wirakartika - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat DINA RAMAYANTI BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : HJ. ISTIQAMAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Mekkah, 28 April 1991 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Pertahanan RT.3 RW.2 Desa Kayakah Kec. Amuntai Selatan Kab.HSU 8. Telpon/HP : 0877 1658 6871 9. Email : Rievarf@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. SDN Kayakah b. MTS Darul Istiqamah c. MA NIPI RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 1 Yel-Yel Jambore PIK se-Provinsi - Juara 3 Hifzul Qur’an 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS MA NIPI RAKHA - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab.HSU - Kwartir Ranting (KWARAN) Amuntai Selatan Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat HJ. ISTIQAMAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : ISTIQAMAH 2. Tempat Tanggal Lahir : Kuangan, 1 Oktober 1992 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Amuntai – Tanjung Desa Kuangan RT.2 Np.15 Kec. Amuntai Utara 71471 8. Telpon/HP : 0819 5351 0501 9. Email : istyazkiya@yahoo.co.id 10. Pendidikan : a. SDN Sungai Turak b. MTSN Model Amuntai c.MAN 2 Amuntai d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Pendidik Sebaya PIK-M Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 2 lomba Pidato Bahasa Inggris - Finalis Duta Anti Narkoba 2012 13. Pengalaman Organisasi : - Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU - Badan Perwakilan Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Forum Kerja & Keakraban Mahasiswa (FKKM) STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai - Kerukunan Mahasiswa Muslim (KMM) Kab. HSU Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat ISTIQAMAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : Fauzia Inayah 2. Tempat Tanggal Lahir : Amuntai, 29 Mei 1993 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Nelayan Komp.PCP1 Blok F No.6 Rt.9 Rw.5 Desa Kota Raja Kec. Amuntai Selatan 8. Telpon/HP : 0896 9216 0547 9. Email : fauzia.inayah@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Kota Raja b. MTS NIPI RAKHA c. MA NIPI RAKHA d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bidang HIV / AIDS 12. Prestasi : - Juara 2 Lomba Mengarang tingkat SLTP Tahun 2007 - Juara Harapan Ketiga Mengarang tingkat SLTA Tahun 2009 & 2010 13. Pengalaman Organisasi : - Ketua III (akhwat) Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2008/2009 - Sekretaris Umum Forum Silaturahmi Pelajar (FOSPEL) HSU Tahun 2009/2010 -MENWA KAURMINPERS Tahun 2012/2013 - PD PII HSU Kabid Kaderisasi 2008/20110 - PW PII Kalsel Departemen Kemuslimatan 2012/2014 Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat FAUZIA INAYAH BIODATA PENGURUS PIK NAJMUS SYABAB STAI RAKHA AMUNTAI 1. Nama Lengkap : RIRI SUNDARI 2. Tempat Tanggal Lahir : Muara Komam, 12 Desember 1990 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Status : Mahasiswa (Belum Kawin) 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Rakha RT.3 No.11 Desa Pamintangan Kec. Amuntai Utara 8. Telpon/HP : 0856 5412 2180 9. Email : ririesundarie@yahoo.com 10. Pendidikan : a. SDN Muara Komam b. SLTPN 1 Muara Komam c. MA Darul Istiqamah d. STAI RAKHA Amuntai 11. Jabatan : Bendahara PIK Najmus Syabab 12. Prestasi : - Juara 2 Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak se-Ponpes Darul IStiqamah - Juara 2 HUT Bhayangkara - Juara 1 Gerak Jalan Tingkat SD - Juara 1 Cerdas Cermat Tingkat SD - Juara 2 Perkemahan di SLTPN 1 Muara Komam 13. Pengalaman Organisasi : - OSIS SLTPN 1 Muara Komam - Ketua Reka Kerja Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Dewan Racana Puteri Junjung Buih STAI RAKHA Amuntai - Senat Mahasiswa STAI RAKHA Amuntai Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amuntai, 8 April 2012 Yang membuat RIRI SUNDARI

Life Skill

Outline Keterampilan Fisik (Physical Skills) Keterampilan Mental (Mental Skills) Keterampilan Emosional (Emotional Skills) Keterampilan Spiritual (Spiritual Skills) Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills) Keterampilan Menghadapi Kesulitan (Adversity Skills) Keterampilan Hidup (Life Skills) Kenapa Remaja Perlu Life Skills ? Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi : Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan emosional Perkembangan spriritual Kenapa Remaja Perlu Life Skills ? 2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial : Melanjutkan sekolah Mencari pekerjaan Memulai kehidupan berkeluarga Menjadi anggota masyarakat Mempraktekan hidup sehat Keterampilan memahami tubuh sendiri Keterampilan berkomunikasi dengan tubuh sendiri Keterampilan mengatur pola makan Olah raga murah dan sehat Keterampilan mengelola tidur untuk terapi kesehatan Keterampilan Fisik a. Memahami tubuh sendiri 1. Paham makna sehat yang hakiki. 2. Paham bagaimana mencegah penyakit. Keterampilan fisik b. Bekomunikasi dengan Tubuh Sendiri Keterampilan Fisik c. Mengatur Pola Makan Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan, al : Karbohidrat : 60% (sumber : nasi, jagung, gandum, tepung, sagu, roti, kentang, ubi, singkong). Protein : 20-50% (sumber : kedelai, kacang, ikan, daging sapi, ayam) Lemak : < 25% (sumber : mentega, alpukat, minyak) Vitamin : +10% (sumber : buah dan sayur) Mineral : +10% (sumber : buah yg mengandung air & serat) Air : 50% : 1,5 - 2 liter Keterampilan Fisik d. Olah Raga Murah dan Sehat Brisk walking  menurunkan resiko stroke, diabetes, osteoporosis, hipertensi, kolesterol dan penyakit paru-paru. Keterampilan fisik e. Tidur Sebagai Terapi Kesehatan Tips alami mengoptimalkan kualitas tidur : Olahraga teratur (2 hari sekali) Hindari minum banyak menjelang tidur (maksimal 2 atau 4 jam sebelum tidur) Hindari makan pada malam hari (maksimal 4 jam sebelum tidur) Berdoa Akhiri aktifitas dengan senyuman sebelum tidur 2. Keterampilan Mental (Mental Skills) Keterampilan mempercayai & menghargai diri Keterampilan berpikir positif Keterampilan mengatasi stres Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah Keterampilan Mental a. Mempercayai dan Menghargai Diri Percaya diri : kemampuan seseorang melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik maupun buruk. PD berkaitan dengan HD Harga diri : pandangan seseorang terhadap keunggulan yang dimilikinya (ditentukan oleh penampilan, kemampuan, kinerja & penilaian oleh orang-orang yang berpengaruh baginya) Lanjutan … Tips meningkatkan percaya diri, antaralain: Kenali kelebihan dan kekurangan diri Berdamai dengan kekurangan Yakin tidak ada yang sempurna Menjadi diri sendiri Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri Keterampilan Mental b. Berpikir Positif Berpikir positif : keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman. Karena : Berpikir positif dapat mencegah terjerumus dalam kesedihan, kesusahan atau persoalan yang sesungguhnya dapat diatasi. Lanjutan … Tips untuk berpikir positif: Kelemahan diri sendiri jadikan motivasi kelebihan Yakinlah Tuhan menciptakan kelebihan dan kekurang disertai dengan segala manfaatnya Keterampilan Mental c. Mengatasi stres (coping skill) Apa itu stres ? “Ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi tuntutan-tuntutan atau tekanan-tekanan di sekelilingnya” (Richard Bugelski dan Anthony M. Graziano, 1980). Stress adalah kombinasi dari stressor (pemicu/penyebab stres) dan respons stress (reaksi otak dan tubuh). Lanjutan … Apa tanda-tanda stress ? Psikologis & Fisik (Psikosomatis) : Sakit kepala, sakit dada, iritasi kulit, berkeringat, sakit otot, gangguan pencernaan, alergi, mulut kering, gangguan tidur, sering pilek, tekanan darah, otot tegang, jantung berdegup, dll. Mental & Emosional : Curiga dan tidak berdaya, pikiran kosong (blank), kehilangan semangat dan rasa humor, cemas, kehilangan harga diri dan kepercayaan diri, perubahan selera makan, merasa tersingkir dan sendiri, kehilangan daya ingat, membuat kesalahan-kesalahan, tidak dapat santai, dst Perilaku : Kecelakaan dan kecerobohan, makan dan bicara cepat, memotong pembicaraan, mengambil keputusan irasional, bekerja lambat, tidak kooperatif, konsumsi alkohol dan obat-obatan, perilaku obsesif/berlebihan, tertawa keras karena tegang, menggertakan gigi, dll. Filosofis : Merasa tidak berdaya, mempertanyakan nilai-nilai, motivasi rendah, pikiran negative mengenai diri sendiri dan orang lain, dll Lanjutan … Bagaimana cara mengelola stress ? Kenali dan kelola stressor (situasi yang menyebabkan stress). Stressor, misalnya : situasi baru, tidak menyenangkan atau sulit diatasi. Temukan jenis, cara dan waktu stress yang sesuai dengan individu, prioritas dan situasi hidupnya. Alihkan stressor menjadi hal positif. Misalnya dengan mitigasi seperti olah raga, rekreasi, relaksasi. Keterampilan Mental d. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghadapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktekan. 3. Keterampilan Emosional Keterampilan bersikap tegas (Asertif) Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (Komunikasi Interpersonal) Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa harus menyakiti pihak lain ataupun merendahkan diri di hadapan pihak lain. Keuntungan perilaku asertif, antara lain : Meningkatkan kepercayaan diri Meningkatkan kemampuan diri Meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh apa yang dibutuhkan atau diinginkan Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya. Lanjutan … Hakikat Komunikasi Interpersonal : Adanya partisipasi (participation) Adanya ketersambungan (connectedness) Adanya kesejajaran (equality) Adanya kebenaran (truth) Adanya kejujuran (sinserity) Adanya saling memberi makna (shared meaning) Kegiatan komunikasi itu sendiri menghasilkan tumbuh kembang bersama (self generating) Lanjutan … Hambatan komunikasi efektif : Menilai (judging) yaitu memaksakan nilai yang anda anut pada orang lain dan membentuk solusi untuk masalah mereka. Mengirim solusi (sending solution) yaitu menyampaikan ide pemecahan masalah sebelum diminta. Mengabaikan perhatian orang lain yaitu perasaan dan perhatian orang lain tidak diperhitungkan. Lanjutan … Proses komunikasi terdiri dari 3 cara, yaitu : 1. Pasif Tidak dapat mengekspresikan atau dilakukan dengan cara yang tidak langsung 2. Agresif Berkomunikasi dengan cara yang melukai/ menyakiti atau menyerang orang lain 3. Asertif Menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan langsung tanpa menyakiti dan tetap menghormati orang lain 4. Keterampilan Spiritual Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual Keterampilan Spiritual a. Keterampilan Memahami Kehidupan Spiritual Kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran, dan emosi manusia digerakan atas dasar suara hati atau rohani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya Keterampilan Spiritual b. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual Keterampilan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya. Dengan kesadaran tersebut akan membawa manusia untuk tanpa henti berusaha menjadi lebih dekat kepada Penciptanya. Keterampilan Spiritual c. Keterampilan Melaksanakan Kehidupan Spiritual Keterampilan dalam melaksanakan semua kegiatan spiritual baik jasmani, pikiran, dan emosi yang dilaksanakan atas dorongan rohani atau kata hati untuk mendapatkan keridhoan Illahi 5. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills) Kemampuan atau keterampilan khusus (kejuruan) yang dimiliki oleh remaja dalam bidang non akademik. Kemampuan remaja dalam berwirausaha sesuai dengan bakat dan minatnya untuk dapat menghasilkan uang tambahan (pemberdayaan ekonomi remaja) sehingga remaja mampu hidup dan bekerja secara mandiri. Lanjutan … Mengubah hobi menjadi profit : Luangkan waktu Tambah pengetahuan Belajar langsung dari ahli atau sukses Tawarkan hasil karya anda Lanjutan … Aneka hobi untuk dijadikan bisnis : Musik : Kursus dan Rental Studio Musik Melukis : Penjual dan kolektor lukisan Desain : Percetakan, biro desain grafis Makanan : jasa pembuatan kue, toko roti dan kue Menulis : penulis Fotografi : Fotografer, studio foto mini Internet : bisnis online, warnet Koleksi unik : jual koleksi Lanjutan … Aneka hobi untuk dijadikan bisnis : Utak-atik mesin : bengkel Nongkrong di kafe : bikin kafe Games : rental PS Baca : bikin taman bacaan Kerajinan tangan :souvenir Tanaman : jual tanaman 6. Adversity Skills Memberitahu seberapa jauh kita mampu bertahan menghadapi kesulitan Meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur Meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa yang akan gagal Meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan Tiga Kategori Orang Berdasarkan AQ 1. Quitters (orang yang berhenti) Orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti 2. Campers (orang yang berkemah) Mereka yang pergi tidak seberapa jauh, dan berhenti di tempat yang nyaman sebagai tempat bersembunyi dari situasi yang tidak bersahabat 3. Climbers (orang yang terus mendaki) Orang yang selalu memikirkan kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental atau hambatan lainnya menghalangi pendakian TERIMA KASIH

PKBR

PKBR A. PENDAHULUAN Latar Belakang Remaja dan permasalahannya (jumlah remaja-mahasiswa sangat besar (30% dari jumlah penduduk); besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa) Komunikasi orang tua dan remaja tentang permasalahan remaja (keluarga (orang tua) dan masyarakat dan permasalahannya) Konsep dan strategi PKBR perlu di redesign (dulu pendekatannya hanya kepada remaja tapi sekarang kepada keluarga dan masyarakat) Untuk itu perlu dikembangkan wadah yang ditujukan untuk remaja dan keluarga yang disebut dengan PIK Remaja/Mahasiswa dan Kelompok BKR Mengapa PKBR Diperlukan? Sebagai informasi yang berkaitan dengan menyiapkan diri remaja untuk kehidupan berkeluarga yang baik Menyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis Pengertian PKBR Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa Suatu wadah program PKBR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya Remaja (Adolescent) Penduduk usia 10-19 tahun (WHO) Pemuda (Youth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA) Orang muda (Young people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPA dan WHO) Generasi Muda (Young Generation) adalah penduduk usia 12-24 tahun (World Bank) Remaja sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah 3 Faktor Pendukung Program PKBR Assets/capabilities remaja: Meningkatkan kemauan dan kemampuan positif yang ada pada diri remaja Resources/opportunities remaja: Mengembangkan jaringan dan dukungan yang ada di luar diri remaja Second chance (kesempatan kedua): Mengurangi konsekwensi negatif bagi remaja yang sudah berperilaku tidak sehat Substansi Program PKBR 8 Fungsi Keluarga Pendewasaan Usia Perkawinan TRIAD KRR: Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education) 1. Fungsi Agama: Terdapat 12 nilai dasar, yaitu : Iman, Taqwa, Kejujuran, Tenggang Rasa, Rajin, Kesalehan, Ketaatan, Disiplin, Sopan Santun, Kesabaran, Kasih sayang 2. Sosial Budaya : Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat. Terdapat 7 nilai dasar, yaitu : Gotong Royong, Sopan Santun, Kerukunan, Peduli, Kebersamaan, Toleransi Dan Kebangsaan 3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya. Terdapat 8 (delapan) nilai dasar yang mesti dipahami dan ditanamkan dalam keluarga yaitu : empati, akrab, adil, pemaaf, setia, suka menolong, pengorbanan, tanggung jawab 4. Fungsi Perlindungan Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarga. Terdapat 5 dasar yang mesti dipahami yaitu : aman, pemaat, tanggap, tabah dan peduli 5. Fungsi Reproduksi Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia. Terdapat 3 nilai dasar yang mesti dipahami yaitu : tanggung jawab, sehat dan teguh 6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Terdapat 7 nilai dasar yang harus dipahami yaitu : percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung jawab, kerjasama 7. Fungsi Ekonomi Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet 8. Fungsi Lingkungan Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingukungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin Pendewasaan Usia Perkawinan Pendewasaan Usia Perkawian (PUP) dalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria TRIAD KRR Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung) dan dihirup (melalui hidung) HIV dan AIDS: HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan Keterampilan Hidup Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja 1. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan emosional Perkembangan spriritual Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja 2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial : Melanjutkan sekolah Mencari pekerjaan Memulai kehidupan berkeluarga Menjadi anggota masyarakat Mempraktekan hidup sehat B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Tujuan Umum: Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe) Tujuan Khusus: Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak Remaja memahami dan mempraktikan pola hidup yang berketahanan Remaja memahami dan mempersiapkan diri menjadi Generasi Berencana Indonesia Pengertian Generasi Berencana (GenRe) GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi. PROMOSI GenRe Mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan Sasaran Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah Mahasiswa/mahasiswi belum menikah Keluarga Masyarakat peduli remaja KKP Program PKBR Tahun 2011 PIK Remaja/Mahasiswa Tumbuh : 10.043 Tegak : 2.013 Tegar : 1.113 Jumlah Total : 13.169 Keluarga yang aktif dalam kegiatan BKR : 1.487.052 BKR Percontohan : 6.543 C. STRATEGI PROGRAM PKBR Strategi Program PKBR Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan program PKBR melalui orientasi, workshop dan pelatihan Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Mengembangkan materi program PKBR (4 substansi) Meningkatkan kemitraan program PKBR dengan stakeholder dan mitra kerja terkait Strategi Program PKBR Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE Meningkatkan advokasi dan KIE, Diseminasi tentang program PKBR kepada stakeholder, mitra kerja, keluarga dan remaja Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang D. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL 1. Memberdayakan SDM Pengelola dan Pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa Workshop/Orientasi/Pelatihan bagi: Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa Pengelola Program PKBR di Kabupaten/Kota (3 Regional) Stakeholder dan Mitra kerja Studi Banding PIK Remaja/Mahasiswa ke PIK Unggulan Tukar Pengalaman PIK Remaja/Mahasiswa Tingkat Nasional 2. Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Membentuk : Need asessment Mapping (Peta Kerja) Advokasi Sosialisasi Meresmikan PIK (launching) Mengembangkan/Pelembagaan: Pelatihan/orientasi untuk PS, KS, dan pengelola Fasilitasi/pembinaan/bimbingan dan monitoring 3. Mengembangkan PIK Remaja Unggulan dan CoE Mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Unggulan dan CoE Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa Tukar pengalaman pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja/Mahasiswa Ajang ngumpul remaja Pemilihan PIK Remaja Unggulan Pemilihan Duta Mahasiswa KKB 4. Mengembangkan Materi Program PKBR (4 substansi) Menyusun dan mengembangkan materi program PKBR Menyempurnakan materi program PKBR yang sudah ada Memperbanyak materi yang didistribusikan ke Kabupaten/Kota, menyesuaikan prototype yang sudah ada Mensosialisasikan website ceria Melakukan review materi program PKBR kepada Remaja dan Keluarga 5. Meningkatkan Kemitraan Program PKBR Dengan Stakeholder dan Mitra Kerja Terkait Workshop keterpaduan program PKBR dengan mitra kerja Mengembangkan MOU dengan mitra kerja Koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program PKBR dengan lintas sektor 6. Meningkatkan Advokasi dan KIE, Diseminasi Tentang Program PKBR Kepada Stakeholder, Mitra Kerja, Keluarga dan Remaja Bhakti sosial program PKBR Sosialisasi/Advokasi program PKBR melalui: Media lini atas TV Radio Surat kabar/Majalah/Tabloid Situs berita KKB Media lini bawah Leaflet Booklet Lembar balik Fact Sheet Journal Folders Kartu ucapan selamat dan terimakasih Lanjutan…… Media antara (through the line) Transit Media di Halte, Stasiun atau Terminal Mobile Media pada Bus Kota, Bus Antarkota atau Angkutan Kota Neon Sign Poster Billboard Spanduk Umbul-umbul Mobil Unit Penerangan Pameran Media Tradisional Mupen KB Event yang berkaitan dengan Program PKBR

NAPZA

NAPZA Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010 a. Pengertian NAPZA Pengertian NAPZA Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Penggugunaan Napza secara terus- menerus akan mengakibatkan ketergantungan secara fisik/psikologis serta kerusakan pd sistem syaraf & organ-organ tubuh. Pengertian Narkotika Penggolongan NARKOTIKA Golongan I : digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak ditujukan untuk terapi potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja NARKOTIKA Golongan II: berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Contoh: morfin, petidin NARKOTIKA Golongan III: berkhasiat pengobatan banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh: kodein Pengertian Alkohol Pengertian Psikotropika Pengertian Zat Adiktif NAPZA b. Jenis NAPZA Ganja Candu Cocaina Jamur Kaktus Tembakau Pinang Sirih, dll Amphetamin Kodein Lem, dll NAPZA b. Jenis NAPZA Opium Morfin Kodein Kafein Kokain Ecstasy Tembakau LSD Meskalin Ganja NAPZA b. Jenis NAPZA Alkohol Ecstasy Sedativa LSD,dll Heroin Morfin,dll Kodein Heroin Morfin,dll Metamphetamin Kokain Ganja,dll NAPZA b. Jenis NAPZA Heroin Morfin Kodein Methampetamin dll Heroin Kodein, dll Ecstasy Sedativa Transkuiliser, dll Methamphetamin Amphetamin, dll Oxycodon, dll LSD, dll b. Jenis NAPZA Mengenal Beberapa Jenis Napza: Ganja/Mariyuana Heroin/Putaw Kokain/Crack MDMA/Ecstasy Methamphetamin /shabu-shabu Amphetamin LSD Sedativa b. Jenis Ganja/Mariyuana b. Jenis Heroin/Putaw b. Jenis Kokain/Crack b. Jenis MDMA/Ecstasy b. Jenis Methamphetamin/Shabu-Shabu b. Jenis Amphetamin b. Jenis LSD Jenis Sedativa Biasanya digunakan untuk mengurangi stress atau sulit tidur.Sedativa atau sedativ- hipnotik merupakan zat yang dapat mengurangi fungsi sistem syaraf pusat . HASIL OLAHAN TEMBAKAU TERBUNGKUS CERUTU ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHSLKAN TANAMAN ATAU BENTUK LAINNYA YG DIHASILKAN DARI TANAMAN NICOTIANA TOBACUM, NICOTIANA RUSTICA DAN SPESIES LAINNYA / SINTETISNYA YANG MENGANDUNG NIKOTIN, TAR DAN ZAT ADIKTIF DENGAN ATAU TANPA BAHAN TAMBAHAN. DEFINISI ROKOK MENGELUARKAN 4000 BHN KIMIA BERBHY - Nikotin  ketagihan, merusak jantung - TAR  kerusakan sel paru-paru  kanker - CO  berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen 1. BATANG ROKOK YG DIISAP Zat Kimia Dalam Rokok PENGERTIAN c. Penyalahgunaan NAPZA Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan yang menyebabkan ketagihan, kecanduan, ketergantungan . Biasanya penyalahgunaan dapat mengakibatkan yang serius dalam beberapa kasus. c. Penyalahgunaan NAPZA Pengguna Napza ada 4 Indikator : Coba-coba Sosial / rekreasi Situasional Ketergantungan c. Penyalahgunaan Tahap pengguna: Pemakai coba-coba c. Penyalahgunaan Tahap pengguna: Situasional c. Penyalahgunaan Napza Faktor penyebab : Internal Eksternal Zat kandungan c. Penyalahgunaan Faktor penyebab: Internal c. Penyalahgunaan Faktor penyebab: 1. Zat kandungan c. Dampak dari penyalahgunaan Napza Fisik Psikologik Sos-ek c. Dampak dari Penyalahgunaan Fisik c.Dampak dari Penyalahgunaan Psikologik c. Dampak dari Penyalahgunaan Sos-ek c. Penanggulangan Penyalahgunaan Preventif Kuratif Rehabilitatif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Preventif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Kuratif c. Penanggulangan Penyalahgunaan Rehabilitatif NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA d. NAPZA-HIV/AIDS-Seksualitas NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi NAPZA e. Keterampilan Sosial yang Bermanfaat Menghadapi stress Mengatasi rasa rendah diri Asertif Negosiasi

Vrydag 15 Maart 2013

Free Sex

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif. Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya? Saat remaja merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan. Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja. Gambaran seks bebas dikalangan remaja Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri ini. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini. Penyebab prilaku seks bebas Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas. Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas. Jika saja para orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem, alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas dari peran serta keluarga sekitar. Akibat Perilaku Seks Bebas Menurut Dr Boyke Dian Nugraha, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi. Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya. Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO. Disisi lain, Boyke menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital). Hamil diluar nikah merupakan masalah yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih? Jadi sebelum melakukan sesuatu pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan sesaat

"Remaja"

belajarpsikologi.com Media belajar ilmu psikologi dan bimbingan konseling * Bimbingan Konseling * Ilmu Psikologi » o Jurnal Psikologi o Teori Psikologi o Tes Psikologi o Tokoh Psikologi o Psikologi Sosial * Klinis * Organisasi Industri * Pendidikan * Perkembangan » o Psikologi Anak o Psikologi Dewasa o Psikologi Remaja * Informasi » o Tips Anda * Metode Penelitian ilmu akuntansi Home » Psikologi Remaja »Pengertian Remaja Menurut Para Ahli Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Pengertian Remaja Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192) Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

All About PIK KRR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) 1. Pengertian Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari,oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya (BKKBN,2008.hlm.8). PIK-KRR adalah nama generik. Untuk menampung kebutuhan program KRR dan menarik minat remaja datang ke PIK-KRR, nama generik ini dapat dikembangkan dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program dan selera remaja setempat. 2. Ruang lingkup Ruang lingkup PIK-KRR meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup (life skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja. 3. Tahapan PIK-KRR Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaannya PIK-KRR, maka PIK-KRR dikembangkan melalui 3 tahapan yaitu : a. Tahap tumbuh b. Tahap tegak c. Tahap tegar 7 Universitas Sumatera Utara Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut didasarkan pada: a. Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan b. Ciri-ciri kegiatan yang dilakukan c. Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki. 4. Sasaran (Audience) Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK-KRR, sebagai berikut: a. Pembina Pembina PIK-KRR adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah remaja, memberi dukungan dan aktif membina PIK-KRR, baik yang berasal dari Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau organisasi pemuda/remaja lainnya, seperti : 1) Kepala Desa/Lurah 2) Camat 3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana (SKPDKB) 4) Bupati/Walikota 5) Kepala BKKBN Propinsi 6) PLKB/PKB 7) Guru 8) Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama 9) Bidan 10) Pengelola KB Kecamatan 8 Universitas Sumatera Utara 11) Rektor/Kepala Sekolah/Pimpinan Pondok Pesantren 12) Pimpinan lembaga/institusi lain yang terkait (Pramuka, Organisasi keagamaan, dan lain lain). 13) Dan lain-lain. b. Pengelola PIK-KRR Pengelola PIK-KRR adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK-KRR serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan Modul dan kurikulum standard yang telah disusun oleh BKKBN. Pengelola PIK-KRR terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan kegiatan, Pendidik sebaya dan konselor sebaya. 5. Tujuan PIK-KRR Pembentukan PIK-KRR di lingkungan remaja (desa, sekolah,pesantren,tempat kerja, dan lain-lain) bertujuan untuk memberikan informasi KRR, keterampilan kecakapan hidup (Life Skills), pelayanan konseling dan rujukan KRR untuk mewujudkan tegar remaja dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera (Muadz, 2008, hlm.19). 9 Universitas Sumatera Utara 6. Sasaran (Audience) Dalam rangka pembentukan PIK-KRR, pihak-pihak terkait (stakeholders) yang menjadi sasaran antara lain : a. Sasaran Utama : Kelompok-kelompok remaja b. Sasaran Pengaruh : Aktivis Remaja/ Institusi Pemuda/ Pendidik Sebaya/Konselor Sebaya c. Sasaran Penentu : Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, Pimpinan Sekolah, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Instansi / Perusahaan. 7. Indikator Keberhasilan : Terwujudnya PIK-KRR tahap TUMBUH di desa, kecamatan sekolah/ pesantren, Perguruan Tinggi, masjid, gereja, mall, tempat kerja dan lain lain. 8. Langkah-langkah kegiatan : Langkah-langkah pembentukan PIK-KRR meliputi : a. Sarasehan anggota kelompok remaja dalam rangka pembentukan PIK-KRR dan Pengelola PIK-KRR. b. Konsultasi dan koordinasi untuk memperoleh dukungan/ persetujuan dengan Pimpinan setempat (Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Rektor, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, sekolah, pesantren, Perguruan Tinggi dan tempat kerja). 10 Universitas Sumatera Utara c. Menyusun program kegiatan. d. Meresmikan pembentukkan PIK-KRR (launching). 9. Evaluasi Keberhasilan Tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembentukan PIK-KRR sudah/belum tercapai, masalah-masalahyang dihadapi baik yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait (sasaran) maupun berhubungan dengan proses yang telah dilalui. Kegiatan evaluasi ini akan lebih efektif untuk ditindak lanjuti apabila dilakukan secara bersama-sama dengan sasaran-sasaran yang terkait. 10. Isu – Isu Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja Yang Di Sampaikan Dalam Program PIK-KRR Secara garis besar besar ruang lingkup / pokok bahasan kesehatan reproduksi remaja adalah : A. Subtansi Seksualitas 1). Ruang lingkup materi ini meliputi : a) Tumbuh Kembang Remaja b) Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi c) Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah 11 Universitas Sumatera Utara 2). Pengertian Seksualitas Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk seksual. (emosi, kepribadian, sikap, dll). Kata seksualitas berasal dari kata dasar seks, yang memiliki beberapa arti, yaitu: 1. Jenis Kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan a). Jenis kelamin : keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar). b). Reproduksi seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu. Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda. c). Organ reproduksi: organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis. d). Rangsangan atau gairah seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan tertarik sekali (seperti magnit) pada seseorang sehingga terasa ada getaran “aneh” yang muncul dalam tubuh. e). Hubungan seks: Hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis) sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi. 12 Universitas Sumatera Utara f). Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Terdapat empat orientasi seksual : (1). Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda). (2). Homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki, lesbian pada perempuan). (3) Biseksual (tertarik pada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan). (4) Transeksual (tertarik dengan sesama jenis dengan mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan kondisi fisiknya). g). Kelainan Perilaku Seksual (sexual disorders) adalah kecenderungan seseorang untuk memperoleh kepuasan seksual melalui tingkah laku tertentu. Misalnya: (1). Vayourisme (memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip) (2). Fetihisme (memperoleh kepuasan seksual dengan menggunakan bendabenda mati untuk merangsang) (3) Sadisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai/ menyiksa pasangannya) (4) Machosisme (memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri). a. Tumbuh kembang remaja Pengertian tumbuh kembang adalah pertumbuhan fisik/tubuh dan perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh Kembang Remaja merupakan proses atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik dan psikologis tersebut ditandai dengan: 13 Universitas Sumatera Utara 1) Pubertas Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh: dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan organorgan reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dll). masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada perempuan (lebih cepat daripada laki-laki) dan berakhir sekitar umur 17-18 tahun. 2) Pada Masa Pubertas, Tubuh Akan Mengalami : a) Tubuh mengalami perubahan kerja hormon Perubahan terjadi karena hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar bawah otak mengeluarkan hormon-hormon tertentu, antara lain hormon estrogen dan testosteron. b) Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dan pada laki-laki yang dominan adalah hormon testosteron. c) Pada perempuan, hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki sifat kewanitaan setelah remaja. Sedangkan hormon progesteron efeknya yang utama adalah melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di kulit, mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi. d) Pada laki-laki, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hormon ini ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer. Karena di masa puber hormonhormon seksual berkembang dengan pesat, remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis 14 Universitas Sumatera Utara (ereksi). Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi). 3) Perubahan fisik pada perempuan Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan perubahan fisik, seperti tumbuh payu dara, panggul mulai melebar dan membesar, mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina dan akan mengalami haid atau menstruasi. Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia, menopause terjadi rata-rata di atas usia 50 tahun. Proses menstruasi dimulai ketika pubertas, ovarium nya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi, Menstruasi yang pertama disebut menarche. 15 Universitas Sumatera Utara Menstruasi terjadi kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun). Variasi Ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat vital dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Rata-rata masa menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami haid hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu. Menstruasi akan terus selama sel telur yang matang tidak dibuahi sperma. Pada kebanyakan perempuan, siklus haid berkisar antara 28 sampai 29 hari. Namun demikian, siklus yang berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal. Siklus menjadi teratur setelah tahun pertama dan seterusnya. 4) Perubahan fisik pada laki-laki Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja lakilaki, tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah. Pada saat mimpi basah secara alamiah sperma akan keluar saat tidur, sering pada saat mimpi tentang seks, disebut ’mimpi basah’. Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki. 16 Universitas Sumatera Utara b. Sistem ( Anatomi, Fungsi, dan Proses ) alat reproduksi remaja Dalam Sistem (anatomi, fungsi dan proses) alat reproduksi akan diuraikan tentang organ reproduksi baik pria maupun wanita beserta fungsinya, kehamilan dan proses disekitar kehamilan dan persalinan. 1) Organ Reproduksi Perempuan Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan dan fungsinya. a). ovarium (indung telur) Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi. b). Fimbrae (umbai-umbai) Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan.Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur. c). Tuba Falopi (saluran telur) Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae. 17 Universitas Sumatera Utara d).Uterus (rahim) Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30 - 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. e). Cervix (leher rahim) Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar. f). Vagina (lubang senggama) Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastik dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat keluarnya menstruasi, dan bayi. g). Mulut vagina Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Hymen (selaput dara) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. 18 Universitas Sumatera Utara 2) Organ Reproduksi Laki-Laki Berikut adalah gambaran organ reproduksi laki-laki beserta penjelasan fungsinya. a). Penis Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut ereksi. b). Glans Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang, dan beberapa macam kanker. c). Uretra (saluran kencing) Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing / uretra. d). Vas deferens (saluran sperma) Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm. 19 Universitas Sumatera Utara e). Epididymis Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya berkelokkelok dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan berkumpul di Epididymis. f). Testis (pelir) Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan. g). Scrotum Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. h). Kelenjar prostat Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon laki-laki (testosteron). i). Vesikula seminalis Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media pengantar sperma. 20 Universitas Sumatera Utara j). Kandung kencing Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni). 3) Kehamilan Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma lakilaki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi. a. Kondisi yang Menyebabkan Kehamilan Usia Subur yaitu usia di mana seorang individu secara seksual sudah matang, pada umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak diproduksinya sperma, biasanya ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan dimulai sejak diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menopause (berakhirnya usia subur) adalah saat tidak diproduksinya lagi sel telur pada perempuan. Menopause terjadi pada usia sekitar 40-50 tahun. Pada laki-laki dikenal dengan nama andropause, yaitu tidak diproduksinya lagi sperma. Pada andropause produksi testosterone menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya andropause lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70 tahun). Variasi usia menopause dan andropause disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya factor genetis maupun gizi. Melakukan hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laki dan perempuan hingga terjadi penetrasi. 21 Universitas Sumatera Utara b. Pertemuan Sperma dan Ovum Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung telur. Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote). Baik sel telur maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat. Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi 4 sel dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel yang tertanam tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan. c. Tanda-Tanda Kehamilan Tanda-tanda kehamilan ditandai dengan : 1). Tidak datang haid, 2). Pusing dan muntah pada pagi hari, 3). Buah dada membesar, 4). Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap, 5). Perut membesar, 6). Terdengar detak jantung janin, 7). Ibu merasakan gerakan bayi, 8). Teraba bagian bayi, 9). Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG. 4) Persalinan Persalinan yang berisiko tinggi dapat terjadi apabila: a. Terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun). b. Terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun). c. Terlalu banyak (jumlah anak sudah lebih dari 3 orang). d. Terlalu dekat (jarak kehamilan kurang dari 3 tahun). 22 Universitas Sumatera Utara e. Riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (persalinan macet, operasi, lahir mati, lahir prematur, kehamilan kembar, atau mengalami keguguran 3 kali berturut-turut ). f. Adanya kelainan letak (bayi dalam kandungan). d. Beberapa tanda bahaya kehamilan dan persalinan 1). Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke rumah sakit dimana persalinan harus segera ditolong tenaga medis, 2). Terjadi perdarahan, 3). Pengeluaran cairan pada kehamilan, 4). Pucat dan berat badan kurang dari 45 Kg, 5). Gejala kejang yang timbul tiba-tiba, 6). Pembengkakan di tubuh terutama pada kaki, pandangan kabur, dan sering sakit kepala, 7). Tekanan darah yang meningkat, 8). Demam dengan temperatur suhu diatas 38 derajat celcius. e. Pengaturan kehamilan Alasan perlunya pengaturan kehamilan a. Memulihkan kesehatan dan kesiapan fisik setelah melahirkan. b. Dapat merencanakan kehamilan berikutnya. c. Meningkatkan konsentrasi untuk mengasuh anak. d. Merencanakan kesiapan ekonomi. 23 Universitas Sumatera Utara c. Konsekuensi hubungan seks pra-nikah (kehamilan tidak diinginkan / KTD, aborsi, infeksi menular seksual / IMS). 1. Kehamilan Tak Diinginkan (KTD) Pengertian Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua-duanya calon orang tua bayi tersebut. KTD dapat terjadi karena : a. Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan. b. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya (date-rape). c. Tidak menggunakan alat kontrasepsi. d. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang benar atau kegagalan alat kontrasepsinya sendiri (efektivitas/ efikasi) Dampak KTD a. Dampak fisik : pendarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah, dll. b. Dampak psikologis : tidak percaya diri, malu, stres. c. Dampak sosial : drop-out sekolah, dikucilkan masyarakat, dll. 2. Aborsi Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha 24 Universitas Sumatera Utara penguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis (self treatment/unsafe abortion). Aborsi dapat dibedakan atas indikasi medis (terapeuticus) dan Kriminal (Criminalis). Alasan remaja memilih aborsi : a) Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah. b) Takut pada kemarahan orangtua. c) Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak. d) Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah. e) Tidak mencintai pacar yang menghamili. f) Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan, terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri. 3. Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ kelamin seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. a. Jenis-jenis IMS 1) Gonore/GO (Kencing nanah) − Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea. − Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh. − Gejala 25 Universitas Sumatera Utara a). pada pria: Dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning kehijauan, rasa gatal, panas, dan nyeri. Mulut uretra bengkak dan agak merah. b). pada wanita Terdapat keputihan (cairan vagina), kental, berwarna kekuningan Rasa nyeri di rongga panggul Rasa sakit waktu haid. − Akibat: Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan, infeksi mata pada bayi yang dilahirkan, memudahkan penularan HIV, lahir muda, cacat bayi, lahir mati 2) Sifilis (Raja Singa) − Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum − Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seksual. − Gejala: Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang bisa sembuh sendiri Bintil / bercak merah di tubuh, tanpa gejala klinis yang jelas kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit − Akibat: Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, memudahkan penularan HIV. 26 Universitas Sumatera Utara 3) Herpes Genitalis − Penyebab : Virus Herpes Simplex − Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk. − Gejala: Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada kemaluan, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang sendiri, gejala kambuh lagi seperti disebut sebelumnya namun tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor pencetus (misalnya stres) dan menetap seumur hidup − Akibat: Rasa nyeri berasal dari syaraf dapat ditularkan kepada bayi pada waktu lahir dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat bayi dan lahir mati, memudahkan penularan HIV Kanker leher rahim 4) Trikomonas Vaginalis − Penyebab: Sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis − Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh − Gejala: Cairan vagina (keputiihan encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman − Akibat: Kulit seputar bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi premature. memudahkan penularan HIV. 27 Universitas Sumatera Utara b. Pencegahan IMS a) tidak melakukan hubungan seksual sama sekali Menjalankan perilaku seksual yang sehat b) Menghindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan c) Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi d) Memeriksakan segera bila ada gejala-gejala IMS yang dicurigai. c. Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah : a) Menghindari melakukan hubungan seksual sebelum menikah b) Melakukan kegiatan-kegiatan positif (menghilangkan keinginan melakukan hubungan seksual) c) Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular IMS d) Meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan agama e) Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman sebaya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perilaku seksual f) Jangan malu untuk bertanya g) Menolak ajakan pasangan yang meminta untuk melakukan hubungan seksual h) Mengendalikan diri saat bermesraan i)Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya. d. Pengobatan IMS IMS yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan, sedangkan IMS yang disebabkan oleh virus tidak. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Jika kita terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati, serta 28 Universitas Sumatera Utara jangan mengobati diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan. B. Subtansi HIV dan AIDS HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV. Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi media penularan hanya ada pada: a) Darah b) Cairan sperma (air mani) c) Cairan vagina Dari tiga cairan tersebut, HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam aliran darah orang yang tidak terinfeksi HIV 29 Universitas Sumatera Utara 1. Penularan HIV, tidak menular melalui : a) Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain di rumah, tempat kerja atau tempat umum lainnya. b) Makanan, udara, dan air (kolam renang, toilet, dll) c) Gigitan serangga/nyamuk d) Batuk, bersin, meludah e) Bersalaman, menyentuh, berpelukan atau cium pipi 2. Proses Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS: Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu: A : Abstinence - Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi, terutama seks pranikah B : Be faithful - Saling setia dengan pasangannya C : Condom - Menggunakan kondom secara konsisten dan benar D : Drugs - Tolak penggunaan NAPZA E : Equipment - Jangan pakai jarum suntik bersama (Muadz, 2008) 3. Untuk Remaja Karena semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya seharihari termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu dilakukan remaja antara lain : a) Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan di sini yaitu hubungan seks tidak aman berisiko infeksi menular seksual (IMS), dan memperbesar risiko penularan HIV dan AIDS 30 Universitas Sumatera Utara b) Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV dan AIDS c) Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja, dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan oran tua, guru, teman maupun orang yang memang paham mengenai hal ini d) Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik e) Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang sudah terpapar HIV f)Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab C. Substansi NAPZA a) Pengertian NAPZA Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additif lainnya) zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalaui mulut), dihirup (melalui hidung). Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan berbahaya lainnya). b) Jenis-jenis NAFZA, terdiri dari : a) Opioid (Opiad) b) Alkohol c) Jenis- Jenis Psikotropika, yang terdiri dari : Ecstasy, Candu,Morfin, Heroin (Putaw), Codein, Demarol, Methadon 31 Universitas Sumatera Utara d) Zat Adiktif Lainnya Contoh : lem dan whipped cream. c) Penyalahgunaan NAFZA Penyalahgunaan NAPZA adalah Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter. Digunakan secara berkali-kali atau terus menerus. Penyalahgunaan NAPZA menyebabkan ketagihan/kecanduan atau ketergantungan baik secara fisik/jasmani maupun mental emosional, bahkan menimbulkan gangguan fisik, mental, emosional, dan fungsi sosial. Biasanya penyalahgunaan menghasilkan akibat yang serius, dan dalam beberapa kasus, bisa fatal atau mengakibatkan kematian dan tentunya kerugian sosial dan ekonomi yang luar biasa. d) Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA a. Pencegahan (Preventif) b. Mengurangi pasokan (Supply Reduction) c. Mengurangi permintaan (Demand Reduction) d. Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction) 32 Universitas Sumatera Utara e) Penyembuhan (kuratif) Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat sekunder, artinya penanggulangan yang dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi : a. Fase penerimaan awal (inisial intake) antara 1-3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental. b. Fase detoksifikasi antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. c. Terapi komplikasi medic f) Pemulihan (Rehabilitatif) Yaitu usaha penanggulangan yang bersifat tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini memakan waktu cukup lama dan biasanya dilakukan di lembaga-lembaga khusus seperti klinik rehabilitasi dan kelompok masyarakat yangn dibentuk khusus untuk itu (therapeutic community). Tahap ini biasanya terdiri atas: a) Fase Stabilisasi Antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat; b) Fase Sosialisasi dalam Masyarakat Agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna dimasyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dan lain-lain. 33 Universitas Sumatera Utara B. Pengetahuan (knowledge) 1. Defenisi pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini mulai terjadi setelah orang melakukan pengindraan terjadi melalui panca indra manusia meliputi : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003). Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang di ketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya yang objek melebur melebur sabjek. Pengetahuan pada hakikatnya yang dituntut atau ingin dicapai tujuanya adalah mencapai kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agustino, 2005). Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoadmodjo (2005), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun : 1. Awarennes (Kesadaran ), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek). 34 Universitas Sumatera Utara 2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap mulai timbul. 3. Evaluation (menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi. 4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diketahui oleh stimulus. 5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. 2. Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali (recal) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami (Comprehension) Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication) Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real (sebenarnya). 4. Analisis (Analysis) 35 Universitas Sumatera Utara Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen komponen, tepi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (Evaluation) C. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 1. PENGERTIAN Kesehatan reproduksi remaja adalah fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem reproduksinya (WHO 1992 dikutip dari nancy pardede hlm.167) D. REMAJA 1. Pengertian Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul cirri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahab psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologiknya, tingkat tercapainya potensi biologik remaja, merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan biologi, psikologi, dan sosial (biopsikososial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. 36 Universitas Sumatera Utara Sering kali dalam pembahasan soal remaja digunakan istilah pubertas dan adolesen. Istilah pubertas untuk menyatakan perubahan digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak-anak kemasa dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak-anak ke tahap dewasa (soetjiningsih, 2004, hlm. 1). 2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja Berdasarkan kematanganan Psikososial dan seksual Dalam tumbuh kembang menuju dewasa, semua remaja akan melewati tahapantahapan sebagai berikut : a. Masa remaja awal / dini (early adolesence) : umur 10-12 tahun b. Masa remaja pertengahan (middle adolensence) : umur 13-15 tahun c. Masa remaja lanjut (late adolesence) : umur 16-19 tahun (soetjiningsih, 2004, hlm.2). 37 Universitas Sumatera Utara

ANGKA KEMATIAN ANAK

Banyaknya kematian anak-anak 1 - 4 tahun per 1000 penduduk umur 1 – 4 tahun. Dari angka kematian menurut umur biasanya terdapat pola-pola tertentu. Angka kematian anak biasanya lebih tinggi daripada angka kematian pada umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan pada tahun-tahun awal kehidupannya masih sangat mudah terpengaruh oleh penyakit yang berbahaya

ANGKA KEMATIAN KASAR (CDR)

(CRUDE DEATH RATE) banyaknya kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun di wilayah tertentu. Angka kematian kasar merupakan ratio kematian selama satu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, angka ini merupakan bentuk angka kematian yang paling kasar dibandingkan dengan angka kematian untuk seluruh penduduk tanpa membedakan karakteristik penduduk yang bersangkutan, misal: jenis kelamin

ANGKA KEMATIAN MENURUT JENIS KELAMIN

Banyaknya kematian yang dikelompokkan menurut jenis kelamin tertentu per seribu penduduk dalam jenis kelamin yang sama  Angka kematian khusus perempuan : jumlah kematian perempuan perseribu perempuan pada pertengahan tahun. Angka kematian khusus laki-laki : jumlah kematian laki-laki per seribu pria pada pertengahan tahun

Alat Kontrasepsi

DEFINISI KB Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi. Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi. KONTRASEPSI Metode kontrasepsi terdiri dari: 1. Kontrasepsi oral (pil KB)Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi). Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi: - Resiko kanker jenis tertentu - Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi - Ketegangan premenstruasi - Perdarahan tidak teratur - Anemia - Kista payudara - Kista ovarium - Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) - Infeksi tuba falopii. Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah. 3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun. Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh: a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati d. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri e. Wanita yang memiliki bekuan darah f. Wanita yang tungkainya sedang digips g. Wanita penderita penyakit jantung h. Wanita yang pernah menderita stroke i. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan j. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim. Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh: a. Wanita yang mengalami depresi b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total. Pemakaian pil KB setelah kehamilan Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan. Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu. Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin. Efek samping pil KB a. Spotting Sering terjadi pada tahun pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti. b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen. c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi. d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan. Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan. e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi. Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru. Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan. f. Mual dan sakit kepala. g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur. h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah). Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan. I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun). Di lain pihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah. Interaksi pil KB dengan obat lain Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma). Oba anti-kejang (fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB. Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi. 2. Kontrasepsi penghalangKontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita. Yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah: A. Kondom. Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim. Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis. Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan. Untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina). Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin. Kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi. B. Diafragma. Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim. Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat. Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli. Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Ukuran diafragma harus diganti jika: - terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg - diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun - baru melahirkan anak atau mengalami aborsi, karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan. C. Penutup serviks (leher rahim). Penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks. Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat. Pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli. Penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual. D. Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina) Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma. 3. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasiDisebut juga coitus interruptus. Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme). Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat. 4. Metoda ritmikPada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi. A. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur. Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut: (siklus terpendek – 18) dan (siklus terpanjang – 11). Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi. B. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur). Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1? Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat. C. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi. Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya. C. Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian bawah). Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan. 5. Kontrasepsi implanKontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental. 6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan. Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen. Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi. Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan. Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan. Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur. 6. Kontrasepsi suntikanMedroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas. Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan. Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun. Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi Medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen. Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara. Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim. Keuntungan memakai KB suntik: o Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali o Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB) o Tidak mengganggu hubungan suami istri o Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif o Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas o Dapat dipakai segera setelah masa nifas o Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan o Dapat dipakai segera setelah keguguran o Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan o Membantu mencegah kanker endometrium (rahim) o Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim) o Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium) o Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi o Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang. Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering “tidak menyenangkan” , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni : • Perdarahan bercak , terjadi pada tahun pertama pemakaian • Jarang terjadi perdarahan yang banyak • Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang) • Sering menaikkan Berat Badan • Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, “moodiness”, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok. • Perlu suntikan ulangan teratur • Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun: 1. perokok berat 2. menyusui 3. gemuk atau kurus 4. remaja 5. baru keguguran 6. Berpenyakit Tiroid 7. Epilepsi 8. TBC (bukan TBC kandungan) 9. Varises ringan 10. Hipertensi ringan 11. Siklus haid tidak teratur 12. Anemi kekurangan zat besi Interaksi dengan obat lain jarang terjadi. • IUD (intra uterine device, spiral).Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim. Terdapat 2 macam IUD: - melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun) - melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun). Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda. Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan. Efek samping dari IUD: - Perdarahan dan nyeri - Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan) - Perforasi rahim - Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam - Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%. STERILISASI Sterilisasi merupakan cara berkeluarga berencana yang sifatnya permanen. Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi, sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba. Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis). Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit. Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi. Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul. Komplikasi dari vasektomi adalah: - Perdarahan - Respon peradangan terhadap sperma yang merembes - Pembukaan spontan. Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim). Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan total. Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari. Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi. Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup saluran tuba. Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas. Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan. Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur). ABORSI Aborsi adalah pengguguran kandungan. Secara umum, kontrasepsi dan sterilisasi memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aborsi, terutama pada wanita muda. Karena itu kontrasepsi dan sterilisasi merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencegah kehamilan dan aborsi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika teknik lainnya yang lebih aman telah gagal dilakukan. Metoda aborsi terdiri dari: 1. Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi rahim melalui vagina. Evakuasi pembedahan merupakan 97% dari aborsi dan hampir selalu dilakukan pada kehamilan yang berumur kurang dari 12 minggu. Digunakan teknik kuretase aspirasi. Untuk kehamilan yang berusia 7-12 minggu, serviks biasanya harus dilebarkan terlebih dahulu (dilatasi) karena selang penghisapnya lebih besar. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada serviks, bisa digunakan laminaria (akar rumput laut yang dikeringkan) atau dilator lainnya yang menyerap air. Laminaria dimasukkan ke dalam saluran servikal dan dibiarkan selama 4-5 jam, biasanya semalaman. Karena laminaria menyerap sejumlah air dari tubuh, maka laminaria akan mengembang dan menyebabkan peregangan lubang serviks. Untuk kehamilan yang berusia lebih dari 12 minggu teknik yang paling sering digunakan adalah D&E (dilatasi dan evakuasi). Alat penghisap dan forseps digunakan untuk mengeluarkan hasil pembuahan lalu dilakukan pengerokan rahim secara perlahan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan telah dikeluarkan. Dilatasi dan evakuasi semakin banyak digunakan pada kehamilan lanjut untuk merangsang aborsi karena komplikasinya lebih ringan dibandingkan dengan pamekaian obat. 2. Obat-obatan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga isi rahim keluar. Obat-obatan (misalnya mifepriston/RU 486 dan prostaglandin) kadang digunakan untuk merangsang aborsi, terutama pada kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat ini D&E bisa menyebabkan komplikasi yang serius (seperti kerusakan rahim atau usus). RU 486 bisa digunakan segera setelah pembuahan. Prostaglandin adalah obat yang merangsang kontraksi usu, bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau suppositoria vagina. Efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, kemerahan pada wajah dan pingsan. Pada beberapa wanita, prostaglandin bisa memicu suatu serangan asma. Mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan yang berusia kurang dari 7 minggu. Obat ini menghalangi kerja progesteron di dalam lapisan rahim sehingga prostaglandin lebih efektif. Pil KB dosis tinggi kadang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan 1 kali hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi tidak selalu efektif. Pil KB harus diminum dalam waktu 72 jam. Efek sampingnya adalah mual dan muntah. Komplikasi aborsi secara langsung berhubungan dengan umur kehamilan dan metoda yang digunakan. Semakin tua umur kehamilan, semakin besar resiko terjadinya komplikasi: - Perforasi rahim oleh alat bedah - Perforasi usus atau organ lainnya - Perdarahan selama atau segera setelah aborsi - Perdarahan tertunda karena adanya sisa plasenta di dalam rahim - Infeksi rahim - Pembentukan jaringan parut di dalam rahim.